Bola.com, Jakarta - Teks editorial adalah jenis teks yang berisi tentang pandangan pribadi terhadap suatu peristiwa atau masalah aktual, fenomenal, dan kontroversial. Teks editorial tersebut dibuat dengan tujuan mengajak dan memberi pandangan kepada khalayak umum.
Harapannya para pembaca atau pendengar tersebut ikut berpikir dan memberikan solusi terhadap peristiwa yang sedang banyak dibicarakan di tengah masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
Dalam pengungkapannya, teks editorial harus dilengkapi dengan bukti, fakta serta alasan yang logis agar pembaca yakin dan bisa menerimanya.
Dalam teks editorial juga terdapat argumentasi. Adanya argumentasi tersebut untuk menguatkan sikap penulis terhadap masalah yang sedang berkembang di masyarakat.
Argumentasi bisa berupa pernyataan atau data hasil penelitian, pernyataan para ahli, serta fakta-fakta yang sesuai referensi yang bisa dipercaya.
Berikut ini rangkuman tentang cara menulis teks editorial yang baik, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Rabu (3/11/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Struktur Teks Editorial
Sebelum mambahas cara menulis teks editorial, penting untuk memahami strukturnya. Struktur teks editorial sama dengan teks eksposisi yakni terdiri dari pengenalan isu atau tesis, argumentasi, dan penegasan. Berikut ini penjelasannya:
1. Pengenalan Isu
Pengenalan isu atau sering disebut pernyataan umum (tesis), merupakan bagian pendahuluan dari teks editorial. Bagian ini berfungsi mengenalkan permasalahan yang akan dibahas pada bagian berikutnya.
Pada bagian ini disajikan peristiwa, persoalan aktual, fenomenal, dan kontroversial.
2. Argumentasi
Bagian ini merupakan bagian pembahasan yang berisi tanggapan atau pandangan redaksi terhadap isu atau permasalahan yang telah dikemukakan pada bagian pernyataan umum.
3. Penegasan
Bagian ini berisi kesimpulan, saran, dan rekomendasi. Dalam bagian ini juga bisa berisi harapan redaksi kepada beberapa pihak terkait dalam mencari solusi terhadap permasalahan yang dikemukakan.
Advertisement
Cara Menulis Teks Editorial
1. Menentukan Isu Aktual
Menentukan isu aktual menjadi langkah pertama penulis saat akan menyusun teks editorial. Isu aktual yaitu persoalan/peristiwa aktual, fenomenal, dan kontroversial yang sedang berkembang di masyarakat.
Isu aktual bisa dicari tahu melalui berita utama surat kabar, radio, dan televisi. Pada surat kabar, berita utama disajikan di halaman depan dengan gambar dan penuisan huruf mencolok.
Sementara berita utama di radio atau televisi, biasanya ditayangkan atau dibacakan paling awal. Berita yang fenomenal biasanya diulas tidak hanya oleh satu media, tetapi oleh banyak media dan berulang-ulang.
Berita yang kontroversial biasanya sering mengundang perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat ini dapat menimbulkan polemik atau perdebatan yang ditandai munculnya opini, diskusi, debat, atau konferensi.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, penulis bisa menentukan isu aktual sebagai permasalahan yang akan ditulis dalam teks editorial.
Advertisement
2. Menyusun Argumentasi
Dalam teks editorial terdapat argumentasi. Setelah menentukan isu aktual, langkah berikutnya adalah menyusun argumentasi atau pendapat terhadap isu aktual tersebut.
Untuk menyampaikan pendapat, penulis harus mempunyai data yang cukup berkaitan dengan isu tersebut. Untuk mendapatkan data, penulis bisa melakukan berbagai strategi, seperti wawancara dengan tokoh kompeten atau mengecek dari berbagai sumber.
Argumentasi yang ditulis tersebut bisa berisi penilaian, ktirik, prediksi, harapan, dan saran.
3. Menulis Teks Editorial
Langkah terakhir, gabungkan dan tuangkan semua hasil kerja, mulai menemukan isu aktual, fenomenal, dan kontroversial dengan argumentasi dan simpulan berisi saran ke dalam tulisan teks editorial.
Berikut ini tahap-tahap menulis teks editorial agar lebih fokus:
1. Bacalah dua sampai tiga teks berita dari beberapa sumber yang berbeda.
2. Datalah isu-isu utamanya dan rumuskan menjadi penyataan umum.
3. Telusuri data-data pendukung atas pernyataan umum yang telah dirumuskan. Data pendukung tersebut bisa bersumber dari data statistik, buku, majalah, koran, jurnal, dan lainya.
4. Buatlah perincian data tersebut dan analisis menjadi sebuah argumen.
5. Buatlah saran atau rekomendasi untuk memberikan solusi atas isu-isu yang berkembang.
6. Tulislah semua hal-hal di atas dalam sebuah teks editorial dengan panjang tulisan 8-10 paragraf.
Â
Sumber: Kemdikbud
Advertisement