Bola.com, Jakarta - Indonesia mulai memasuki musim penghujan. Pada musim hujan, penyebaran penyakit yang menyerang imun biasanya meningkat.
Satu di antara penyakit yang biasa menyebar di musim penghujan adalah flu. Penyakit flu biasa menyerang seseorang yang mengalami penurunan imun tubuh.
Baca Juga
Thom Haye Kenang Atmosfer Luar Biasa SUGBK saat Melawan Arab Saudi: Sampai Tidak Terdengar Teriakan Jay Idzes dan Rizky Ridho
Alasan Pelatih Oxford United Tak Kunjung Mainkan Marselino Ferdinan: Masih Butuh Waktu, Liga Inggris Itu Mengerikan
Hasil Liga Inggris: Bukayo Saka dan Bocah 17 Tahun Gemilang, Arsenal Hajar Nottingham Forest dan Tembus 4 Besar
Advertisement
Orang yang terkena flu biasanya mengalami masalah di saluran pernapasan, sakit kepada hingga nyeri otot. Gejala-gejala tersebut hampir sama gejala COVID-19.
Maka itu, masyarakat perlu mawas diri dan paham cara membedakan gejala flu biasa dan COVID-19. Dengan paham cara membedakan, Anda tidak akan panik ketika diri atau keluarga mengalami flu saat musim hujan tiba.
Berikut cara membedakan gejala flu biasa dan COVID-19, dinukil dari Health dan CDC Amerika Serikat, Senin (25/10/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gejala Flu Biasa
Gejala flu atau pilek umumnya memuncak dalam 2-3 hari setelah infeksi virus, dan sering timbul gejala-gejala seperti:
- Bersin
- Hidung tersumbat atau berair
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Cairan hidung mengental
- Mata berair
- Demam atau meriang (beberapa orang tak mengalaminya dan langsung flu)
Beberapa gejala flu terutama pilek, hidung tersumbat dan batuk tetap bertahan selama 10-14 hari, semua gejala tersebut akan berangsur membaik dalam jangka waktu tersebut.
Advertisement
Gejala COVID-19
Gejala COVID-19 umumnya muncul 2-14 hari setelah terinfeksi dan muncul gejala-gejala seperti:
- Demam
- Batuk
- Sesak napas
- Anosmia: kurangnya atau hilangnya indra penciuman
- Ageusia: kurangnya atau hilangnya indra perasa
Gejala yang kurang umum yang disebutkan dalam jurnal penelitian The Lancet, seperti sakit tenggorokan dan pilek, dilaporkan oleh lima persen pasien, sedangkan diare, mual, dan muntah, dilaporkan oleh 1-2 persen pasien.
Lakukan Swab Antigen atau PCR
Jika dengan membandingkan gejala flu biasa dan COVID-19 masih ragu, Anda bisa melakukan swab Antigen atau tes PCR. Dua metode ini merupakan tes untuk menentukan Anda terkena COVID-19 atau tidak.
Swab Antigen merupakan tes diagnostik cepat COVID-19 yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antigen COVID-19 pada sampel yang berasal dari saluran pernapasan. Antigen akan terdeteksi ketika virus aktif bereplikasi.
Sementara tes PCR adalah jenis pemeriksaan untuk mendeteksi pola genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus, termasuk COVID-19 (SARS-CoV-2). Tes ini merupakan rekomendasi yang dibuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Â
Sumber:Â Health, CDC Amerika Serikat
Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement