Bola.com, Jakarta - Zat makanan merupakan senyawa atau molekul kimia sebagai sumber energi yang dibutuhkan makhluk hidup untuk dapat hidup dengan baik. Dengan adanya zat makanan, manusia akan tumbuh dan berkembang.
Zat makanan yang dibutuhkan oleh manusia dapat dibedakan menjadi dua golongan besar. Secara umum, terdapat dua jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro (karbohidrat, lemak, protein, air) dan zat makanan mikro (vitamin, mineral).
Baca Juga
Advertisement
Setiap orang memiliki selera makanan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Namun, perlu diingat, makanan yang dikonsumsi harus memenuhi berbagai persyaratan, seperti higienis, bergizi, mudah dicerna, bervitamin dan bermineral serta mengandung cukup air.
Adapun zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh, antara lain karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Unsur-unsur makanan sehat adalah yang mengandung zat-zat tersebut.
Berikut ini penjelasan tentang jenis zat makanan yang perlu diketahui, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Rabu (3/11/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organik yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menjadi aldehida atau keton. Karbohidrat memiliki rumus umum Cn (H2 O)n. Berdasarkan rantai karbon, karbohidrat dibagi menjadi tiga, yaitu:
Monosakarida
Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana (triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa). Heksosa yang ada dalam tubuh berupa glukosa, galaktosa, fruktosa, dan manosa.
Oligosakarida
Oligosakarida merupakan jenis karbohidrat yang apabila dihidrolisis menghasilkan 2-6 monosakarida. Oligosakarida yang baik dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan dua monosakarida jika dihidrolisis.
Contoh disakarida, antara lain sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula gandum).
- Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa.
- Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa.
- Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.
Polisakarida
Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang apabila dihidrolisis menghasilkan lebih dari enam monosakarida. Contoh polisakarida dalam kehidupan sehari-hari, yaitu amilum (pati), glikogen (gula otot), selulosa (tidak dapat dicerna oleh alat pencernaan mamalia kecuali hewan ruminansia).
Advertisement
2. Protein
Berasal dari bahasa Yunani yaitu 'proteos,' artinya yang utama. Protein merupakan bagian terbesar dalam tubuh setelah air. Protein terdiri dari unsur-unsur C, H, O, N, dan terkadang terdapat unsur P dan S.
Protein sebagian besar tersusun oleh sejumlah asam amino sebagai bahan dasar. Berdasarkan asalnya protein dibedakan menjadi dua, yaitu:
Protein Nabati
Protein adalah jenis protein yang bersumber pada tumbuh-tumbuhan. Contoh: kacang-kacangan dan kedelai.
Protein Hewani
Protein hewani adalah jenis protein yang berasak dari hewan. Contoh: daging, ikan, telur, susu, dan keju.
3. Lemak
Lemak merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas asam lemak dan gliserol, serta tersusun dari unsur-unsur C, H, dan O. Lemak tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam eter, benzena, dan kloroform.
Setiap tiga asam lemak yang terikat dengan gliserol akan membentuk trigliserida. Ada dua jenis asam lemak berdasarkan jenis pembentukannya, yaitu:
1. Asam lemak yang dibentuk oleh tubuh kita, dikenal dengan asam lemak non esensial.
2. Asam lemak yang diperoleh melalui makanan, dikenal dengan asam lemak esensial.
Berdasarkan asalnya, asam lemak esensial dibagi menjadi dua, yaitu:
Lemak Nabati
Lemak nabati pada umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh kecuali minyak kelapa (asam lemak jenuh). Contoh lemak nabati ialah minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, margarin, dan kacang-kacangan.
Lemak Hewani
Lemak hewani pada umumnya mengandung asam lemak jenuh kecuali lemak ikan dan kerang (asam lemak tidak jenuh). Contoh lemak hewan,i yaitu susu, keju, mentega, daging, kuning telur, dan ikan.
Advertisement
4. Vitamin
Secara umum, vitamin berfungsi sebagai pelindung dan pengatur kerja alat-alat tubuh. Pada umumnya, vitamin tidak dapat dibuat di dalam tubuh. Vitamin harus diperoleh dari makanan.
Vitamin dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
- Vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C)
- Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
Khusus untuk vitamin D, dapat terbentuk ketika kulit kita terkena sinar matahari karena di dalam tubuh terdapat pro vitamin D.
5. Mineral
Mineral dalam tubuh hadir dalam bentuk garam mineral. Garam mineral berfungsi untuk menjaga asam basa pada tubuh yang membantu dalam proses pembangunan sel, membantu reaksi kimia tubuh, mengangkut oksigen ke seluruh, dan membentuk dan memelihara tulang.
Beberapa mineral dibutuhkan dalam tubuh dalam jumlah yang sedikit, tteapi sebagian yang lain dibutuhkan dalam jumlah yang besar.
Advertisement
6. Air
Air memiliki beberapa manfaat, seperti untuk pembentukan sel dan cairan tubuh, melarutkan zat -zat gizi lainnya, mengatur suhu tubuh dan melancarkan pencernaan makanan dalam tubuh, sebagai pelumas dan bantalan, media transportasi serta media pengeluaran sisa metabolisme.
Perlu diketahui, sekitar 60-80 persen sel tubuh makhluk hidup terdiri atas air. Tubuh kita dapat kehilangan air pada saat bernapas, berkeringat, buang air besar, maupun buang air kecil (urine).
Namun, minum air bukanlah satu-satunya cara untuk memasok air ke dalam sel-sel tubuh kita. Tanpa disadari, makanan yang dimakan ternyata banyak mengandung air.
Misalnya, buah apel mengandung 80 persen air dan daging mengandung sekitar 66 persen air. Berikut persentase air dalam tubuh kita:
- Paru-paru kandungan airnya 92 persen.
- Darah kandungan airnya 82 persen.
- Kulit kandungan airnya 80 persen.
- Otot kandungan airnya 75 persen.
- Otak kandungan airnya 70 persen.
- Tulang kandungan airnya 22 persen.
Â
Sumber: Kemdikbud