Bola.com, Jakarta - Kritik adalah bentuk penilaian terhadap suatu karya secara seimbang, baik kelemahan maupun kelebihannya. Karya yang dikritik biasanya berupa karya seni, baik karya sastra, musik, lukis, buku, maupun film.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, kritik adalah kecaman atau tanggapan, atau kupasan kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
Baca Juga
Advertisement
Kritik bisa juga disebut suatu ungkapan atau tanggapan mengenai baik atau buruknya suatu tindakan yang akan atau sudah dibuat. Dengan adanya kritik, suatu karya akan teruji kualitasnya.
Bagi kamu yang ingin mengkritik suatu karya, perlu mengerti dan memahami beberapa hal, seperti ciri-ciri, struktur, kaidah, jenis hingga contohnya.
Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri kritik, struktur, kaidah, jenis, prinsip, cara penulisan, dan contohnya, seperti dilansir dari gerbangkurikulum.sma.kemdikbud.go.id, Rabu (24/11/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Kritik, Struktur dan Kaidahnya
Ciri-Ciri Kritik
1. Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain.
2. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan.
3. Memberi saran perbaikan.
4. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca.
Â
Struktur Kritik
1. Evaluasi
Evaluasi berisi pernyataan umum mengenai suatu yang akan disampaikan.
2. Deskripsi Teks
Deskripsi teks merupakan bagian isi teks tanggapan kritis, memuat informasi tentang data-data dan pendapat-pendapat yang mendukung pernyataan atau melemahkan pernyataan.
3. Penegasan Ulang
Penegasan Ulang merupakan bagian terakhir teks, berisi penegasan ulang mengenai suatu yang sudah dilakukan atau diputuskan.
Â
Kaidah Kritik
1. Kalimat kompleks
Kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki lebih dari dua struktur dan dua verba.
2. Konjungs
Konjungsi adalah kata penghubung yang menghubungkan setiap kata dan struktur.
3. Kata Rujukan
Kata rujukan adalah ungkapan yang digunakan oleh penulis untuk memperkuat pernyataan dengan tegas. Dikenal juga dengan sebutan referensi.
4. Pilihan Kata
Dalam membuat kritik, pemilihan kata harus sesuai penggunaan sekaligus pembuatan teks tanggapan kritis.
Advertisement
Jenis-jenis Kritik Berdasarkan Penerapannya
1. Kritik Induktif
Kritik induktif adalah kritik dengan memperhatikan unsur-unsur yang ada di dalam karya.
2. Kritik judisial
Kritik judisial adalah kritik yang menganalisis dan menerangkan efek karya berdasarkan permasalahan, oraganisasi, teknik, serta gaya kepenulisannya. Kritik ini atas dasar standar umum tentang kehebatan dan kebiasaan.
3. Kritik Impresionik
Kritik impersionik adalah kritik yang berusaha menggambarkan sifat khusus dalam sebuah karya serta mengekspresikan tanggapan kritikus yang ditimbulkan secara langsung oleh karya tersebut.
Jenis-jenis Kritik Berdasarkan Cara Kerja Kritikus
1. Kritik impresionistik
Kritik impersionistik adalah kritik berupa kesan-kesan pribadi secara subjektif terhadap sebuah karya, Jadi, dalam kritik impresionistik selera pribadi amat berperan.
Padahal, selera pribadi itu berubah-ubah setiap saat sesuai perkembangan kepribadian orang itu.
2. Kritik penghakiman
Kritik penghakiman adalah kritik yang bekerja secara deduksi dengan berpegang teguh pada ukuran-ukuran tertentu. Hal itu untuk menetapkan apakah sebuah karya itu baik atau tidak.
3. Kritik teknis
Kritik teknik adalah kritik yang bertujuan menunjukan kelemahan-kelemahan tertentu dari sebuah karya agar pengarangnya dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan di kemudian hari.
Advertisement
Prinsip-Prinsip Penulisan Kritik dan Cara Menyusunnya
Prinsip-prinsip Penulisan Kritik
1. Penulis harus secara terbuka mengemukakan dari sisi mana ia menilai karya sastra tersebut.
2. Penulis harus objektif dalam menilai.
3. Penulis harus menyertakan bukti dari teks yang dikritiknya.
Â
Cara Penulisan Kritik yang Baik dan Benar
1. Menentukan tema atau topik yang akan ditulis atau dikritik.
2. Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung.
3. Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan kontra.
4. Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema.
5. Memulai untuk menulis kritik.
6. Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi.
7. Mengirimkan ke media massa cetak.
Contoh Kritik
Kebangkitan Tradisi Sastra Kaum Bersarung
Penulis: Purwana Adi Saputra
Selama ini, entah karena dinafikan atau justru karena menafikan fungsinya sendiri, kaum pesantren seolah tersisih dari pergulatan sastra yang penuh gerak, dinamika, juga anomali.
Bahkan, di tengah-tengah gelanggang sastra lahir mereka yang menganggap bahwa kaum santrilah yang mematikan sastra dari budaya bangsa. Di setiap pesantren, kedangkalan pandangan membuat mereka menarik kesimpulan picik bahwa santri itu hanya percaya pada dogma dan jumud.
Mereka melihat tradisi hafalan yang sebenarnyalah merupakan tradisi Arab yang disinkretisasikan sebagai bagian dari budaya belajarnya, telah membuat kaum bersarung ini kehilangan daya khayal dari dalam dirinya.
Dengan kapasitasnya sebagai sosok yang paling berpengaruh bagi transfusi budaya bangsa ini, dengan seenaknya ditarik hipotesis bahwa pesantrenlah musuh pembudayaan sastra yang sebenarnya.
Kaum bersarung adalah kaum intelektualis yang memarjinalkan sisi imaji dari alam pikirnya sendiri. Pesantren adalah tempat yang pas buat mematikan khayal. Pesantren adalah institut tempat para kiai dengan dibantu para ustadnya menempa kepala para santri dengan palu godam paksa.
Â
Sumber: Kemdikbud
Advertisement