Bola.com, Jakarta - Buku nonfiksi merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif, edukatif, dan faktual. Hal tersebut yang membuat buku nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, nonfiksi adalah yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan (tentang karya sastra, karangan, dan sebagainya).
Baca Juga
Advertisement
Dalam buku jenis ini memuat informasi, deskripsi, peristiwa, tempat, karakter dari suatu objek yang benar-benar ada di kenyataan.
Buku nonfiksi dibuat berdasarkan pengamatan dan data yang berisi fakta-fakta. Isi dalam buku nonfiksi bukan khayalan seperti halnya buku fiksi.
Penggunaan bahasa dalam buku nonfiksi biasanya bahasa denotatif atau sebenarnya. Dengan begitu, pembaca bisa langsung memahami maksud dari isi buku karena tidak menggunakan bahasa kiasan.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang buku nonfiksi, bisa memahami ciri-ciri dan unsur-unsurnya.
Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri buku nonfiksi dan unsur-unsurnya, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Rabu (3/11/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Unsur-Unsur Buku Nonfiksi
Unsur-unsur Buku Nonfiksi:
1. Sampul buku.
2. Rincian subbab buku.
3. Judul subbab.
4. Isi buku.
5. Cara menyajikan isi buku.
6. Bahasa yang digunakan.
7. Sistematika penulisan.
Advertisement
Ciri-Ciri Buku Nonfiksi
1. Menggunakan Bahasa yang Formal
Ciri tersebut yang paling menonjol dari buku nonfiksi. Dari segi penulisannya, buku nonfiksi disampaikan dengan menggunakan bahasa formal, sesuai bahasa yang baik dan benar.
Meski, ada beberapa buku nonfiksi yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang santai. Hal tersebut tentu dengan catatan tetap menggunakan bahasa yang sesuai kaidah penulisan EYD.
Advertisement
2. Menggunakan Bahasa Denotatif
Bahasa yang digunakak dalam buku nonfiksi ialah denotatif. Kata denotatif maksudnya adalah kata yang mengandung makna sebenarnya.
Informasi yang disampaikan oleh penulis disajikan secara lengkap, to the point, dan tegas. Tujuan penggunaan kata denotatif ini yaitu karena penulis ingin memberikan informasi kepada pembaca dengan cara tidak berbelit-belit atau membingungkan pembaca.
3. Berdasarkan Fakta
Dalam karangan nonfiksi, tulisan yang dimuat harus sesuai fakta dan bersifat faktual sesuai data yang diperoleh. Hal tersebut yang membuat pembaca bisa langsung memperoleh manfaat dari informasi yang disampaikan.
Advertisement
4. Tulisan Berbentuk Ilmiah Popular
Maksud dari bentuk ilmiah populer adalah tulisan tidak melulu menggunakan bahasa yang kaku. Jadi, yang terpenting tulisan dapat dipelajari dan dipahami secara mandiri.
Sebuah tulisan dikatakan sebagai tulisan ilmiah populer karena penggunaan bahasa yang mudah dipahami dan sesuai dengan pasar.
Kemudian dalam pengambilan data berdasarkan kajian, daftar pustaka, dan sumber referensi yang dijadikan acuan. Dalam penggunaan sumber referensi, sebaiknya dipahami terlebih dahulu isinya dan ditulis kembali sesuai dengan pemahaman sendiri.
5. Tulisan Baru
Hal yang ditulis dalam buku nonfiksi harus temuan baru atau pengembangan dari temuan yang sudah ada. Seperti diketahui, karya nonfiksi memiliki tujuan untuk menyempurnakan ide dari ulasan naskah terlebih dahulu.
Selanjutnya, karangan bisa juga berupa pengembangan ide baru tersebut.
Sumber: Kemdikbud
Advertisement