Bola.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengingatkan potensi penularan virus corona bisa terjadi saat melakukan perjalanan.
Untuk mengantisipasi penularan yang mungkin terjadi, moda transportasi dan pelaku perjalanan tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
Advertisement
"Penting untuk saya ingatkan kembali, bahwa potensi penularan juga terjadi saat perjalanan sekalipun penumpang atau pengemudi telah terskrining dengan baik melalui berbagai mekanisme persyaratan yang dirancang," ucap Wiku, saat konferensi pers Pengaturan Perjalanan Dalam Negeri Seiring Pelandaian COVID-19 di Media Center, Graha BNPB, Jakarta, seperti dikutip dari Liputan6.com (24/10/2021).
"Untuk itu, menjadi catatan penting seluruh masyarakat serta operator moda transportasi mengindahkan protokol kesehatan tersebut, di antaranya minimal menggunakan masker kain tiga lapis atau masker medis dengan penggunaan sempurna menutupi hidung dan mulut," lanjutnya.
Wiku menambahkan, protokol kesehatan yang juga harus dipatuhi saat melakukan perjalanan, seperti tidak diperkenankan berbicara satu arah dengan alat telekomunikasi atau dua arah, berbicara langsung.
"Ini mengingat terdapat potensi penularan yang erat akibat droplet (percikan) yang dikeluarkan secara alami saat berbicara," jelasnya.
"Kemudian tidak diperkenankan makan atau minum sepanjang perjalanan penerbangan kurang dari 2 jam, kecuali bagi individu yang memiliki kewajiban konsumsi obat terjadwal. Tujuannya, untuk meminimalisasi perilaku membuka masker dan tersebarnya droplet," ujar Wiku.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Protokol Kesehatan
Dalam upaya penerapan protokol kesehatan, setiap operator moda transportasi wajib mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mengintegrasikan implementasi skrining kesehatan elektronik dengan aplikasi PeduliLindungi.
"Hal ini menjadi penting untuk ditindaklanjuti agar data yang tercatat saat ini dapat dijadikan bahan analisis upaya antisipasi yang lebih efektif, khususnya menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru," ucap Wiku.
Selain protokol kesehatan, pemberian vaksin menjadi solusi paling tepat untuk mengurangi risiko terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.
Vaksinasi tak hanya melindungi diri sendiri dari penularan COVID-19, tetapi juga orang-orang di sekitar.
Ancaman COVID-19 masih ada dan belum berakhir, jadi harus tetap waspada. Vaksinasi COVID-19 harus dilakukan dan diikuti dengan menjalani protokol kesehatan yang ketat.
Ayo, kita jangan kasih kendor dan jangan lengah! Divaksin dan taat protokol kesehatan adalah tameng utama menghadapi COVID-19.
Advertisement