Bola.com, Jakarta - Peneliti dari Unit of Geriatric Medicine, Universitas Ume, Ume, Swedia, Peter Nordström, mengatakan bahwa satu anggota keluarga yang melakukan vaksinasi COVID-19 dapat menurunkan risiko penularan kepada anggota keluarga lain yang belum disuntik vaksin.
Risiko infeksi COVID-19 dapat turun lebih tajam ketika jumlah anggota keluarga yang divaksinasi lebih banyak lagi. Temuan ini dipublikasikan secara daring pada 11 Oktober di JAMA Internal Medicine.
Advertisement
"Ketika Anda divaksinasi, Anda tidak hanya melindungi diri sendiriM tetapi juga kerabat Anda," kata Peter mengutip Webmd, Senin (25/10/2021).
Para peneliti menganalisis 1.789.728 data individu dari 814.806 keluarga pendaftar nasional di Swedia. Semua individu telah memperoleh kekebalan baik dari infeksi COVID-19 sebelumnya atau dengan vaksinasi lengkap.
Setiap orang dengan kekebalan dicocokkan dalam rasio 1:1 dengan orang tanpa kekebalan dari kelompok individu dengan keluarga yang memiliki dua hingga lima anggota.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hasilnya
Hasilnya, keluarga yang memiliki satu anggota dengan kekebalan COVID-19 memiliki risiko 45 hingga 61 persen lebih rendah untuk tertular COVID-19.
Pengurangan risiko meningkat menjadi 75 hingga 86 persen ketika dua anggota keluarga kebal.
Ini kembali meningkat menjadi 91 hingga 94 persen ketika tiga anggota keluarga kebal, dan menjadi 97 persen dengan empat anggota keluarga yang kebal.
"Hasil ini serupa dengan risiko infeksi COVID-19 parah yang bisa membuat pasien harus rawat inap di rumah sakit," tulis para peneliti.
Dalam keluarga dengan tiga anggota di mana dua anggota kebal, anggota keluarga nonimun yang tersisa memiliki risiko 80 persen lebih rendah untuk dirawat di rumah sakit.
Advertisement