Bola.com, Jakarta - Cara mengajari anak agar mandiri patut menjadi perhatian para orang tua. Pasalnya, mengajarkan kemandirian pada buah hati akan berguna bagi kehidupannya kelak.
Memanjakan anak boleh-boleh saja, namun orang tua juga tak boleh melupakan pentingnya kemandirian bagi sang buah hati. Mungkin manfaat tersebut tidak langsung dirasakan, namun kelak akan berguna.
Advertisement
Dengan kemandirian, anak akan menjadi pribadi yang kuat dan tangguh. Tidak lantas apa-apa 'sendiri' karena peran orang tua bagi anak-anak mereka sampai kapan pun tak akan tergantikan, namun sifat mandiri membuat anak tidak mudah bergantung pada orang lain.
Mengajari anak untuk mandiri bukanlah proses singkat. Diperlukan waktu serta kesabaran, juga kedisplinan baik dari orang tua maupun sang anak.
Anda bisa menyiapkan diri dengan membekali diri cara-cara mengajari anak agar mandiri sejak kecil.
Berikut beberapa cara mengajari anak agar mandiri sejak dini, disadur dari Merdeka, Senin (1/11/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Mengajari Anak agar Mandiri sejak Dini
1. Beri Pengertian
Hal pertama yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan kemandirian kepada anak adalah memberikan pengertian. Langkah ini penting dilakukan sebelum orang tua memberikan beberapa tanggung jawab mandiri kepada anak.
Hal ini bertujuan agar anak mengerti apa yang menjadi tanggung jawab pribadinya sehingga anak tidak merasakan beban tanggung jawab yang harus dilakukan tanpa adanya alasan.
Sebagai contoh, ketika ibu hendak mengajari anak makan dan mandi sendiri, sebaiknya sang ibu memberikan pengertian kenapa sang anak harus melakukannya sendiri.
Dengan begitu, anak mengerti alasan mengapa dia harus melakukan hal tersebut. Jika anak memahami apa yang dimaksud sang ibu, anak pun akan mudah menerima tanpa memberontak.
2. Ajari dan Beri Kesempatan Melakukan Sendiri
Setelah memberikan pengertian kepada anak, berikutnya orang tua dapat mengajarkan bagaimana cara melakukan beberapa hal yang kelak menjadi tanggung jawabnya.
Saat mengajari anak beberapa hal tersebut, sebaiknya orang tua memberikan pendampingan terlebih dahulu kepada anak. Misalnya ketika orang tua mengajarkan anak mandi sendiri, sebaiknya orang tua terlebih dahulu mendampinginya sambil mengajarinya bagaimana membersihkan badan dan rambut dengan bersih dan bagaimana menggosok gigi dengan benar.
Saat anak mencoba melakukannya sendiri, perhatikan dan sesekali beri arahan maupun koreksi ketika masih salah. Dengan ini anak bisa mengerti bagian mana yang masih kurang tepat dan tahu cara memperbaikinya.
Advertisement
Cara Mengajari Anak agar Mandiri sejak Dini
3. Beri Tanggung Jawab
Memberikan tanggung jawab penting dilakukan untuk melatih anak belajar mandiri. Memberi tanggung jawab sebaiknya di mulai dari hal-hal kecil. Misalnya, setiap kali anak bermain berikanlah tanggung jawab untuk membereskan mainannya setelah selesai bermain.
Jika anak masih belum mau melakukannya, orang tua bisa mengajaknya untuk membereskan bersama. Saat melakukannya, orang tua bisa sembari memberikan pengertian mengapa ia perlu membereskan mainnya.
Dengan begitu, lama-lama anak akan mengerti dan dapat melakukannya sendiri.
4. Beri Kesempatan Anak Memilih
Mengajarkan kemandirian kepada anak dapat dilatih dengan cara memberikan kesempatan kepada anak untuk menentukan pilihannya sendiri.
Sesekali orang tua boleh memberikan gambaran kelebihan dan kekurangan dari setiap pilihan yang ada, namun tetap berikan ruang bagi anak menentukan pilihannya sendiri.
Dengan ini pikiran anak menjadi terbuka. Selain itu, anak akan memahami bahwa setiap pilihan ada positif dan negatifnya.
Cara Mengajari Anak agar Mandiri sejak Dini
5. Beri Apresiasi
Mengajari anak untuk mandiri juga harus diikuti kemauan menghargai setiap usaha yang sudah dilakukan sang anak.
Semisal ketika anak sudah mau membereskan mainannya sendiri, mandiri sendiri, makan sendiri, berikan ucapan terima kasih dan pujian kepadanya serta doronglah anak untuk mempertahankan kebiasaan itu.
Di sisi lain, ketika anak masih melakukan kesalahan, orang tua tetap perlu menghargai usaha yang telah dilakukannya, meski belum sesuai.
Katakan kepada anak bahwa melakukan kesalahan adalah hal wajar, yang terpenting tetap mencobanya lebih baik lagi di lain kesempatan. Dengan begitu, anak akan tetap merasa dihargai dari hal kecil yang ia lakukan.
Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Ayu Isti Prabandari. Published: 19/2/2020)
Dapatkan artikel cara dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement