Sukses


Ciri-Ciri Teks Ceramah, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Contohnya

Bola.com, Jakarta - Teks ceramah adalah jenis teks yang berisi informasi yang disampaikan saat seseorang sedang melakukan ceramah di depan umum.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ceramah adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya.

Adapun isi teks ceramah biasanya berupa informasi tentang beragam kehidupan baik ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun kesehatan. Isi tersebut bisa memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pendengarnya

Selain itu, teks ceramah juga mengandung pesan yang bertujuan untuk memberikan nasihat, petunjuk, atau petuah secara lisan. Ceramah bisa dilakukan secara langsung maupun menggunakan sarana komunikasi, seperti televisi, radio, dan internet. 

Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri teks ceramah, struktur, kaidah kebahasaan dan contohnya, seperti dilansir dari repository.kemdikbud.go.id, Kamis (11/11/2021).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Teks Ceramah

Ada beberapa ciri teks ceramah yang membedakannya dari teks yang lain, yaitu:

  • Berisi pengetahuan untuk dijelaskan atau diinformasikan kepada khalayak.
  • Pembicara berdiri di depan umum untuk menyampaikan materi, sementara pendengar hanya menyimak.
  • Ada ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau tindakan terkait materi yang dibicarakan.
  • Biasanya disampaikan seseorang yang ahli atau dianggap pakar dalam bidang ilmu yang diceramahkan.
  • Merupakan keterampilan berbahasa satu arah.
  • Bisa menjadi bentuk komunikasi dua arah jika pembicara membuka kesempatan tanya jawab atau diskusi.
  • Berisi argumen, fakta, atau data untuk memperkuat topik yang dibicarakan.
3 dari 5 halaman

Struktur Teks Ceramah

Pendahuluan

Berupa pengenaan isu, masalah, atau pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang disebut dengan isu.

Isi

Berupa argumen pembicara barkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara.

Penutup

Berupa penegasan kembali atas pertanyaan-pertanyaan sebelumnya

4 dari 5 halaman

Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah

1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan.

Kata ganti orang pertama, yakni: saya, aku. Bisa juga menggunakan kata 'kami' apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok.

Teks ceramah biasanya menggunakan kata sapaan yang ditujukan pada orang banyak, seperti" hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara.

2. Menggunakan kata-kata teknis atau istilah yang berkenaan dengan topik yang dibahas.

Adanya topik khusus membuat pembicara biasanya menggunakan kata-kata teknis atau istilah-istilah tertentu sesuai isi pembahasan.

3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab-akibat).

Misal: jika... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang yang menyatakan hubungan temporal atau perbandingan/ pertentangan, seperti: sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.

4. Menggunakan kata kerja mental

Kata kerja mental seperti: memprihatinkan, mengagumkan, menduga, dan lain-lain.

5. Menggunakan kata kerja persuasif

Kata-kata persuasif seperti: hendaklah, sebaiknya, perlu, harus.

5 dari 5 halaman

Contoh Teks Ceramah

Selamat pagi anak-anakku,

Pada Senin pagi hari yang cerah ini, izinkanlah Bapak menyampaikan sedikit petuah untuk kalian semua. Tak lupa kita ucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita masih diberi nikmat sehat dan dapat berkumpul di lapangan ini tanpa suatu kekurangan apapun. Ceramah upacara kali ini akan membahas 'Remaja dan Dunianya'.

Anak-anakku,

Usia remaja adalah usia yang sering membuat gelisah orang tua. Saat memasuki remaja, seseorang akan berpikir hal-hal baru yang dianggapnya tabu. Rasa penasaran itu membuatnya bertindak melakukan hal-hal yang dilarang. Sikap ingin tahu itu yang akhirnya menjerumuskan ke dalam pergaulan yang salah. Contohnya, tawuran, mencuri, dan hal lainnya.

Fase ini, remaja berada dalam tahap stres dan strom, kebutuhan mereka harus dipenuhi oleh orang tuanya. Kondisi ini menyebabkan kelabilan emosi dan bertindak merugikan orang lain. Anak-anakku, kalian perlu membekali diri kalian dengan agama, pendidikan, dan pembentukan karakter yang kuat. Sebab, pembentukan karakter satu di antara jembatan untuk menahan perbuatan kenakalan remaja dan menyongsong hari esok yang berseri.

Kalian juga harus pintar dalam memilih teman bergaul dan lingkungan yang baik. Bentuklah ketahanan diri kalian agar tidak mudah terpengaruh jika bergaul dengan teman atau komunitas yang tidak sesuai harapan. Ikutilah juga berbagai kegiatan positif baik di lingkungan sekolah, rumah, maupun lingkungan lainnya.

Misalnya saja mengikuti komunitas olahraga bola basket, karang taruna, sepak bola, dan kegiatan-kegiatan baik lainnya. Pilihlah bentuk kegiatan yang disukai agar tercipta kenyamaan dan menghindari kebosanan. Mari bersama-sama kita lawan kenakalan remaja dan kriminalitas yang terjadi terhadap remaja. Remaja hebat, remaja harapan bangsa.

 

Sumber: Kemdikbud

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer