Bola.com, Jakarta - Perdagangan Internasional adalah kegiatan transaksi jual beli barang dan jasa antarnegara. Kegiatan tersebut menjadi satu di antara sektor yang mampu meningkatkan perekonomian negara.
Perdagangan internasional perdagangan dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Baca Juga
Advertisement
Adapun yang dimaksud penduduk tersebut bisa berupa antarperorangan, antara individu dengan pemerintah suatu negara, maupun antarpemerintah suatu negara.
Adanya perdagangan internasional tidak hanya berdampak pada pendapatan negara. Akan tetapi, juga turut serta membuka peluang kerja, menjaga hubungan baik antarnegara, dan meningkatkan kemakmuran.
Tujuan utama lain dari perdagangan internasional ialah untuk memenuhi kebutuhan yang tidak ada di negara tersebut. Hal tersebut tentu menunjukkan perdagangan internasional akan sama-sama menguntungkan bagi kedua pihak.
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis perdagangan internasional beserta penjelasannya, dilansir dari gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id, Senin (22/11/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keuntungan dan Kerugian Perdagangan Internasional
Sebelum membahas jenis-jenis perdagangan internasional, ketahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya. Berikut ini kelebihan dan kekurangan perdagangan internasional:
1. Keuntungan Perdagangan Internasional:
a. Penghematan biaya produksi.
b. Memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
c. Kerjasama antarnegara.
d. Meningkatkan sumber penerimaan negara.
e. Memperluas lapangan pekerjaan.
2. Kerugian Perdagangan Internasional:
a. Ketakmampuan beradaptasi di pasar global menyebabkan perekonomian negara terpuruk.
b. Produksi dalam negeri yang tidak mampu bersaing dengan barang impor akan ditinggalkan konsumen.
Advertisement
Jenis-Jenis Perdagangan Internasional
1. Ekspor
Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar negeri. Contohnya saat Indonesia melakukan ekspor pakaian ke Amerika Serikat. Hal itu berarti Indonesia menjadi negara yang melakukan penjualan pakaian.
Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam melakukan ekspor, yakni ekspor biasa dan ekspor tanpa L/C. Perbedaan dari keduannya terletak pada penggunaan letter of credit sebagai alat pembayaran.
Ekspor biasa adalah penjualan ke luar negeri dengan segala ketentuan yang berlaku, yang kemudian ditujukan ke pembeli menggunakan L/C. Sementara ekspor tanpa L/C bisa terjadi jika mendapat izin khusus dari departemen perdagangan.
Jenis-Jenis Perdagangan Internasional
2. Impor
Impor adalah kegiatan membeli barang dari luar negeri. Impor ini kebalikan dari ekspor. Hal itu berarti jika Amerika Serikat membeli kelapa sawit dari Indonesia, dapat dikatakan bahwa Amerika Serikat melakukan impor kelapa sawit.
3. Barter
Barter merupakan transaksi dengan cara saling menukarkan barang satu sama lain. Barter dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan nilai suatu barang, untuk kemudian dibayar kembali dengan barang yang memiliki nilai yang sesuai dan disepakati.
Advertisement
Jenis-Jenis Perdagangan Internasional
4. Konsinyasi (Consignment)
Konsinyasi merupakan transaksi dengan sistem menitipkan barang di suatu tempat. Dalam lingkup internasional, barang-barang yang mau dijual dititipkan di pasar internasional dulu menunggu adanya pembeli.
Penjualannya dapat dilakukan melalui pasar bebas atau bursa dagang dengan cara dilelang.
5. Package Deal
Package deal merupakan kegiatan perdagangan internasional yang berguna untuk memperluas pasar suatu produk. Sistem ini dilakukan dengan cara membuat perjanjian dagang (trade agreement) dengan suatu negara.
Isi perjanjian tersebut berupa ketetapan jumlah barang yang akan diekspor ke negera lain atau diimpor ke negara tertentu.
Jenis-Jenis Perdagangan Internasional
6. Border Crossing
Border Crossing adalah perdagangan yang terjadi di negara yang saling berbatasan dan berdasarkan perjanjian tertentu. Tujuan perdagangan ini adalah untuk memudahkan penduduk yang berada di negara perbatasan agar lebih mudah dalam berbelanja.
Perdagangan ini dapat terjadi dengan cara:
- Sea Border Crossing
Perdagangan antarnegara yang melewati lintas batas laut. Sistem ini dilakukan oleh negara yang memiliki batas negara berupa laut dan dilakukan berdasarkan persetujuan dan ketentuan yang berlaku.
- Overland Border Crossing
Perdagangan antarnegara yang melewati lintas batas darat. Sistem ini dilakukan oleh negara yang memiliki batas negara berupa daratan dan dilakukan berdasarkan persetujuan yang berlaku.
Sumber: Kemdikbud
Advertisement