Bola.com, Jakarta - Pacaran adalah suatu proses atau hubungan yang biasanya dijalani sepasang kekasih yang memiliki tujuan ke jenjang pernikahan. Namun, kenyataan terkadang tidak sesuai dengan harapan atau angan-angan.
Hubungan yang dijalin kerap putus di tengah jalan. Meski ada beberapa kasus mereka kembali balikan, tak berselang lama putus kembali. Kondisi itu disebut dengan pacaran putus nyambung.
Baca Juga
Advertisement
Pacaran putus nyambung terjadi karena berbagai alasan. Namun, yang pasti, pacaran putus nyambung akan menguras emosi Anda dan pasangan. Maka tak heran, kondisi hati Anda akan berubah-ubah, misal kerap murung, cepat marah, sering melamun, hingga bermalas-malasan.
Kondisi tersebut jmengganggu kesehatan mental dan tidak baik untuk langkah ke depan.
Berikut bahaya menjalani pacaran putus-nyambung bagi kesehatan mental dan cara mengatasinya, dinukil dari Klikdokter, Senin (29/11/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bahaya Pacaran Putus Nyambung bagi Kesehatan Mental
1. Risiko Terhadap Kesehatan Mental
Tanpa disadari hubungan yang putus, lalu nyambung berulang kali bisa menyebabkan masalah mental, seperti stres. Dalam jangka panjang, hal ini bisa berbahaya untuk Anda dan pasangan.
Menjalani hubungan yang tidak cocok lama-kelamaan bisa membuat Anda dan pasangan sama-sama stres. Nah, pasangan yang seperti ini biasanya akan sering bertengkar atau bahkan meningkatkan risiko kekerasan fisik.
Hal ini tidak sehat apabila dijalani terlalu lama dan akan sering berdampak terhadap kesehatan mental.
2. Perubahan Emosi yang Memicu Konflik
Ketika menjalani hubungan putus akibat pertengkaran atau perselingkuhan dan kemudian menyambung atau bersama kembali, tanpa disadari ada perubahan emosi dalam diri Anda.
Perubahan tersebut, misalnya menjadi lebih cemburu, posesif, cemas, khawatir, dan sebagainya. Lantaran merasakan hal seperti itu, tidak heran jika sikap Anda atau pasangan ikut berubah dan memicu konflik di dalam hubungan.
Makin lama Anda terjebak dalam kecemasan atau ketakutan, Anda bisa saja stres dan depresi. Padahal hubungan yang sehat sebaiknya sama-sama saling memupuk kepercayaan dan punya komitmen yang jelas.
Advertisement
Bahaya Pacaran Putus-Nyambung bagi Kesehatan Mental
3. Berujung Saling Menyakiti
Hubungan tidak sehat pada akhirnya tidak memiliki tujuan yang jelas dan malah justru saling menyakiti satu sama lain. Tak hanya menyakiti dalam artian fisik saja, tetapi perasaan pun ikut dikorbankan.
Jadi, pertimbangkanlah jika memang hubungan Anda dan pasangan sering putus nyambung, apakah layak untuk dipertahankan dan dilanjutkan?
4. Tidak Bisa Lepas dari Pasangan
Hubungan putus nyambung sering membuat Anda makin bergantung kepada pasangan dan tidak ingin melepaskannya. Hal semacam ini sebenarnya sudah mencerminkan hubungan yang tak sehat. Jika dibiarkan, kesehatan mental Anda mungkin saja terganggu.
Bila Anda memang ingin kembali memulai suatu hubungan dengan pasangan, pastikan dilandasi komitmen yang jelas. Jika dalam hubungan tidak ada komitmen, Anda hanya akan berputar pada lingkaran hubungan putus nyambung yang tak berakhir dan akan selalu bergantung pada pasangan.
5. Hubungan Putus Nyambung Dijadikan Solusi Masalah
Dalam menjalani hubungan, pasangan yang putus nyambung sebenarnya tidak tahu bagaimana menyelesaikan permasalahan. Bagi pasangan tersebut, putus adalah suatu pemecahan masalah.
Padahal, masalah bukan untuk dihindari, tetapi dihadapi dan dicari solusinya bersama-sama.
Jika setiap kali ada masalah selalu menghindar, kedewasaan dalam diri dan hubungan pun tidak bisa tumbuh. Apabila ini terus berlanjut, bagaimana jika nantinya akan membentuk bahtera rumah tangga?
Â
Sumber: Klikdokter.com (Published: 12/4/2021)
Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.