Sukses


Cuitan Presiden Jokowi tentang Tim Piala Thomas Indonesia Yang Justru Menggelitik Warganet, Lho Ada Apa Lagi Nih ?

Bola.com, Jakarta - Euforia keberhasilan Tim Piala Thomas Indonesia di Aarhus, Denmark, menggelora sampai ke istana. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) ikut memeriahkan suasana dengan cuitan di akun mikroblog Twitter.

"Indonesia juara! Piala Thomas akhirnya kembali ke Indonesia setelah penantian 19 tahun lamanya. Dari tanah air, saya menyampaikan selamat kepada seluruh atlet bulutangkis Indonesia dan para pelatih yang telah berjuang dan mengharumkan nama bangsa di Ceres Arena, Aarhus, Denmark," tulis Presiden Jokowi.

Cuitan mantan Gubernur DKI Jakarta ini disertai potongan video yang memerlihatkan perjuangan Jonatan Christie di poin menentukan. Sampai siang ini, beragam aksi warganet terlihat di statistik akun resmi Jokori tersebut, mulai dari re-tweet, reply sampai klik tanda 'like'.

Namun, justru cuitan tersebut menjadi tempat yang luar biasa bagi warganet mencurahkan seluruh isi dalam kepala mereka. Satu yang pasti, sebagian besar reply terhadap komentar Presiden Jokowi berisi permintaan agar Kemenpora dan Menpora 'lebih profesional'.

Warganet juga ramai-ramai berkomentar tentang ketiadaan bendera Merah Putih ketika lagu Indonesia Raya berkumandang di Ceres Arena, Aarhus, Denmark. Bagi mereka, momen tersebut tergolong aneh karena justru bendera PBSI yang ada di layar besar.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Tahu Tapi Tetap Ramai

Meski sebagian tahu latar terjadinya ketiadaan bendera Merah Putih akibat kasus dengan antidoping, tetap saja unggahan Presiden Jokowi menjadi tempat curhat. Alhasil, banyak interaksi warganet pada kolom replya terkait itu.

Hendri Fernando, pemilik akun @HendriFernand14 dengan tegas seolah mewakili beberapa curahan warganet . "Yang juara PBSI nya Pak Press bukan indonesia, kalo Indonesia, ada pengibaran Bendera Merah Putih nya," tulisnya.

Komentar keras juga datang dari Mafaid Daulay, pemilik akun @PecintaMieAceh. Ia berharap ada evaluasi dari Presiden Jokowi terkait kinerja Kemenpora, tak hanya sekadar Menpora-nya saja. "Sedih rasanya begitu atlet berjibaku demi merah putih berkibar tinggi tp menteri bapak menganggap hal sepele dr teguran WADA. Bukan korupsi yg bikin merah putih naik berkibar, Tp olahraga pak. Please pak @jokowi," katanya.

Akun @shira_07 memberi masukan khusus terhadap Pak Jokowi. "Sayang sekali ketika para pahlawan bulutangkis sudah berjuang,tapi bendera merah putih tdk berkibar.mohon bisa didorong Pak Menpora utk tidak menganggap remeh hal ini dan segera menindaklanjuti.merah putih adalah harga diri bangsa!," tulis sang akun.

Beberapa contoh cuitan di atas memenuhi kolom reply atas unggahan Presiden Jokowi. Jika ditelusuri lebih lanjut, sebagian besar menginginkan kejelasan dan perjuangan dari pemerintah agar tak menyepelekan peringatan dari badan-badan dunia, terutama terkait anti-doping.

 

3 dari 3 halaman

Bendera PBSI

Sekadar informasi, gara-gara kumandang Indonesia Raya tanpa berkibarnya Merah Putih, beberapa tagar yang terkait Piala Thomas menghiasi lini masa Twitter, Instagram dan Facebook, sejak dini hari tadi WIB.

"Sungguh momen yang tak mengenakkan. Mengangkat trofi, menyanyikan lagu Indonesia Raya tapi tanpa bendera Merah Putih. Indonesia harus benar-benar memerhatikan tentang aturan tes doping. Tolong, perhatian itu dan disiplin. Para atlet sudah berjuang maksimal," tulis akun @jangmi_91.

Di lapangan, para pebulutangkis Indonesia sudah berjuang keras sejak babak penyisihan. Di fase final, meski skor terlihat dominan, tapi perjuangan setiap poin membuat siapapun deg-degan dan memicu naiknya adrenalin.

Pada partai pembuka, Anthony Sinisuka Ginting harus berjuang tiga gim demi menaklukkan tunggal putra China, Lu Guangzu dengan skor 18-21, 21-14 dan 21-16. Setelah itu, giliran pasanga Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang sanggup membayar tanggung jawab ketika menekuk He Jiting/Zhou Haodong.

Sang penentu kemenangan ketiga adalah tunggal putra, Jonatan Christie. Lagi-lagi, pertarungan harus selesai tiga gim, dan Jonatan sanggup menekuk Li Shifeng dengan skor 21-14, 18-21 dan 21-14.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer