Bola.com, Jakarta - Jaringan epitel (epitelium) adalah jaringan yang melapisi permukaan luar tubuh atau membatasi permukaan suatu rongga tubuh. Jaringan epitel tidak berdiri terlepas.
Jaringan epitel melekat erat pada jaringan di bawah deretan sel, jaringan ini dinamakan membrana basalis. Membrana basalis ini merupakan tempat sel epitel melekat.
Baca Juga
Advertisement
Jaringan epitel yang melapisi permukaan luar tubuh disebut epidermis. Sedangkan jaringan epitel yang membatasi permukaan suatu rongga tubuh disebut mesotelium. Sementara itu, jaringan epitel yang membatasi organ dalam disebut endotelium.
Berdasarkan bentuknya, jaringan epitelium dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu epitelium pipih, kubus, silindris, transisional, dan kelenjar.
Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis jaringan epitel berdasarkan bentuknya, seperti dilansir dari gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id, Senin (22/11/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Epitelium Pipih
Epitelium pipih tersusun dari sel-sel yang berbentuk pipih seperti lembaran, dengan inti sel tampak seperti cakram. Epitelium pipih dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Epitelium pipih selapis
Epitelium pipuh selapis merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk pipih. Seluruh sel pada epitelium ini terletak di atas membran basal dan mencapai permukaan.
Epitelium pipih selapis terdapat pada alveolus paru-paru, endotelium, mesotelium, lapisan parietal kapsul bowman dan lengkung Henle, pleura (selaput pembungkus paru-paru), peritoneum (selaput perut), perikardium (selaput pembungkus jantung), serta endotelium pada pembuluh darah dan pembuluh limfa.
Epitelium pipih selapis berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan ekskresi.
2. Epitelium pipih berlapis
Epitelium pipih berlapis merupakan epitelium yang terdiri dari satu lapis sel berbentuk pipih. Akan tetapi, pada lapisan sel-sel yang lebih dalam bentuknya dapat berupa kubus atau silindris.
Epitelium pipih berlapis terdapat pada pada kulit, vagina, rongga mulut, esofagus, anus, dan kornea mata. Epitelium pipih berlapis berfungsi dalam proteksi (perlindungan).
Advertisement
Epitelium Kubus
Epitelium kubus tersusun dari sel-sel berbentuk kubus, dengan inti sel berbentuk bulat di tengah. Epitelium kubus dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Epitelium kubus selapis
Epitelium kubus selapis merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk kubus. Epitelium kubus selapis berfungsi dalam proteksi, sekresi, dan absorpsi.
Epitelium kubus selapis terdapat pada tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, nefron ginjal, permukaan luar ovarium, kelenjar ludah, kelenjar tiroid, pankreas, serta lensa mata.
2. Epitelium kubus berlapis
Epitelium kubus berlapis merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk kubus. Epitelium kubus berlapis berfungsi untuk proteksi, sekresi, ekskresi, dan absorpsi.
Epitelium kubus berlapis terdapat pada kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
Epitelium Silindris
Epitelium silindris tersusun dari sel-sel yang berbentuk heksagonal memanjang (silinder). Inti sel dari epitelium ini berbentuk pipih memanjang. Epitelium silindris dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Epitelium silindris selapis
Epitelium silindris selapis merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk silindris. Di antara sel-sel epitelium silindris selapis biasanya terdapat sel goblet, yaitu sel berbentuk piala yang berfungsi menghasilkan lendir.
Epitelium silindris selapis bersilia terdapat pada uterus, saluran uterus, vas deferens, dan bronkus intrapulmoner. Epitelium silindris selapis berfungsi untuk sekresi dan absorpsi.
2. Epitelium silindris berlapis
Epitelium silindris berlapis merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk silindris pada permukaannya. Akan tetapi, sel-sel pada lapisan-lapisan basal relatif lebih pendek dan berbentuk polihedral tidak teratur.
Epitelium silindris berlapis terdapat pada pada uretra, laring, faring, dan kelenjar ludah. Fungsi epitelium silindris berlapis banyak, seperti untuk proteksi dan sekresi.
3. Epitelium silindris berlapis semu bersilia
Epitelium silindris berlapis semu bersilia merupakan epitelium yang tersusun dari sel-sel dengan inti sel tidak sejajar sehingga seolah-olah epitelium tersebut terdiri atas banyak lapisan.
Pada epitelium ini terdapat silia yang berfungsi menggerakkan partikel yang berada di atasnya. Fungsi epitelium silindris berlapis semu bersilia adalah untuk proteksi.
Epitelium silindris berlapis semu bersilia terdapat pada saluran telur (tuba Fallopi), rongga hidung, dan saluran pernapasan
Advertisement
Epitelium Transisional
Epitelium transisional tersusun dari sel-sel yang bentuknya dapat berubah-ubah. Bagian basal terdiri atas sel-sel kubus hingga silindris. Sementara bagian tengah terdiri atas selsel kubus polihedral.
Bagian permukaan dalam (superfasial) terdiri atas sel-sel berbentuk kubus hingga pipih. Epitelium transisional terdapat pada organ-organ yang dapat mengalami peregangan, misalnya ureter, vesika urinaria, pelvis renalis, dan uretra.
Maka itu, sel-sel epitelium pada organ-organ tersebut dapat berubah-ubah bentuk sesuai tingkat peregangannya.
Epitelium Kelenjar
Epitelium kelenjar tersusun dari sel-sel epitelium khusus untuk sekresi zat yang diperlukan dalam proses fisiologi tubuh. Ada dua macam kelenjar, yaitu:
1. Kelenjar eksokrin
Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya ke suatu permukaan tubuh (sekresi eksternal). Hasil sekresi kemudian disalurkan ke permukaan tubuh melalui suatu saluran yang bentuknya bermacam-macam, seperti lurus, bergelung, atau bercabang.
Sekret yang dikeluarkan berupa cairan jernih yang mengandung enzim atau musin. Contoh: pankreas, kelenjar ludah, kelenjar lambung, dan kelenjar keringat.
2. Kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya langsung ke dalam pembuluh darah atau pembuluh limfa (sekresi internal).
Oleh karena tidak memiliki saluran, kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu. Sekret yang dikeluarkan berupa hormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis, kelenjar paratiroid, dan kelenjar timus.
Sumber: Kemdikbud
Advertisement