6 Cara Pemerintah Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19

Ilustrasi virus corona, pandemi COVID-19. (Photo by Fernando Zhiminaicela on Pixabay.

Bola.com, Jakarta - Gelombang ketiga COVID-19 berpotensi akan terjadi pada akhir tahun 2021 saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Prediksi ini berkaca pada tahun lalu di mana kasus COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan akibat masifnya mobilitas masyarakat.

Pelatih Persis Akui Efek Ditinggal Alexis Messidoro: Kreativitas Minim, Sirkulasi Bola Jadi Lambat
Hampir 2 Tahun Kepemimpinan Erick Thohir di PSSI: Mulai Terlihat Hasilnya
Leverkusen Vs Milan 1-0: Kalah, tapi Paulo Fonseca Sanjung Permainan Timnya

Bebera[a strategi dijalankan agar tren penurunan kasus yang saat ini berlangsung, tetap terjaga.

Terkait hal ini, pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menyiapkan setidaknya enam cara utama untuk mengatasi hal tersebut.

Melansir dari laman resmi covid19.go.id, Kemenkominfo, Johnny G. Plate, menyampaikan pemerintah memiliki enam strategi untuk mengantisipasi gelombang ketiga COVID-19 yang diramalkan akan terjadi pada akhir tahun 2021.

Berikut ini cara pemerintah antisipasi gelombang ketiga COVID-19, dilansir dari laman resmi covid19.go.id, Selasa (19/10/2021).

Berita video cerita pemain Arema FC, M. Rafli yang sempat tampil impresif bersama Timnas Indonesia U-23. Apakah ada latihan khusus baginya?

2 dari 2 halaman

Keenam Strategi Pemerintah Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19

- Berikut keenam strategi pemerintah mengantisipasi gelombang ketiga COVID-19 yang diprediksi akan terjadi akhir tahun 2021:

Pertama, dengan memastikan pelonggaran aktivitas diikuti pengendalian lapangan yang ketat agar masyarakat tidak menyikapi penurunan level PPKM dengan euforia yang berlebihan.
Kedua, meningkatkan laju vaksinasi untuk kelompok lanjut usia, terutama di wilayah aglomerasi dan pusat pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, mendorong percepatan vaksinasi anak agar imunitas anak sudah terbentuk ketika musim libur tiba.
Strategi keempat adalah menertibkan mobilitas pelaku perjalanan internasional dengan aturan protokol kesehatan yang ketat, terutama ke Bali. Diikuti dengan memperkuat peran pemerintah daerah dalam mengawasi kegiatan dan mengedukasi warga, terutama tentang perincian protokol kesehatan yang harus dijalankan.
Yang terakhir, dengan kampanye protokol kesehatan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat.

Sumber: covid19.go.id

Dapatkan artikel cara dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.