Bola.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengungkap penularan kasus di Indonesia cukup rendah dengan rata-rata per hari di angka 700 kasus dan kasus aktif sebesar 0,29 persen. Sementara angka kesembuhan sudah berada di angka 96,33 persen.
Perkembangan baik ini terjadi di tengah aktivitas masyarakat yang mulai kembali berjalan, bahkan pelaksanaan kegiatan berskala nasional dan persiapan kegiatan berskala internasional.
Advertisement
Hal ini berarti perkembangan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia sangat baik, jika melihat tren penurunan kasus selama kurang lebih tiga bulan belakangan.
"Hal inilah yang membuat perkembangan baik ini diakui dunia, bahkan Center for Disease Control (CEC) saat ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan level 1," Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (2/11/2021), yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Wiku mengapresiasi seluruh lapisan masyarakat atas pencapaian baik ini. Pencapaian ini diraih melalui upaya berlapis yang terus-menerus dan kontribusi semua pihak, termasuk pembatasan mobilitas dan peningkatan cakupan vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan pada kegiatan masyarakat.
Meski demikian, Indonesia perlu mencermati perkembangan kasus COVID-19 secara global. Hal itu dikarenakan, beberapa negara yang tidak melakukan upaya secara menyeluruh akan berpotensi kembali meningkatnya kasus.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Protokol Kesehatan
Australia dan Singapura cakupan vaksinasinasinya sudah melebihi 60 persen penduduk. Namun, akibat adanya varian Delta dan kembali dibukannya aktivitas justru kasusnya naik tajam hingga 40-90 kali lipat.
"Hal ini menandakan upaya pembatasan mobilitas yang sangat ketat dan peningkatan cakupan vaksinasi bukanlah solusi tunggal untuk menekan kasus. Karena negara yang melakukan keduanya nyatanya tetap meningkat kasusnya karena aktivitas masyarakat yang tidak sejalan dengan disiplin protokol kesehatan," tutur Wiku.
Penting untuk diingat, lonjakan kasus dapat terjadi ketika masyarakat mulai lengah dan menganggap kondisi mulai aman. Di situlah peluang virus COVID-19 menyebar dengan cepat.
Itulah mengapa, upaya terbaik ialah dengan cara tetap mematuhi protokol kesehatan. Kini, protokol kesehatan, terutama 5M menjadi hal yang wajib ditaati setiap orang dan tak boleh lengah.
Adapun protokol kesehatan 5M yang harus dipatuhi masyarakat untuk mencegah adanya penularan COVID-19 antara lain, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Selain protokol kesehatan, pemberian vaksin menjadi solusi paling tepat untuk mengurangi risiko terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.
Advertisement