Bola.com, Jakarta - Inflasi adalah keadaan perekonomian di suatu negara di mana terjadi kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang (kontinu).
Inflasi tidak hanya menjadi perhatian masyarakat umum, tetapi juga menjadi perhatian dunia usaha, bank sentral, dan pemerintah. Sebab, inflasi bisa berpengaruh terhadap masyarakat dan perekonomian suatu negara.
Baca Juga
Advertisement
Yap, Inflasi yang tinggi akan menjadi beban bagi semua pihak. Terjadinya inflasi membuat daya beli suatu mata uang menjadi lebih rendah atau menurun.
Dengan menurunnya daya beli mata uang maka kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik barang maupun jasa akan makin rendah.
Untuk mengatasi inflasi diperlukan kerja sama yang konkret antara masyarakat, pemerintah, dan para pelaku usaha. Demi bisa mengatasi inflasi tentu perlu mengetahui penyebabnya.
Ada beberapa penyebab terjadinya inflasi. Penting tentunya mengetahui penyebab inflasi. Apa saja penyebab inflasi?
Berikut ini rangkuman tentang penyebab-penyebab terjadinya inflasi, seperti dilansir dari laman repository.ekuitas.ac.id, Kamis (30/9/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Inflasi Akibat Permintaan (demand pullinflation)
Inflasi akibat tarikan permintaan adalah inflasi yang terjadi karena barang yang diminta (aggregate demand atau AD) melebihi jumlah barang yang ditawarkan dalam perekonomian (aggregate supply atau AS).
Jadi, permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa tertentu selalu mengalami peningkatan, di sisi lain kapasitas produksi tetap atau tidak dapat ditingkatkan.
Peningkatan permintaan masyarakat akan barang dan jasa lebih besar dari barang dan jasa yang ditawarkan maka mengakibatkan kenaikan harga sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
Advertisement
Inflasi Akibat Meningkatnya Produksi (cosh pushinflation)
Inflasi desakan biaya atau inflasi dari sisi penawaran adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan biaya yang pesat dibandingkan produktivitas dan efisiensi perusahaan sehingga perusahaan mengurangi suplai barang dan jasa.
Peningkatan biaya produksi akan mendorong perusahaan menaikan harga barang dan jasa, meski mereka harus menerima risiko pengurangan permintaan barang dan jasa yang diproduksi dari masyarakat.
Inflasi tersebut bisa juga disebabkan hal-hal berikut:
a) Para serikat buruh terdorong untuk meminta kenaikan upah yang melebihi perkembangan produktivitasnya.
b) Para pengusaha menaikan harga pada tiap unit produk yang telah diproduksinya karena ingin mendapatkan laba yang lebih tinggi.
c) Harga bahan mentah meningkat menyebabkan perusahaan membayar bahan mentah lebih tinggi.
Tingginya Peredaran Uang
Penyebab inflasi terjadi karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak ketimbang yang dibutuhkan. Ketika jumlah barang tetap sedangkan uang yang beredar meningkat dua kali lipat, tentu bisa terjadi kenaikan harga-harga hingga 100 persen.
Hal ini bisa terjadi ketika pemerintah menerapkan sistem anggaran defisit, di mana kekurangan anggaran tersebut diatasi dengan mencetak uang baru.
Namun, hal ini justru membuat jumlah uang yang beredar di masyarakat makin bertambah dan mengakibatkan inflasi.
Advertisement
Inflasi Campuran (Mixed Inflation)
Inflasi campuran ini terjadi karena adanya kenaikan penawaran dan permintaan. Hal ini terjadi karena adanya ketakseimbangan antara penawaran dan permintaan.
Ketika permintaan terhadap suatu barang atau jasa bertambah, kemudian mengakibatkan penyediaan barang dan faktor produksi menjadi turun.
Sementara itu, pengganti atau substitusi untuk barang dan jasa tersebut terbatas atau tidak ada. Keadaan yang tidak seimbang ini akan menyebabkan harga barang dan jasa menjadi naik.
Inflasi Ekspektasi (Expected inflation)
Expected inflation atau inflasi inspektasi terjadi sebagai akibat dari perilaku masyarakat yang berpendapat bahwa kondisi ekonomi di masa yang akan datang akan menjadi lebih baik lagi.
Harapan masyarakat akan kondisi ekonomi di masa yang akan datang juga bisa menyebabkan terjadinya inflasi permintaan atau juga inflasi biaya produksi.
Inflasi jenis ini tergolong sulit untuk dideteksi karena kejadiannya tidak terlalu signifikan.
Sumber: ekuitas.ac.id
Advertisement