Bola.com, Jakarta - Puisi adalah satu di antara bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya imajinatif. Puisi mempunyai berbagai fungsi.
Puisi memiliki fungsi untuk mengungkapkan berbagai hal, seperti kerinduan, kegelisahan, kegembiraan, kesedihan, kemarahan, protes sosial atau pengagungan kepada Tuhan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima serta penyusunan larik dan bait.
Wajar pesan yang ingin disampaikan penyair puisi dirangkai dengan kata-kata yang indah, yang berbeda dengan bahasa sehari-hari.
Bahkan, bahasa dalam puisi juga berbeda dengan bahasa karya sastra lainnya, seperti drama atau prosa. Hal tersebut yang membuat banyak orang menyukai puisi.
Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasannya, puisi dapat dibagi ke dalam beberapa jenis.
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis puisi berdasarkan isinya, seperti dilansir dari laman emodul.kemdikbud.go.id, Jumat (8/10/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Puisi Naratif
Puisi naratif adalah puisi yang mengandung suatu cerita menjadi pelaku, perwatakan, setting, atau rangkaian peristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita. Puisi naratif terbagi menjadi balada dan romansa.
1. Balada
Balada adalah puisi yang objektif, berisi gambaran perilaku seseorang, baik lewat dialog maupun monolog sehingga mengandung suatu gambaran kisah tertentu. Berikut ini contoh puisi balada:
Balada Pembungkus Tempe (WS Rendra)
Fermentasi asa
Mengharap sempurna
Bentuk utuh nan konyol
Rasa, karsa tempe
Pembungkus yang berjasa
Penuh kisah bertulis duka lara
Dibuang tanpa dibaca
Pembungkus tempe
Bukan plastik tapi kertas usang tak terpakai
Masihkah ada yang membelai sebelum membuangnya?
2. Romansa
Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantis dan berisi kisah percintaan yang diselingi perkelahian dan petualangan. Contoh judul puisi romansa yaitu 'Priangan Sri Jelita' karya Ramadhan K.H., 'Taman' karya Chairil Anwar, 'Surat Cinta' karya W.S. Rendra.
Contoh puisi romansa
TAMAN
(Chairil Anwar)
Taman punya kita berdua
tak lebar luas, kecil saja
satu tak kehilangan lain dalamnya.
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berpanding perdamaian
halus lembut dipijak kaki.
Bagi kita bukan halangan.
Karena
dalam taman punya berdua
Kau kembang, aku kumbang
aku kumbang, kau kembang
Kecil, penuh surya taman kita
Advertisement
Puisi Lirik
Puisi lirik adalah puisi yang berisi luapan isi batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, baik sikap maupun suasana batin yang melingkupinya. Puisi lirik terbagi atas beberapa macam, misalnya elegi, serenada, dan ode.
1. Elegi
Elegi adalah puisi ratapan yang mengungkapkan perasaan duka atau sedih sang penyair. Simaklah puisi berikut yang menggambarkan perasaan duka, gelisah, dan menunggu datang nya maut.
HARI TERAKHIR SEORANG PENYAIR, SUATU SIANG
Di siang suram bertiup angin. Kuhitung pohon satu-satu
Tak ada bumi yang jadi lain: daun pun kuruh, lebih bisu
Ada matahari lewat mengedap, jam memberat dan hari menunggu
Sehala akan lenyap, segala akan lenyap, Tuhanku
Kemudian Engkau pun tiba, menjemput sajak yang tak tersua
Siang akan jadi dingin, Tuhan, dan angin telah sedia
Biarkan aku sibuk dan cinta berangkat dalam rahasia
(Goenawan Mohamad, 1974:9).
2. Serenada
Berbeda dengan elegi yang menggambarkan suasana duka, serenada merupakan puisi lirik yang bersuasana senang. Misalnya, tampak pada puisi berikut:
DI CERLANG MATAMU
Di cerlang matamu
Kulihat pagi bangkit berseri
Mencairkan kembali hidupku yang beku
Wahai, merdunya burung berkicau
Meloncat-loncat dari dahan ke dahan
Bernyanyi sorak-sorai dalam hatiku.
(Rachmat Djoko Pradopo)
3. Ode
Ode merupakan puisi lirik yang berisi pujian terhadap seseorang, pada umumnya pahlawan. Misalnya tampak pada puisi berikut:
TERATAI
Kepada: Ki Hajar Dewantara
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu.
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun bersemi laksmi mengarang
Biarpun dia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia.
Teruslah, o, teratai bahagia
Bersemi di kebuh tanah Indonesia
Biarkan sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak dilihat Biarpun engkau tidak diminat
Engkau turut menjaga jaman.
(Sanusi Pane, 1957).
Tampak bahwa puisi tersebut memuja Ki Hajar Dewantara, pahlawan pendidikan, yang pada awalnya perjuangannya tidak banyak diketahui masyarakat
Puisi Deskriptif
Puisi deskriptif adalah puisi yang mengemukakan tanggapan atau kesan penyair terhadap suatu hal atau keadaan.
Berbeda dengan puisi naratif yang berisi cerita dan puisi lirik yang mengemukakan gagasan pribadi penyair atau aku lirik, puisi deskriptif cenderung menggambarkan tanggapan atau kesan penyair terhadap suatu hal.
Tanggapan atau kesan tersebut dapat bersifat kritik maupun sindiran sehingga dikenal adanya puisi ironi dan satire (kritik). Misalnya tampak pada puisi berikut:
GURINDAM EMPAT
(Taufiq Ismail)
Ayahmu kaya raya berbagai rupa caranya
Mengapa engkau bangga Cuma menumpang nama
Pamanmu generasi komisi angkatan pertama
Engkau dan ponakanmu generasi komisi I dan III
Silsilah dan wajah jelas bukan preman pasar
Tapi praktek bisnismu sunyi akhlak begitu kasar
Jembatan ditelan, kapal diuntal, proyek habis dikunyah
100 keluarga kenyangnya terengah-engah, lihatlah.
Sumber: Kemdikbud
Advertisement