Bola.com, Jakarta - Pidato persuasif adalah pidato yang berisi ajakan kepada masyarakat umum untuk melakukan sesuatu. Pidato persuasif bersifat mengimbau atau mengajak kepada masyarakat untuk berbuat suatu hal yang berguna bagi kehidupan.
Pidato persuasif merupakan satu di antara cara untuk mengajak masyarakat untuk berbuat lebih baik. Pidato persuasif bisa dibilang cukup efektif untuk menjadi inspirasi kepada khalayak.
Baca Juga
Advertisement
Secara umum, pengertian pidato adalah kegiatan berbicara di depan umum yang bertujuan untuk menyampaikan maksud dan pendapatnya mengenai suatu hal.
Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak.
Pidato persuasif bersifat mengajak, memengaruhi, dan mengimbau para audiens atau pendengar untuk melakukan hal yang dianggap bermanfaat bagi kepentingan bersama.
Berikut ini rangkuman tentang tujuan pidato persuasif, prinsip, dan ciri-cirinya yang perlu diketahui, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Rabu (3/11/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tujuan Pidato Persuasif
Tujuan pidato persuasif dapat dikategorikan dalam tiga hal, yaitu:
1. Pembentukan Tanggapan
Satu di antara tujuan pidato persuasif adalah membentuk agar masyarakat memberikan tanggapan. Adanya pembentukan tersebut berharap masyarakat jadi tahu banyak tentang suatu topik.
Pembicara harus menghubungkan gagasan yang baru terhadap nilai yang telah melekat pada masyarakat.
2. Penguatan Tanggapan
Memberikan penguatan tanggapan kepada masyarakat agar berkesinambungan dengan topik, gagasan atau isu yang sedang populer. Penguatan tanggapan dikaitkan dengan nilai-nilai dan sikap yang sudah ada pada masyarakat.
Misalnya, masyarakat diminta menjaga kebersihan sungai dengan membuang sampah pada tempat sampah dan tidak membuang sampah di sungai.
3. Pengubahan Tanggapan
Pengubahan tanggapan sekelompok masyarakat untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu konsep atau gagasan. Pembicara persuasif berupaya mengubah tanggapan sambil meminta kepada masyarakat untuk menghentikan beberapa perilaku negatif.
Advertisement
Prinsip-Prinsip Pidato Persuasif
1. Membujuk demi konsistensi
Prinsip pertama ialah mengubah perilaku agar sejalan dengan kepercayaan, sikap, dan nilai mereka saat ini. Perubahan perilaku akan lebih mungkin bila konsisten dengan nilai, sikap, dan kepercayaan.
2. Membujuk demi perubahan-perubahan kecil
Perubahan perilaku lebih memungkinkan apabila perubahan yang dianjurkan merupakan perubahan kecil, bukan perubahan perilaku besar. Kesalahan umum pembicara pemula adalah keinginan yang menuntut terlalu banyak perubahan dan tergesa-gesa.
3. Membujuk demi keuntungan
Masyarakat akan mengubah perilakunya apabila perubahan yang disarankan akan menguntungkan.
4. Membujuk demi pemenuhan kebutuhan
Mengubah perilaku masyarakat apabila perubahan yang disarankan berhubungan dengan kebutuhan.
5. Membujuk berdasarkan pendekatan-pendekatan gradual (sedikit demi sedikit)
Efektivitas pidato persuasif bergantung pada penerimaan khalayak terhadap perubahan yang disarankan pembicara. Pendekatan gradual (sedikit demi sedikit) lebih memungkinkan untuk bekerja, dibandingkan dengan pendekatan yang meminta masyarakat untuk segera mengubah perilakunya.
Ciri-Ciri Pidato Persuasif
Ciri-Ciri Teks Pidato Persuasif
- Bersifat mendorong/mengajak.
- Reaksi yang diinginkan adalah membangkitkan emosi agar pendengar menyetujui atau meyakini dan mungkin membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada pendengarnya
Ciri Kebahasaan Pidato Persuasif
Kaidah kebahasaan teks persuasif dapat juga disebut sebagai karakteristik atau ciri bahasa dari teks persuasif, yaitu:
1. Bersifat mengajak dan memengaruhi.
2. Adanya kata-kata persuasi atau bujukan sepert:i ayo, mari.
3. Terdapat kata dengan imbuhan: -lah.
4. Diakhiri dengan tanda baca seru (!).
5. Memuat sejumlah pendapat dan fakta.
6. Banyak menggunakan kata ganti kita, sebagai tanda bahwa tidak ada pembeda antara penulis dengan pembaca sehingga daya bujuk terhadap pembaca akan lebih kuat.
7. Menggunakan kalimat yang bersifat membangun.
Sumber: Kemdikbud
Advertisement