Bola.com, Jakarta - Badan Anti-Doping Dunia atau WADA merilis daftar tiga negara yang dianggap tidak patuh doping pada hari Jumat (08/10/2021).
Tercatat selain Indonesia, dari daftar ini juga ada nama Thailand dan Korea Utara. Vonis WADA bisa menggagalkan rencana Indonesia menggelar banyak event internasional dan bisa memengaruhi juga penampilan atlet Tanah Air di banyak event.
Advertisement
Jumat (08/10/2021) sore, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali langsung memberikan respons terkait daftar negara tidak patuh doping yang dirilis WADA dan menyertakan Indonesia.
Menurutnya pihak Kemenpora langsung mengirimkan surat sebagai klarifikasi kepada WADA. "(Hari ini) Saya langsung kirim surat yang isinya klarifikasi dari kita," kata Menpora Zainudin Amali pada sesi konferensi pers yang digelar secara virtual.
"Jadi memang surat dari WADA itu turun pada 15 September. Nah jika ada keberatan, ada waktu 21 hari untuk menyanggah atau klarifikasi terhadap keputusan ketidakpatuhan," lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gara-gara Sampel
Menpora Zainudin Amali turut menceritakan isi klarifikasi kepada WADA. Menurutnya WADA sampai memvonis Indonesia tidak patuh doping lantaran gagal memberikan sampel doping atlet dari tahun 2020.
"(Masalahnya) Lebih kepada, pengiriman sampel kita pada tahun 2020. Kita memang merencanakan memberikan sampel (kepada WADA). Tapi kita tidak menyangka, bulan Maret kita terkena COVID-19," kata Menpora.
"Semua tahun, saat itu, tidak ada kegiatan olahraga sama sekali (di Indonesia), sehingga tidak punya sampel. Semua berhenti. Ini yang menyebabkan, tidak terpenuhi sampel itu," lanjutnya.
Advertisement
Optimistis karena PON
Dalam isi surat klarifikasi ke WADA, Menpora turut menginformasikan bahwa Indonesia akan segera memenuhi kuota sampel tes doping. Namun ia meminta waktu karena penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua masih berlangsung.
"Kita sudah bersurat, saat ini PON masih berlangsung. Dari PON inilah kita punya banyak sampel. Jadi bisa terpenuhi," ujar Menpora Amali.
Menpora turut menegaskan rencana Indonesia untuk menggelar banyak event internasional bisa tetap berlanjut karena vonis WADA memang baru peringatan.
Â
Â