Bola.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 masih berlangsung sejak kali pertama muncul pada akhir 2019. Virus Sars-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 bermutasi membentuk varian-varian baru.
Beberapa varian-varian baru COVID-19 antara lain Delta dari India, Beta dari Afrika Selatan, dan B.117 dari Inggris.
Baca Juga
Advertisement
Pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai bisa membuat masyarakat mengalami COVID Anixiety Syndrome, yakni kondisi kekhawatiran atas dampak yang ditimbulkan dari virus COVID-19.
Orang yang mengalami sindrom ini awalnya sangat waspada, kemudian mengalami kecemasan atau kekhawatiran terhadap dampak buruk yang muncul akibat virus COVID-19 yang makin menyebar.
Itulah mengapa, perlu pengetahuan tentang COVID Anixiety Syndrome agar masyarakat paham dan mengetahui cara mengatasinya.
Berikut gejala, penyebab, dan cara mengatasi COVID Anixiety Syndrome, dilansir dari Verywellmind, Kamis (30/9/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gejala COVID Anixiety Syndrome
- Kesulitan membagi konsentrasi dan terus memikirkan berbagai hal yang berkaitan dengan COVID-19.
- Muncul kecemasan yang menganggu produktivitas keseharian.
- Mengisolasi diri dari orang lain yang tidak diperlukan.
- Merasa putus asa selama pandemi.
- Mengalami gangguan tidur.
- Mengalami beberapa gejala fisik yang tidak biasa, seperti sering sakit kepala atau sakit perut.
Advertisement
Penyebab COVID Anixiety Syndrome
- Kondisi ketakpastian yang terjadi selama pandemi. Hal ini menyebabkan kecenderungan seseorang untuk khawatir secara berlebihan selama COVID-19 masih berlangsung.
- Liputan media atau berbagai informasi yang dikonsumsi setiap harinya. Informasi yang berkaitan dengan kondisi virus yang terus berubah menyebabkan ketakpercayaan dan kecemasan yang makin tinggi di masyarakat.
- Ketakutan dan kecemasan yang dirasakan meningkatkan sikap patuh dalam melakukan pencegahan. Rasa takut dan cemas yang dialami karena penyebaran virus yang makin meningkat dapat menyebabkan sikap patuh untuk melakukan pencegahan. Secara tidak sadar, hal ini dapat meningkatkan kecemasan yang berlebihan pada seseorang.
Cara Mengatasi COVID Anixiety Syndrome
- Cari informasi atau pesan positif yang berkaitan dengan COVID-19, seperti pengembangan vaksin, peningkatan pemberian vaksin yang makin meluas, penurunan risiko, dan pilihan pengobatan baru yang memberikan optimisme.
- Terus optimistis bahwa kondisi bisa kembali normal, meski memerlukan cukup banyak waktu. Jika dilakukan dengan sabar dan penuh kepatuhan, masalah pandemi akan dapat teratasi dengan baik.
- Terus lakukan protokol kesehatan dengan memastikan kebersihan yang baik. Cuci tangan dengan rutin, gunakan masker dengan perlindungan yang efektif, kurangi mobilitas ke luar rumah, hingga menghindari kerumunan.
- Jika perasaan cemas makin mengganggu, Anda bisa berdiskusi dengan teman atau menceritakan perasaan yang sedang dialami dengan orang yang dipercaya. Dengan bercerita, bisa mengurangi beban pikiran yang sedang dirasakan. Hal ini juga membuat Anda lebih baik dan merasa lega.
- Luangkan waktu untuk melakukan perawatan diri dengan baik, seperti beristirahat dengan cukup, berolahraga, dan melakukan berbagai kegiatan hobi atau aktivitas lainnya yang dapat membantu menghilangkan stres.
Sumber: Verywellmind
Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement