Bola.com, Jakarta - Erosi merupakan proses alam yang terjadi di banyak lokasi, yang biasanya makin diperparah oleh ulah manusia. Erosi mempunyai dampak yang kebanyakan merugikan karena terjadi kerusakan lingkungan hidup.
Beberapa proses alam yang mengakibatkan erosi antara lain faktor curah hujan, tekstur tanah, tingkat kemiringan dan tutupan tanah.
Baca Juga
Advertisement
Menurut istilah ilmu geologi, erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan, tanah atau lumpur yang disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya berat dan organisme hidup.
Tekstur tanah, tingkat kemiringan, dan tutupan tanah memengaruhi tingkat erosi. Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau rumput juga rawan terhadap erosi.
Menurut proses terjadinya, erosi terbagi menjadi beberapa macam. Penting untuk mengetahui jenis-jenis erosi tersebut.
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis erosi berdasarkan proses terjadinya, seperti dilansir dari laman sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id, Jumat (17/9/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Erosi Akibat Gaya Berat
Batuan atau sedimen yang bergerak miring merupakan proses erosi yang disebabkan oleh gaya berat massa. Ketika massa bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah maka terjadilah apa yang disebut dengan pembuangan massa.
Dalam proses terjadinya erosi, pembuangan massa memiliki peranan penting karena arus air dapat memindahkan material ke tempat-tempat yang jauh lebih rendah.
Proses pembuangan massa ini terjadi terus menerus, baik secara perlahan maupun secara tiba-tiba sehingga dapat menimbulkan longsor.
Advertisement
Erosi oleh Angin
Embusan angin kencang secara terus menerus di daerah yang tandus dapat memindahkan partikel-partikel halus batuan di daerah tersebut sehingga membentuk suatu formasi, seperti bukit-bukit pasir di gurun atau pantai.
Efek lain dari angin adalah jika partikel keras yang terbawa dan bertumbukan dengan benda padat lainnya sehingga menimbulkan erosi yang disebut dengan abrasi.
Erosi oleh Air
Jika tingkat curah hujan yang tinggi mengakibatkan tanah tidak dapat menyerap air hujan. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya genangan air yang mengalir kencang.
Aliran air ini sering menyebabkan terjadinya erosi yang parah karena dapat mengikis lapisan permukaan tanah yang dilewatinya, terutama pada tanah yang gundul.
Pada dasarnya air merupakan faktor utama penyebab erosi seperti aliran sungai yang deras. Makin cepat air yang mengalir, makin cepat benda yang dapat terkikis.
Pasir halus dapat bergerak dengan kecepatan 13,5 km perjam, yang merupakan kecepatan erosi yang kritis.
Air sungai dapat mengikis tepi sungai dengan tiga cara. Pertama, gaya hidrolik yang dapat memindahkan lapisan sedimen, kedua air dapat mengikis sedimen dengan menghilangkan dan melarutkan ion.
Ketiga, dengan pertikel dalam air yang membentur batuan dasar dan mengikisnya. Air juga dapat mengikis pada tiga tempat, yaitu sisi sungai, dasar sungai, dan lereng atas sungai.
Selain itu, erosi dapat terjadi akibat air laut. Arus dan gelombang laut termasuk pasang surut laut merupakan faktor penyebab terjadinya erosi di pinggiran laut atau pantai.
Tenaga arus dan gelombang tersebut merupakan kekuatan yang dapat memindahkan batuan atau sedimen pantai.
Advertisement
Erosi oleh Es
Erosi ini diakibatkan adanya perpindahan partikel-partikel batuan karena aliran es yang terjadi di pinggiran sungai. Sebenarnya es yang bergerak lebih besar tenaganya dibandingkan dengan air.
Misalnya glacier yang terjadi di daerah dingin, di mana air masuk ke pori-pori batuan dan kemudian air membeku menjadi es pada malam hari. Hal tersebut membuat batuan menjadi retak dan pecah karena sifat es yang mengembang dalam pori-pori.
Sumber: Kemdikbud