Sukses


10 Cara Menghadapi Kritik dengan Sehat dan Tenang

Bola.com, Jakarta - Mendapat kritik merupakan sesuatu yang wajar dalam kehidupan. Kritik biasanya banyak muncul ketika kita sedang berkutat dalam dunia pekerjaan, organisasi atau kehidupan sosial.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, kritik ialah kecaman atau tanggapan, atau kupasan kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.

Kritik tersebut bisa mengandung banyak maksud, mulai untuk evaluasi diri, namun ada pula yang justri meruntuhan semangat. Maka itu, Anda perlu bijak dalam menelaah sebuah kritik.

Kritik yang membangun harus Anda resapi sementara kritik yang menjatuhkan patut ditinggalkan. Pasalnya, jika kritik yang menjatuhkan terlalu ditanggapi bisa berujung pada penurunan kepercayaan diri dan stres.

Ada beberapa cara untuk menghadapi suatu kritik. Dengan mengenali bentuk dan maksud dari kritik yang didapat, Anda bisa menemukan solusi, supaya Anda tidak langsung baper.

Terimalah kritik yang membangun dengan tenang supaya bisa memahami maksud satu sama lain. Nantinya, bisa dijadikan bahan introspeksi diri.

Berikut cara menghadapi kritik dengan sehat dan tenang, dinukil dari Klikdokter, Minggu (31/10/2021).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Cara Menghadapai Kritikan dengan Sehat dan Tenang

1. Bersikap Tetap Tenang

Saat Anda dikritik keras oleh orang lain dan secara pribadi belum siap menerimanya, mungkin yang terjadi adalah jantung berdetak lebih cepat dan telapak tangan berkeringat.

Wajar, tetapi bukan berarti Anda tidak bisa mengendalikan diri. Saat menerima kritik, hal pertama yang wajib dilakukan adalah bersikap setenang mungkin.

Caranya, tarik napas dalam-dalam. Bila tetap tenang, Anda bisa menjelaskan atau merespons kritikan dengan objektif dan masuk akal. Jadi, pengkritik bisa mengerti maksud yang Anda ucapkan.

Sebaliknya, jika bereaksi berlebihan dan emosional, maka penjelasan Anda akan cenderung tidak nyambung dan kurang jelas. Pengkritik jadi membuatnya sebagai "serangan" berikutnya untuk menyerang Anda.

2. Dengarkan Baik-baik

Sebelum Anda merespons kritik, biarkan orang itu menyelesaikan apa yang sedang dikatakan. Jika tidak, Anda akan terlihat sangat gelisah dan defensif. Tentunya hal tersebut merugikan diri sendiri.

Dengan mendengarkan pendapat orang lain, Anda jadi memiliki waktu berpikir untuk menimbang hal yang mungkin memang menjadi kesalahan.

Mendengarkan juga menunjukkan sikap profesional karena Anda menghargai pendapat orang lain, meski terkadang membuat kesal.

3. Mintalah Waktu untuk Berpikir

Cara ini berlaku bila yang mengkritik adalah orang terdekat yang sudah mengenal Anda dengan sangat baik atau rekan yang mengerti betul soal pekerjaan Anda.

Kalau mereka mengkritik dan Anda bingung harus merespons apa, sebaiknya mintalah waktu untuk berpikir. Dengan begitu, Anda bisa mengerti di mana kesalahannya dan bisa menjelaskan secara tepat.

Sebaliknya, jika yang mengkritik adalah orang "asing" yang tidak tahu apa-apa tentang Anda dan pekerjaan, kritik tersebut tidak perlu diambil hati dan jangan memusingkannya.

3 dari 4 halaman

Cara Menghadapai Kritikan dengan Sehat dan Tenang

4. Ambil Sisi Positif

Sering kali Anda tidak bisa menerima kritikan karena terlanjur berpikiran negatif. Ya, Anda mungkin menganggap kritik sebagai hambatan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Padahal, kalau dipikir-pikir lagi, bisa saja kritikan tersebut dapat mengeluarkan sisi terbaik dari diri Anda yang selama ini masih terpendam. Ingatlah, biasanya kritik yang membangun berasal dari orang-orang yang benar-benar peduli dengan Anda.

5. Diskusikan dengan Orang Lain

Tak bisa dimungkiri, terkadang yang bisa melihat kekurangan Anda adalah orang lain. Supaya lebih merasa yakin kritikan tersebut benar adanya, diskusikanlah dengan teman yang bisa dipercaya dan benar-benar mengenal Anda.

6. Minta Contoh Nyata dari Pengkritik

Meski memang yang bisa melihat kesalahan diri adalah orang lain, Anda bisa menyaring mana kritik yang membangun dan yang asal-asalan dari contoh yang diberikan.

Bila ada orang lain yang mengkritik sekaligus menyertakan bukti-bukti konkret, berarti ia mengkritik secara objektif dan bisa dijadikan bahan introspeksi diri. Sebaliknya, bila orang itu hanya mencemooh tanpa bukti atau alasan yang jelas, sebaiknya abaikan saja karena bersifat subjektif.

4 dari 4 halaman

Cara Menghadapai Kritikan dengan Sehat dan Tenang

7. Ambil Waktu untuk Koreksi Diri

Tidak ada salahnya untuk mengolah berbagai kritik yang masuk. Pertimbangkan dan ingat apa alasan Anda melakukan hal yang dikritik tersebut. Kalau alasan tersebut cukup kuat, bisa diskusikan kembali dengan orang yang memberikan kritik.

8. Sampaikan Kebenaran Versi Anda

Ketika dikritik, Anda tidak harus selalu diam. Bila hasil pertimbangan Anda ternyata ada kebenaran yang harus disampaikan, jangan ragu untuk menyampaikannya. Jadi, kesalahpahaman lebih lanjut bisa dihindari.

9. Minta Maaf

Di balik fakta kita benar atau salah, tidak ada salahnya untuk meminta maaf di awal atas kritik yang diberikan. Cara ini akan terlihat lebih sopan dan membuat hubungan tetap terjaga dengan baik.

Dengan cara ini, Anda juga mendapat waktu lebih untuk mencerna apa yang disampaikan lawan bicara.

10. Dengarkan yang Dapat Anda Terima

Jika lawan bicara sedang emosi dan menyampaikan kritik dengan cara yang kurang baik, tidak ada salahnya untuk didengarkan saja. Tidak untuk diterima secara utuh, melainkan untuk menunggu momen yang tepat untuk berdiskusi setelahnya.

 

Sumber: Klikdokter.com (Published: 3/12/2020)

Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer