Bola.com, Jakarta - Cara menolong orang yang terkena serangan panik sangat dibutuhkan dalam situasi genting atau darurat. Serangan panik tidak bisa diprediksi dan datang kapan saja.
Serangan panik biasanya terjadi karena seseorang merasa takut atau gelisah secara berlebihan. Serangan panik juga kerap dibarengi dengan sesak napas, gemetar, mual, pusing, berkeringat berlebihan hingga jantung berdebar kencang.
Baca Juga
Advertisement
Serangan panik bisa terjadi selama beberapa menit, 5-10 menit. Namun, juga bisa terjadi hingga lebih dari satu jam. Serangan panik bisa terjadi hanya sekali seumur hidup dan menghilang setelah pemicu serangan berakhir. Tetapi, bisa juga tidak.
Maka itu, sangat penting untuk mengetahui cara menolong orang yang terkena serangan panik. Dengan mengetahui caranya, Anda bisa lebih tenang menemukan solusi dan memberikan pertolongan.
Berikut cara menolong orang yang terkena serangan panik, dinukil dari Klikdokter, Rabu (3/11/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Menolong Orang yang Terkena Serangan Panik
1. Tetap Tenang, Tidak Ikut Panik
Sebagai orang yang membantu, tetap tenang adalah satu di antara cara terbaik. Serangan panik biasanya hanya berlangsung selama 5-10 menit. Bicaralah dengan orang yang mengalami serangan panik secara perlahan dan tenang.
2. Tanyakan Mengenai Bantuan yang Diharapkan
Orang dengan serangan panik biasanya memiliki metode sendiri untuk mengatasinya. Meski begitu, saat serangan terjadi dapat memengaruhi cara berpikir seseorang. Pertimbangkan untuk menanyakan bantuan apa yang mereka harapkan apabila serangan panik terjadi.
Advertisement
Cara Menolong Orang yang Terkena Serangan Panik
3. Pahami Tanda-tandanya
Serangan panik umumnya dimulai dengan:
- Perasaan ketakutan
- Sesak napas
- Perasaan tercekik
- Berdebar
- Pusing
- Gemetar
Gejala serangan panik bisa berbeda-beda pada setiap orang. Sebaiknya tanyakan gejala apa yang cenderung mereka alami. Makin cepat Anda menyadari apa yang terjadi, makin cepat dapat menolong mereka.
4. Ajak Bicara dan Alihkan Fokusnya
Ada sebuah cara yang dikenal dengan nama 'teknik grounding', yang dapat bermanfaat untuk mengatasi masalah kecemasan termasuk serangan panik.
Teknik ini akan membantu orang tersebut fokus pada yang sebenarnya terjadi, bukan pada serangannya. Teknik grounding dapat digunakan saat intensitas serangan smakin berkurang.
Berikut cara-cara menggunakan teknik grounding:
- Sentuhan fisik seperti memegang tangan mereka (jika disetujui oleh penderita).
- Memberikan mereka objek untuk dipegang sehingga fokus teralihkan,
- Mendorong mereka untuk mengulangi kata-kata yang menenangkan, misalnya "Situasi ini memang buruk, namun tidak akan menyakiti saya".
- Berbicara dengan mereka secara perlahan dan tenang.
- Mengajukan pertanyaan sederhana untuk mengalihkan pikiran.
Cara Menolong Orang yang Terkena Serangan Panik
5. Hindari Memberikan Kafein
Kopi, teh, cokelat, dan jenis asupan lainnya yang mengandung kafein bisa memperburuk gejala yang terjadi akibat serangan panik. Hal ini karena kafein memiliki efek perangsangan saraf simpatis, yang akan menyebabkan berbagai gejala seperti denyut jantung lebih kencang, gemetar, dan berkeringat.
Perlu diketahui, respons seseorang terhadap kafein tidak sama. Beberapa orang sangat sensitif terhadap kafein, namun ada juga orang yang sebaliknya.
Pada kelompok orang yang sensitif, disarankan untuk membatasi asupan kafein supaya tidak melebihi 400 miligram per hari. Hal ini untuk menghindari keluhan, seperti sakit kepala, cemas, dan mual.
6. Pahami Kapan Perlu Meminta Bantuan Darurat
Mungkin Anda juga merasa cemas ketika melihat orang dengan serangan panik. Namun, kapan sebaiknya Anda harus meminta pertolongan?
Anda perlu segera menghubungi bantuan darurat jika:
- Nyeri dada terasa seperti meremas dan menjalar sampai lengan.
- Gejala dirasakan sampai 20 menit lebih dan makin memburuk.
- Sesak napas sangat berat.
Â
Sumber: Klikdokter.com (Published: 4/11/2020)
Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement