Bola.com, Jakarta - Pasti kamu tidak asing lagi dengan cerita Harry Potter. Cerita yang dikarangan oleh J.K Rowling merupakan satu di antara cerita fantasi.
Cerita fantasi Harry Potter telah diwujudkan dalam versi film, yang sangat terkenal di kalangan anak muda. Lalu, apa itu cerita fantasi?
Baca Juga
Advertisement
Dilansir Kemendikbud, cerita fantasi adalah genre teks narasi yang memiliki kisah imajinasi dan khayalan yang melebihi realita.
Cerita semacam ini dibuat sang penulis dengan kreativitas tinggi dan pengembangan karakter yang begitu unik. Jadi, dari sang pembaca akan terhibur dan ikut mengembangkan imajinasinya tersendiri.
Banyak cerita fantasi di wujudkan dalam sebuah buku, lukisan, atau patung.
Perlu diketahui bahwa cerita fantasi terdiri dari beberapa jenis. Lalu, apa saja jenis-jenis cerita fantasi?
Berikut ini pembahasan mengenai jenis-jenis cerita fantasi beserta contohnya, yang perlu diketahui, dilansir dari laman Dosenpendidikan, Selasa (21/9/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis-Jenis Cerita Fantasi
Ada beberapa jenis cerita fantasi, yaitu:
- Jenis cerita fantasi berdasarkan kesesuaiannya dalam kehidupan nyata, yakni:
- Cerita fantasi total, berisi fantasi pengarang terhadap objek atau tertentu. Pada cerita kategori ini semua yang terdapat pada cerita tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi Nagata. Jadi, nama orang, nama objek, nama kota benar-benar rekaan pengarang.
- Cerita fantasi irisan yaitu cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi, tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa pernah terjadi pada dunia nyata.
- Berdasarkan latar cerita, cerita fantasi dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
- Latar sezaman berarti latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, fantasi masa lampau, atau fantasi masa yang akan datang atau futuristis).
- Latar lintas waktu berarti cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yang berbeda (misalnya, masa kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun mendatang atau futuristis).
Advertisement
Contoh Cerita Fantasi
- Sepasang Saudara Penyihir
Di sebuah desa yang sangat damai, hiduplah dua saudara yang mempunyai kekuatan sihir. James dan Depay adalah saudara, tapi mempunyai watak yang sangat berbeda.
James mempunyai sifat yang sangat sombong dan angkuh, dan Depay penyihir yang sangat baik hati.
James mempunyai kekuatan sihir yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan adiknya, Depay, ia selalu sombong dan memamerkannya.
Depay selalu mengingatkan ke kakaknya supaya tidak selalu memamerkan kekuatannya dan jangan sembarangan memakai sihirnya.
Tapi, James selalu mengelak dan mengatakan pada Depay iri dengan kekuatannya.
Sikap James makin menjadi-jadi. Semua barang yang ada di dekatnya diubah semua jadi batu, termasuk juga binatang ternak yang dimiliki oleh keluarganya.
Depay selalu menasihati sang kakak, tapi James keras kepala dan tidak mendengarkannya serta terus merasa dirinya sangat kuat dan hebat, karena bisa mengubah apa aja yang di dekatnya jadi batu.
Ada satu di antara benda yang ada didekatnya belum diubah yaitu cermin. Lalu, James membaca mantra buat mengubah cermin tersebut jadi batu, tapi mantranya berbalik ke arahnya.
Mantra tersebut memantul ke arahnya sendiri. James akhirnya berubah jadi batu karena mantranya sendiri.
Melihat keadaan sang kakak tersebut, Depay langsung memberitahu pada guru sihirnya dan meminta bantuan padanya buat bisa mematahkan mantra sihir sang kakak.
Ternyata, sang guru tidak bisa membantu karena mantra tersebut sifatnya abadi dan cuma bisa diubah oleh orang yang membacakan mantra jadi batu tersebut.
Akhirnya, James menjadi batu selamanya karena tak ada yang bisa melawan dari sihirnya sendiri.
Contoh Cerita Fantasi
- Kotaku yang Malang
Namaku Sasha. Setiap hari aku berangkat sekolah dengan menaiki mobil yang pintu dan jendelanya ditutup rapat. Orang lain juga sama sepertiku.
Sekarang sudah jarang sekali orang berjalan kaki bila ingin bepergian. Hanya ada beberapa orang saja yang berjalan kaki, yaitu orang yang kurang mampu.
Mengapa mereka semua bertingkah seperti ini? Tidak seperti dulu yang menaiki apa saja dengan riang, berjalan kaki dengan senang. Semua ini ulah manusia yang tidak memperhatikan atau mempedulikan lingkungan sekitar.
Sampah plastik berserakan, kaleng-kaleng bekas, makanan sisa dan semua sampah kecil maupun besar, semuanya ada di jalan yang biasa mamusia pakai.
Ckiit.. mobilku sudah berhenti di depan gerbang sekolahku. 'Sudah sampai, Nak', kata ayah. Aku mengangguk lalu bilang 'terima kasih, Ayah, jangan lupa ya kalau keluar mobil pakai masker, jaket, dan kacamata biar ayah tidak sakit', jelasku. Ayah tersenyum, lalu aku melambaikan tangan dan langsung menuju ke dalam sekolah.
Saat aku masuk ke dalam kelas, hanya ada 12 orang anak termasuk aku. Banyak anak-anak yang telah meninggal, ada delapan orang anak, yang jatuh sakit ada 19 orang anak, dan yang keluar sekolah ada lima orang anak.
"Hai Lili", kataku kepada teman sebangkuku. Dia terlihat pucat dan sering batuk-batuk. "Kamu sakit?" tanyaku cemas. Dia tidak menjawab.
Besoknya saat aku masuk kelas, Lili tidak ada. Lalu aku menanyakan keberadaan Lili kepada Akia.
Sungguh sedih mendengar kabar dari Akia bahwa Lili sekarang dirawat di rumah sakit, ditempatkan di ICU, dia sekarat. Aku langsung menangis tak henti-henti.
Andaikan seperti 10 tahun ke belakang, kota ini begitu bersih, indah, udaranya sejuk, dan lebih banyak orang yang berjalan kaki. "Kita doakan semoga Lili baik-baik saja," jelas Akia sambil menenangkanku.
Pulangnya saat aku sampai rummah. Ibu langsung memelukku dan berkata Lili telah tiada. Aku langsung menangis, ibu menenangkanku. "Kita melayat yuk, Sayang," kata ibu sambil membelaiku. Aku mengangguk. Lalu kami pergi menggunakan mobil satu lagi.
Malamnya kami pergi ke rumah sakit yang di tempati Lili. Tapi, perawat bilang jenazahnya sudah dibawa ke rumahnya.
Lalu, kami pun pergi ke rumahnya. Setelah sampai, aku langsung keluar dari mobil tanpa menggunakan masker.
Aku sudah tak peduli. Saat aku masuk ke rumahnya, aku langsung menemui jenazahnya dan memeluknya sembari mengatakan "Semoga kau baik-baik saja di sana". Tangisku makin deras.
Mama yang sedang menenangkan ibunya Lili, saat melihatku ikut menangis. "Jangan lupakan aku sahabat".
Setelah aku mengucapkan itu, aku melihat sosok perempuan yang anggun dan cantik, wajahnya bersinar layaknya sinar bulan. Lalu, gadis itu mengucapkan 'Aku tidak akan pernah melupakanmu, Sa, terima kasih untuk segalanya'. Tangisku menjadi deras sekali. Aku yakin Lili bahagia di sana.
Sumber: dosenpendidikan.co.id
Advertisement