Sukses


Satgas COVID-19 Meminta Masyarakat Tetap Tenang terkait Munculnya Varian Omicron

Bola.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, meminta masyarakat tidak panik dan berhati-hati terkait adanya varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron.

Menurut Wiku, dalam bukti awal penelitian menyatakan ada kemungkinan varian baru tersebut dapat menulari penyintas COVID-19.

"Namun, sampai saat ini Technical Advisory Group on Virus Evolution (TAG - VE) dari WHO menyatakan bahwa terkait efek transmisibilitas dan keparahan gejala yang ditimbulkannya, masih belum pasti dan perlu diperdalam dengan studi lanjutan," ujar Wiku, saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers, Selasa (30/11/2021), yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden.

Berdasarkan bukti awal, para peneliti mensinyalir varian ini dapat menimbulkan reinfeksi pada penyintas COVID-19. Meski begitu, masyarakat diminta menunggu hasil studi lanjutannya.

Pemerintah telah berupaya mencegah masuknya virus corona varian Omicron. Berdasarkan Surat Edaran Satgas No. 23 tahun 2021 melakukan penundaan sementara kedatangan Warga Negara Asing (WNA) dari beberapa negara.

Ditetapkannya kebijakan tersebut dilatarbelakangi atas terjadinya transmisi komunitas kasus bervarian Omicron. Sedangkan untuk penyesuaian aktivitas kegiatan masyarakat menjelang masa Nataru, penerapan PPKM level 3 akan tetap diberlakukan dari 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022 sesuai InMendagri No. 62 tahun 2021 dan Surat Edaran No. 24 tahun 2021.

Perlu diingat, saat ini, protokol kesehatan, terutama 5M menjadi hal yang wajib ditaati setiap orang dan tak boleh lengah. Hal itu sangat penting untuk mencegah penularan COVID-19.

Adapun protokol kesehatan 5M yang harus dipatuhi masyarakat untuk mencegah adanya penularan COVID-19 antara lain, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Selain protokol kesehatan, pemberian vaksin menjadi solusi paling tepat untuk mengurangi risiko terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer