Bola.com, Jakarta - Cerita imajinasi merupakan jenis karangan yang memaparkan rangkaian kejadian yang unik dan menghibur, hasil imajinasi atau perpaduan fakta dengan khayalan penulis.
Jenis teks cerita ini banyak melatih kreativitas penulisnya. Hal itu karena dengan berimajinasi, seseorang akan secara aktif dapat mengasah kreativitas.
Baca Juga
Advertisement
Sementara, para pembaca cerita imajinasi umumnya merasakan kesan yang menyenangkan karena bisa membayangkan kejadian-kejadian dan hal-hal yang tidak bisa dilihat di dunia nyata.
Angan-angan seseorang akan terasa terbang mengikuti imajinasi sang penulis. Selain itu, banyak pelajaran dan hikmah yang dapat dipetik setelah membaca cerita imajinasi.
Setelah mengetahui apa itu cerita imajinasi, perlu mengetahui struktur, unsur intrinsik, jenis hingga kaidah kebahasaan yang terdapat dalam cerita imajinasi itu.
Berikut ini rangkuman tentang struktur cerita imajinasi, jenis, unsur intrinsik, dan kaidah kebahasaannnya, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Selasa (12/10/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Struktur Cerita Imajinasi
Rangkaian kejadian yang ada dalam teks cerita imajinasi secara sistematis membentuk struktur yang terdiri atas orientasi, komplikasi, dan resolusi.
1. Orientasi
Setiap cerita memiliki bagian pembuka di mana berisi pengenalan tokoh, latar (tempat, waktu, suasana), watak tokoh, atau konflik. Bagian pembuka ini disebut dengan nama orientasi.
Pembaca akan mengetahui dasar cerita dan karakter-karakter yang terlibat di dalam cerita beserta watak dan sifatnya. Selain itu, awal mula konflik mulai diperlihatkan di bagian orientasi untuk membawanya ke bagian komplikasi.
2. Komplikasi
Setelah pembaca mengenal tokoh, watak, latar, dan awal mula terjadinya konflik, cerita imajinasi akan memasuki bagian yang dinamakan komplikasi.
Bagian komplikasi berisi hubungan sebab akibat sehingga memunculkan masalah, masalah menjadi makin rumit, dan masalah mencapai puncaknya.
3. Resolusi
Hampir tidak ada cerita yang tidak memiliki akhir atau resolusi. Usai konflik terjadi begitu hebat dan mencapai puncak, terdapat penurunan konflik yang menuju penyelesaian.
Bagian ini disebut dengan resolusi. Bagian resolusi berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi dan timbulnya kesadaran tokoh. Biasanya di bagian ini pembaca dapat memetik pelajaran dari cerita imajinasi tersebut.
Advertisement
Jenis Cerita Imajinasi
Cerita imajinasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu cerita imajinasi total dan cerita imajinasi irisan.
- Cerita Imajinasi Total
Cerita imajinasi total dikatagorikan sebagai imajinasi pengarang terhadap objek tertentu. Pada katagori ini semua yang terdapat pada cerita tidak terjadi dalam dunia nyata.
Jadi nama orang, nama objek, nama kota, peristiwa, benar-benar rekayasa pengarang.
- Cerita Imajinasi Irisan
Cerita imajinasi irisan dapat dikatakan sebagai cerita imajinasi yang mengungkapkan imajinasi, tetapi masih menggunakan nama-nama tempat yang ada dalam dunia nyata atau peristiwa yang pernah terjadi pada dunia nyata.
Unsur Intrinsik Cerita Imajinasi
1. Tema
Tema adalah ide dasar cerita. Tema ditentukan terlebih dahulu oleh pengarang sebelum cerita ditulis.
2. Tokoh dan penokohan
Tokoh adalah peran yang ada dalam cerita sedangkan penokohan adalah perwatakan dari tokoh. Setiap tokoh memiliki watak atau karakter sendiri.
Watak tokoh bisa diketahui dari pernyataan langsung pengarang, dari dialog antartokoh atau kesimpulan pembaca setelah membaca cerita.
3. Latar
Latar terdiri atas latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.
4. Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa dalam cerita yang menyatakan hubungan sebab akibat
5. Sudut pandang
Sudut pandang merupakan gaya penceritaan pengarang dalam menyampaikan ceritanya. Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang bisa sudut pandang orang pertama dansudut pandang orang ketiga.
Sudut pandang orang pertama ditandai dengan penggunaan kata ganti orang pertama, seperti: aku, saya, beta, dan sebagainya. Sedangkan sudut pandang orang ketiga yaitu pengarang menggunakan kata ganti orang ketiga, seperti: dia, ia, mereka, dan menyebut nama tokoh.
6. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita yang ditulis.
Advertisement
Kaidah Kebahasaan dalam Cerita Imajinasi
Berikut ciri kebahasaan cerita imajinasi.
1. Kata ganti orang ketiga
Kata ganti orang ketiga terdiri atas kata ganti orang ketiga tunggal (menggunakan kata beliau, dia, ia, -nya) dan kata ganti orang ketiga jamak (mereka).
2. Penggunaan deskripsi latar (tempat, waktu, suasana)
Latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya peristiwa-peristiwa di dalam suatu karya sastra. Definisi latar yang lainnya adalah unsur intrinsik pada karya sastra yang meliputi ruang, waktu serta suasana yang terjadi pada suatu peristiwa.
3. Menggunakan pilihan kata makna kias dan makna khusus
Makna kias adalah makna yang mengandung pengandaian atau pengibaratan. Makna kias memiliki arti tidak sebenarnya atau konotatif.
4. Kata sambung penanda urutan waktu
Kata sambung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal dan peristiwa. Kata-kata sambung itu ada yang menhubungkan hal-hal yang setara.
5. Pengunaan kata/ungkapan keterkejutan
Kata seru atau interjeksi yang digunakan untuk mengungkapan rasa terkejut.
6. Penggunaan dialog/kalimat langsung dalam cerita.
Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya.
Â
Sumber: Kemdikbud