Sukses


Meski Sudah Vaksin, Tetap Harus Waspada Penularan COVID-19

Bola.com, Jakarta - Pemberian vaksin menjadi satu di antara upaya penting yang dilakukan untuk mengurangi risiko terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.

Vaksin COVID-19 yang disuntikkan akan mendorong tubuh membentuk antibodi yang berguna melawan infeksi virus corona.

Sejak awal 2021, pemerintah Indonesia gencar melaksanakan program vaksinasi COVID-19. Namun, bagi masyarakat yang sudah vaksin dan mendapat kekebalan, harus tetap waspada terhadap penularan penyakit yang diakibatkan virus SARS-CoV-2 tersebut.

Vaksinolog, Dr. Dirga Sakti Rambe, mengatakan, khasiat vaksin yang diterima masyarakat tak selamanya dapat bertahan pada tingkat yang sama. Pasalnya, antibodi yang dimiliki setiap orang bervariasi dan akan menurun seiring waktu.

"Antibodi karena vaksinasi atau antibodi setelah sakit COVID-19, itu pasti menurun seiring waktu. Memang kalau kita lihat datanya, setelah enam bulan menurun. Tetapi, menurun artinya bukan habis. Ada, tapi tidak optimal,” ucap Dirga, dalam acara Virtual Class Liputan6.com bertajuk 'Target Vaksin dan Herd Immunity, Mampukah Kita Cegah Gelombang Ketiga', Sabtu (16/10/2021).

Dirga menambahkan, kekebalan tubuh yang dimiliki setiap individu berbeda-beda sehingga perhitungan terkait menurunnya antibodi tersebut hanya dapat diukur berdasarkan data rata-rata.

Untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga COVID-19, pemerintah terus mengampanyekan protokol kesehatan dan merencanakan program vaksinasi booster.

"Untuk booster ini kan suatu keniscayaan dan pemerintah sudah menyiapkan ke arah sana. Rencananya tahun depan sebetulnya dilakukan secara resmi kepada rakyat," ujar Dirga

Selain vaksinasi, upaya terbaik lain untuk mencegah COVID-19 ialah dengan cara tetap mematuhi protokol kesehatan. Kini, protokol kesehatan menjadi hal yang wajib ditaati setiap orang dan tak boleh lengah.

Menerapkan 5M merupakan protokol kesehatan yang utama selama pandemi COVID-19, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer