Bola.com, Jakarta - Kabar mengejutkan dirilis oleh Badan Anti-Doping Dunia atau WADA. Jumat (08/10/2021), mereka merilis daftar tiga negara yang tidak patuh doping.
Mengutip situs Reuters, tiga negara tersebut termasuk Indonesia bersama Thailand dan Korea Utara. Karena vonis ini, tiga negara di atas tidak memenuhi syarat untuk diberikan hak untuk menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental atau dunia selama masa penangguhan.
Advertisement
Kabar dari WADA tentu bak sambaran petir di siang bolong. Karena kebetulan Indonesia sedang bersiap menjadi tuan rumah beberapa event olahraga besar.
Terdekat Sirkuit Jalan Raya Mandalika, Lombok akan menjadi tuan rumah gelaran Kejuaraan Dunia Superbike pada bulan November. Kemudian Mandalika juga sudah masuk kalender sementara MotoGP 2022.
Tidak hanya itu, atlet dari tiga negara masih diizinkan untuk bersaing di kejuaraan regional, kontinental dan dunia tetapi bendera nasional mereka tidak akan dikibarkan selain pada ajang Olimpiade.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengujian Tidak Efektif
Masih menurut Reuters, WADA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Badan Anti-Doping Nasional (NADO) Korea Utara dan Indonesia dinyatakan tidak patuh karena tidak menerapkan program pengujian yang efektif.
Sementara status ketidakpatuhan yang didapat Thailand berasal dari kegagalan untuk sepenuhnya menerapkan Kode Anti-Doping 2021.
Sayangnya dalam berita yang ditulis Reuters tidak ada keterangan kapan hukuman dari WADA ini mulai berlaku. Yang pasti pada Jumat sore, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali akan memberikan keterangan pers terkait hukuman dari WADA.
Â
Advertisement
Hukuman untuk Rusia
Jika melihat ke belakang, Rusia pernah mendapat hukuman berat dari WADA. Pada tahun 2019, WADA melarang Rusia tampil di Olimpiade dan ajang olahraga besar lain.
Rusia juga tidak bisa menjadi tuan rumah karena dinilai tidak jujur mengenai data anti-doping. Namun kemudian atlet Rusia tetap bisa tampil di Olimpiade Tokyo 2020 dengan membawa nama Russian Olympic Committee.
Sumber: ReutersÂ