Bola.com, Jakarta - Teks eksposisi adalah jenis teks yang berisi gagasan yang dimuat secara singkat, padat, dan jelas. Penulisan teks eksposisi bertujuan untuk memaparkan atau menjelaskan informasi-informasi tertentu agar dapat menambah ilmu pengetahuan para pembaca.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), eksposisi merupakan suatu uraian atau paparan yang bertujuan untuk menjabarkan maksud serta tujuan.
Baca Juga
Advertisement
Teks eksposisi kebanyakan berisi permasalahan serta rangkaian argumen dari penulis yang mendukung isu atau topik yang sedang dibahas.
Dalam teks eksposisi disajikan gagasan penulis disertai fakta. Fakta yang disajikan tersebut untuk memperkuat gagasan yang disampaikan.
Jadi, gagasan dan fakta merupakan unsur utama yang ada dalam teks eksposisi. Dalam teks eksposisi biasanya membahas tentang pendidikan, ekonomi, dan masih banyak lagi.
Bagi kamu yang ingin menyusun teks eksplanasi, ada beberapa langkah-langkah yang perlu dicermati.
Berikut ini rangkuman tentang cara menyusun teks eksposisi yang perlu dipahami, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Kamis (21/10/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Struktur Teks Eksposisi
Sebelum menyusun teks eksposisi, penting untuk memperhatikan susunan strukturnya. Struktur dalam teks eksplanasi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
- Tesis, yaitu pengenalan isu atau pandangan penulis secara umum mengenai topik yang akan dibahas.
- Rangkaian argumen, berupa beberapa pendapat penulis atas tesis yang telah diuraikan. Pendapat penulis diperkuat dengan fakta. Jadi, fakta yang mendukung gagasan penulis dihadirkan di sini.
- Penegasan ulang merupakan penutup atau kesimpulan. Pada bagian ini disajikan simpulan dan rangkuman topik yang dibahas.
Advertisement
Langkah-Langkah Menyusun Teks Eksposisi
a. Menentukan isu atau permasalahan.
b. Membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan isu dan melakukan pengamatan lapangan.
c. Mendaftar topik yang berkaitan dengan isu berdasarkan hasil yang didapatkan setelah melakukan pengamatan.
d. Menyusun kerangka dan struktur teks eksposisi secara sistematis.
e. Mengembangkan kerangka menjadi teks eksposisi.
d. Mengembangkan topik yang telah terdaftar menjadi beberapa argumen dengan tetap memperhatikan kaidah kebahasaan teks eksposisi.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
a. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkaitan dengan topik pembahasan.
b. Menggunakan kata-kata kausalitas (menunjukkan hubungan argumentasi), seperti: jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.
c. Menggunakan kata-kata kronologis (keterangan waktu), seperti: sebelum itu, kemudian, pada akhirnya.
d. Menggunakan kata-kata yang menyatakan perbandingan/pertentangan, seperti: sebaliknya, berbeda halnya, namun.
e. Menggunakan kata-kata kerja mental (mental verba), contoh: penggunaan kata diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, dan lain sebagainya.
f. Menggunakan kata-kata perujukan, seperti: berdasarkan data….., sesuai dengan pernyataan….
g. Menggunakan kata-kata persuasif (mengajak), seperti: sebaiknya, harusnya, diharapkan, dan menggunakan kata-kata denotatif (bermakna sebenarnya).
Advertisement
Kegiatan Penyuntingan
Penyuntingan dilakukan setelah teks eksposisi selesai dibuat. Sebelum disajikan kepada pembaca, teks eksposisi perlu disunting terlebih dahulu.
Adapun unsur-unsur yang perlu disunting ialah:
a. Isi teks eksposisi harus memiliki daya tarik baik pada bagian isu, argumen, dan fakta sebagai pendukungnya.
b. Struktur teks harus urut dan lengkap. Kalimat-kalimat yang dirangkai harus saling berkaitan dan merujuk pada isu atau topik yang sedang dibicarakan.
c. Kaidah kebahasaan yang digunakan sesuai dengan karakteristik dari teks eksposisi. Paragraf yang disusun memerlukan keefektifan kalimat dan ketepatan penulisan ejaan. Penyunting memerlukan pemahaman tentang tata bahasa dan penulisan ejaan yang lebih.
Â
Sumber: Kemdikbud