Bola.com, Jakarta - Baru saja mentas di Kejuaraan Dunia Balap Mobil Ketahanan atau WEC, pembalap Indonesia, Sean Gelael terus mengasah skill balapnya. Kini mobil reli miliknya yang mempunyai spesifikasi reli dunia, Citroen C3 R5, dipastikan bakal keluar garasi.
Karena Sean Gelael bakal mengikuti seri terakhir Kejurnas Sprint Rally yang berlangsung di Meikarta, Bekasi, 27-28 November. Untuk diketahui, pada event ini, Sean keluar sebagai pemenang pada dua tahun lalu.
Advertisement
Adapun, hari ini, Sean sempat menjajal lintasan pada sesi shakedown. Sesi uji coba ini penting terutama bagi Sean, mengingat pada 2019 tidak ada lintasan gravel dan tahun ini ada.
"Tujuan saya ikut Kejurnas ini benar-benar ingin meramaikan sekaligus mencoba membantu membangkitkan kembali motorsport Indonesia. Belum lama saya melihat sendiri geliat itu ada di Mandalika lewat World Superbike," kata Sean Gelael.
"Dan sekarang untuk reli, saya salut karena panitia tak kendur oleh pandemi, di mana tiga seri kejurnas sudah digelar dengan baik."
"Walau hanya bisa ikut satu seri, tapi saya berharap bisa bersaing dengan para peserta lain," lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Nama Navigator Mengejutkan
Yang menarik, pada penampilan di seri terakhir Kejurnas Sprint Rally, Sean Gelael didampingi Ketua Umum IMI, Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet sebagai navigator.
Untuk tandem dengan Bamsoet, Sean mengaku merasa terhormat dan sekaligus salut karena sang Ketua IMI mau menjajal reli.
"Semoga Pak Bamsoet nanti menikmatinya," kata pebalap Team Jagonya Ayam yang belum lama menjadi runner-up kelas LMP2 pada FIA World Endurance Championship itu.
Advertisement
Vs Rifat Sungkar
Di antara para pesaing Sean di Meikarta adalah pimpinan klasemen sementara, Rifat Sungkar. Reli Meikarta akan melombakan 4 SS, masing-masing dua pada Sabtu dan Minggu.
Seperti terjadi saat shakedown, tantangan para pereli adalah cuaca yang berubah yang membuat lintasan bisa kering dan basah atau becek.
Dengan jumlah peserta yang mencapai puluhan, ada kemungkinan peserta satu dan lainnya mendapati lintasan berbeda. Mereka yang kedapatan lintasan kering tentu diuntungkan dibanding basah.
"Tapi asyiknya balapan ya di situ. Saya akan enjoy saja, toh tampil di sini tanpa beban," ungkap Sean, yang pada shakedown mendapati lintasan kering.