Bola.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan makanan (BPOM) merupakan regulator obat yang telah diakui oleh WHO memiliki kemampuan untuk melakukan evaluasi obat dan vaksin sebagai National Regulatory Authority dengan sistem evaluasi obat dan vaksin yang baik (maturity level 4).
Dengan begitu, BPOM dapat menerbitkan EUA tanpa harus menunggu persetujuan atau dikeluarkannya EUA dari regulator lain untuk produk yang sama.
Advertisement
BPOM kembali menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) bagi vaksin COVID-19. Kali ini BPOM mengeluar EUA untuk vaksin dengan merek Covovax.
"Sesuai persyaratan EUA, Badan POM telah melakukan evaluasi terhadap aspek keamanan, khasiat, dan mutu yang mengacu pada standar evaluasi vaksin COVID-19, baik standar nasional maupun internasional, serta evaluasi terhadap pemenuhan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di fasilitas produksi Vaksin Covovax di India," kata Penny K Lukito, Kepala BPOM, dalam keterangan tertulis, dikutip dari laman resmi setkab.go.id (19/11/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
KIPI dan Efikasi Vaksin Covovax
Vaksin Covovax ialah vaksin dengan teknologi platform rekombinan protein subunit glikoprotein spike menggunakan vaksin adjuvant Matrix-M1.
Vaksin Covovax diproduksi oleh Serum Institute of India Pvt. Ltd., India (SII) dan akan diperuntukkan orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.
Hal ini menambah daftar vaksin yang digunakan pada Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19. anugerah vaksinnya dilakukan dua kali menggunakan interval hadiah dosis satu dan kedua sebesar 21 hari, serta masing-masing disuntikkan lima mg per dosis.
Diketahui bahwa efek samping (KIPI) Covovax bersifat ringan sampai sedang, yakni nyeri lokal, tenderness, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot/myalgia, serta demam.
Dilansir laman resmi covid19.go.id, untuk efikasi pada usia 18 tahun ke atas antara 89,7-90,4 persen untuk berbagai tingkat keparahan dan berkisar pada antara 86,9-100 persen untuk tingkat keparahan sedang-berat.
Sedangkan di Inggris, efikasi pada penerima vaksin usia lansia diketahui mencapai 88,9 persen.
Yuk, segera vaksinasi dan jangan lupa untuk selalu menerapkan secara disiplin 5M protokol kesehatan. Dimulai memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas demi kebaikan bersama.
Advertisement