Bola.com, Jakarta - Paragraf adalah kumpulan kalimat yang saling berhubungan. Secara umum, paragraf dipakai untuk menyatakan atau mengembangkan sebuah gagasan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru).
Baca Juga
Advertisement
Dalam suatu karangan, semua gagasan dikemas dalam bentuk paragraf-paragraf. Kemudian dalam paragraf ada gagasan pokok atau utamanya dan gagasan penjelasan.
Perlu diketahui, berdasarkan letak gagasan utama, ada lima jenis paragraf. Kelima jenis paragraf tersebut antara lain paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif, ineratif, dan menyebar.
Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya, seperti dilansir dari rumahpusbin.kemdikbud.go.id, Jumat (3/12/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung gagasan utama.
Ide pokok atau gagasan utama berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik. Kalimat topik itu kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat pengembang untuk memperjelas informasi yang ada.
Berikut contoh paragraf deduktif yang gagasan utamanya terdapat di awal:
- Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
Advertisement
Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat di bagian akhir. Secara umum, paragraf induktif mempunyai ciri-ciri, yaitu:
a. Diawali dengan penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas dan merupakan pendukung gagasan utama.
b. Kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus itu.
Contoh Paragraf Induktif:
- Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya makin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di Negeri Matahari Terbit.
Contoh paragraf tersebut di atas diawali dengan perincian berupa peristiwa-peristiwa khusus.
Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran)
Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat di awal dan akhir. Meski terdapat dua kali pemunculan kalimat topik, bukan berarti gagasan utamanya ada dua.
Adanya dua kalimat topik itu hanya sebagai bentuk pengulangan gagasan utama sekaligus untuk mempertegas informasi. Paragraf dengan pola ini dimulai dari pernyataan yang bersifat umum.
Setelah itu diikuti dengan pernyataan yang bersifat khusus sebagai penjelas, dan diakhiri dengan pernyataan umum sebagai pengulangan gagasan utama.
Biasanya gagasan utama pada akhir paragraf dikemas dengan kalimat topik yang agak berbeda dengan kemasan kalimat topik pertama.
Contoh paragraf deduktif-induktif:
- Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang penyakit jantung koroner. Hampir 80 persen penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi. Bahkan, di Amerika, hampir 90 persen penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung koroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Advertisement
Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf. Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar.
Setelah itu diikuti gagasan utama dan ditambahkan lagi kalimat-kalimat penjelas untuk menguatkan atau mempertegas informasi.
Contoh paragraf ineratif:
- Gunung Sinabung di Sumatra Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir. NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang banyak ditanam dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung.
Ide Pokok Menyebar
Paragraf dengan pola semacam itu tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.
Contoh:
- Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.
Sumber: Kemdikbud
Advertisement