Bola.com, Jakarta - Biasanya perut bunyi muncul saat Anda merasa lapar atau perut sudah lama tidak terisi makanan. Kondisi ini semacam itu sesuatu yang lumrah terjadi pada semua orang.
Meski normal, tak jarang kondisi perut bunyi membuat orang yang mengalaminya harus menahan malu karena suaranya sedikit berisik dan merasa tidak nyaman.
Advertisement
Dilansir laman ygi.or.id, Rabu (10/11/2021), dalam dunia kesehatan, bunyi yang terasa keluar dari perut ini disebut dengan borborygmi, karena adanya gerakan pada usus.
Meski begitu, jika kondisi ini terjadi terus-terusan dan disertai gejala lainnya, hal itu bisa jadi tanda suatu penyakit.
Kondisi-kondisi ini perlu diperiksakan dan diatasi sesuai penyebabnya karena perut bunyi dapat dipicu oleh beragam hal.
Berikut ini macam-macam penyebab perut bunyi yang perlu diketahui, dilansir dari laman ygi.or.id, Rabu (10/11/2021).
Berita video spotlight yang membahas tentang empat pemain pemain Real Madrid dengan klausul rilis termahal.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pergerakan Makanan yang Dikonsumsi pada Saluran Cerna
Bunyi perut yang Anda dengar kemungkinan besar terkait dengan pergerakan makanan dan cairan pada usus Anda. Ketika makan, dinding usus kita yang terdiri dari otot polos akan berkontraksi/meremas untuk mencampur makanan sehingga bisa dicerna serta mengalirkannya ke bagian akhir usus.
Proses meremas ini dianggap gerakan peristaltik. Gerakan ini yang menimbulkan bunyi di perut Anda setelah makan. Jadi, perut bunyi tidak hanya terjadi pada ketika perut kosong, setelah makan pun bisa.
Advertisement
Banyaknya Gas di Saluran Cerna
Gas yang berlebihan di saluran cerna dapat menimbulkan perut bunyi. Satu di antara masalah umum yang bahkan tidak disadari oleh banyak orang, yaitu menelan udara terlalu banyak.
Orang dapat menelan banyak udara pada waktu makan terlalu cepat, berbicara sembari makan, serta mengonsumsi makanan serta minuman yang mengandung banyak gas, seperti brokoli, kubis, kol, kacang-kacangan, dan minuman berkarbonasi.
Apabila melakukan hal-hal tadi, mungkin Anda akan mengalami perut bunyi lebih sering daripada yang lain. Anda bisa meminimalkannya dengan makan tak terburu-buru serta tak berbicara ketika makan.
Mengonsumsi Makanan Tinggi FODMAPS, Asam, serta Alkohol
FODMAPS (Fermentable Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides, and Polyols) merupakan karbohidrat yang tidak sepenuhnya bisa dicerna di dalam tubuh sehingga membutuhkan waktu lebih lama buat dipecah.
Makanan yang dicerna sebagian ini berada di usus besar dan melalui proses fermentasi oleh bakteri yang membuat gas berlebih sehingga mengakibatkan keluhan perut berbunyi serta kembung.
Jenis makanan dan minuman tinggi FODMAPS seperti yang mengandung laktosa (susu, keju), fruktosa (pemanis buatan), fruktan (brokoli, bawang-bawangan, gandum), galaktan (kacang-kacangan, kol), serta poliol (pemanis buatan yang mengandung sorbitol, manitol, xylitol).
Selain itu, diet yang bisa mengakibatkan perut lebih seringkali bunyi 'krucuk-krucuk' yakni, makanan dan minuman asam termasuk buah jeruk serta kopi, dan alkohol.
Advertisement
Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa ialah suatu kondisi ketika laktosa dalam makanan atau minuman seperti produk susu tidak tercerna dalam usus, sebab tubuh tidak menghasilkan enzim laktase dalam jumlah yang cukup.
Akibatnya, bakteri akan memecahnya dan membuat gas berlebih. Gas yang mengisi saluran usus ini akan menimbulkan keluhan kembung serta bunyi perut keroncongan, padahal Anda sedang tidak merasa lapar.
Sumber: ygi.or.id
Dapatkan artikel macam dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.