Bola.com, Jakarta Alat musik tradisional adalah alat musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah tertentu dan diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), 'alat' berarti suatu benda yang digunakan untuk mempermudah suatu kegiatan atau kerjaan.
Baca Juga
Advertisement
Kata 'musik' berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'mousike' yang diambil dari nama dewa yang terkenal dalam mitologi Yunani Kuno, yakni Mousa. Dewa yang memimpin seni dan ilmu.
Sedangkan kata tradisional berasal dari bahasa Latin, yaitu 'traditio' yang artinya suatu kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara turun temurun.
Ciri khas alat musik tradisional ialah berjenis akustik yaitu bunyi yang terdengar berasal dari getaran alat musik itu sendiri, bukan dari rekayasa elektronik.
Secara garis besar, ragam alat musik tradisional dikelompokkan dalam beberapa kategori, berdasarkan cara memainkannya.
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis alat musik tradisional berdasarkan cara memainkannya, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Selasa (19/10/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Alat Musik Tradisional Petik
Alat musik tradisional petik terdiri dari dua unsur pokok, yaitu tali yang dipetik dan ruang resonansinya untuk menghasilkan bunyi petikan.
Bahan dan bentuknya bermacam-macam, sesuai ciri khas daerah. Perbedaan lainnya, ada pada bahan berdasarkan ketersediaan bahan setempat.
Contoh alat musik tradisional petik, misalnya, sasando dari Rote, kecapi dari Jawa Barat, siter dan celempung dari Jawa, sampe dari Kalimantan Timur, japen dari Kalimantan Tengah, tapin dari Kalimantan Selatan, talindo/tolindo atau Popondi, kecapi petik dari Sulawesi Selatan, santu dari Sulawesi Tengah, dan guoto dari Papua.
Advertisement
Alat Musik Tradisional Tiup
Alat musik tradisional tiup pada dasarnya memiliki lubang tiup dan ruang resonansi untuk menggaungkan bunyi tiupan. Adapun bahan alat musik tiup bisa dari bahan alam atau bahan buatan yang dibentuk dari bahan alam.
Alat musik yang terbuat dari bahan alam, misalnya aneka macam bentuk seruling bambu, seperti saluang dari Sumatra Barat, serangko dari Jambi, seruling dari Jawa, lalove dari Sulawesi Tengah, tahuri dan fu kerang dari Maluku, triton kerang dari Papua.
Sedangkan bahan buatan dari alam biasanya berupa seruling mirip terompet terbuat dari kayu dan bahan penunjang lainnya sebagai sumber getar.
Contohnya serunai dari Sumatra Barat, serune kalee dari Aceh, terompet Jawa Barat atau dari Madura. Kemudian pupuik batang padi adalah terompet berbahan batang padi dari Sumatra Barat.
Alat Musik Tradisional Gesek
Alat musik tradisional gesek pada dasarnya terdiri dari dua unsur pokok, tali yang digesek dan ruang resonansi untuk menggaungkan bunyi gesekan dengan alat geseknya.
Contoh alat musik tradisional gesek, misalnya tehyan atau tehyang Betawi dari DKI Jakarta, rebab dari Jawa Tengah dan Jawa Barat, keso dan geso-geso dari Sulawesi Selatan, tutuba dari Sulawesi Tengah.
Advertisement
Alat Musik Tradisional Pukul
Alat musik tradisional pukul pada dasarnya berupa sesuatu yang apabila dipukul berbunyi dan bila dikomposisi bisa menimbulkan suara musikal.
Bahan alat musik dari alam langsung tanpa bahan penunjang, misalnya bambu atau kayu yang beresonansi atau bergaung sesuai bunyi pukulan.
Contohnya kentongan/tong-tong bambu atau kayu, lesung penumbuk padi dari kayu. Alat musik berbahan kayu dengan atau tanpa ruang resonansi, tetapi memiliki titik nada, misalnya lado-lado dan kolintang dari Sulawesi, gambang dari Jawa.
Kemudian alat musik pukul berbahan kulit, antara lain tambur dan Bedhug, doll dari Bengkulu, tambua dari Sumatra Barat, gordang dari Sumatra Utara.
Alat musik berbahan logam misalnya bende dari Lampung, cengceng dari Bali, talempong dari Minangkabau, sebagian perangkat gamelan Jawa dan Bali seperti gender, saron, bonang, kempul, gong, dan lain-lain.
Alat Musik Tradisional Tepuk
Pada umumnya alat musik tradisional tepuk mengandung unsur kulit sebagai sumber getar dan ruang resonansi penggaung bunyi.
Contoh, aneka macam gendang dan tifa adalah jenis tepuk. Biasanya alat musik tepuk juga dibunyikan dengan cara dipukul.
Ada juga alat musik yang sebenarnya perangkat petik, tetapi pada kenyataannya cara memainkannya ditepuk, yaitu guoto dari Papua.
Kemudian Karinding dari Jawa Barat juga termasuk alat musik tiup, tetapi sebenarnya ditepuk bagi pemula dipetik karena bagian rongga mulut hanyalah ruang resonansi getaran yang hasilkan.
Advertisement
Alat Musik Tradisional Goyang
Alat musik tradisional goyang dimainkan dengan cara digoyangkan. Contoh, aneka macam angklung dan marakas.
Sumber: Kemdikbud