Bola.com, Nusa Dua - Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, mengingatkan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tentang rasa tanggung jawab bermain untuk Indonesia. Nova melontarkan komentar pedas setelah kecewa berat melihat performa buruk Praveen/Melati yang kandas di babak pertama Indonesia Masters 2021, Rabu (17/11/2021).
Ganda campuran peringkat lima dunia itu tersingkir di babak pertama, dikalahkan pasangan asal India, Dhruv Kapila/Reddy N. Sikki dalam dua gim langsung 11-21, 20-22.
Advertisement
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tidak menunjukkan kekompakan dalam permainan dan terpaksa menyerah oleh pasangan non-unggulan itu. Praveen dan Melati selalu mengaku permainan mereka baik-baik saja dan selalu menepis tanggapan negatif soal komunikasi mereka yang belakangan menjadi sorotan publik.
Namun, keduanya terlihat tidak berkomunikasi sepanjang pertandingan babak pertama Indonesia Masters itu. Tak ada juga tos-tosan yang menjadi kebiasaan mereka saat bertanding.
"Tidak ada rasa tanggung jawab main untuk Indonesia. Sepertinya tidak ada kebanggaan, entah apa yang mereka pikirkan," kata Nova menyikapi anak didiknya dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Kamis (18/11/2021), seperti dikutip Antara.
Namun, menurut coach Nova, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti punya masalah pribadi yang secara fatal ikut mempengaruhi kinerja mereka sebagai pebulutangkis nasional.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Emoh Beberkan Masalah Praveen / Melati
Pelatih berusia 44 tahun itu enggan menjelaskan secara terperinci masalah yang dialami Praveen/Melati. Tetapi, ia menilai masalah itu seharusnya bisa diselesaikan oleh kedua pemain dengan cepat.
Menyikapi ini, coach Nova mengakui Praveen/Melati bermain tanpa menampilkan daya juang yang seharusnya ditampilkan pemain elite dunia.
Baginya, komunikasi yang bermasalah sudah menjadi alasan yang membosankan dan tidak seharusnya menjadi persoalan utama pada performa di lapangan.
Sebagai atlet yang masuk dalam peringkat lima besar dunia, seharusnya kendala seperti ini bisa diatasi kedua pemain apalagi sampai terbawa ke dalam lapangan dan mencoreng catatan prestasi yang sudah dibangun dengan kerja keras.
"Lawannya kemarin itu dua tingkat di bawah mereka, tapi mereka seperti tidak ada kemauan padahal main di kandang sendiri. Seharusnya kan ada kemauan untuk menang dan punya daya juang," ungkap Nova.
Sumber: Antara
Advertisement