Sukses


Pengertian Konflik Menurut Para Ahli, Faktor Penyebab, Jenis, dan Dampak yang Dihasilkan

Bola.com, Jakarta - Kehidupan masyarakat yang heterogen tidak dapat dipisahkan dari potensi konflik yang terjadi, baik antara individu maupun kelompok.

Lalu, apa yang dimaksud dengan konflik? Istilah konflik berasal dari bahasa Inggris, yaitu 'conflict', yang artinya pertentangan atau perselisihan.

Dalam sosiologi, konflik adalah suatu proses sosial antara dua individu atau kelompok, di mana satu di antara satu pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain, dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya dengan cara yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.

Biasanya, konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu atau kelompok dalam suatu interaksi sosial.

Perbedaan-perbedaan tersebut di antaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.

Kendati begitu, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap kehidupan bermasyarakat. Akan mustahil jika kehidupan individu atau kelompok masyarakat tidak pernah mengalami konflik.

Mungkin itulah sedikit penjelasan mengenai konflik. Adapun untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimak pembahasan mengenai konflik berikut ini, seperti dikutip dari laman Zonareferensi dan Dosensosiologi, Senin (13/12/2021).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pengertian Konflik Sosial Menurut Para Ahli

1. Pengertian Konflik Sosial Menurut Para Ahli

  • Menurut Taquiri dan Davis, konflik adalah warisan kehidupan sosial yang terjadi dalam berbagai keadaan sebagai akibat dari bangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi, dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih secara terus-menerus.
  • Menurut Lewis A. Coser, konflik adalah perjuangan nilai atau tuntutan atas status dan merupakan bagian dari masyarakat yang akan selalu ada, sehingga apabila ada masyarakat maka akan muncul konflik.
  • Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu keadaan pertentangan antara dua pihak untuk berusaha memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan.
  • Menurut Robbins, konflik adalah proses sosial dalam masyarakat yang terjadi antara pihak berbeda kepentingan untuk saling memberikan dampak negatif, artinya pihak-pihak yang berbeda tersebut senantiasa memberikan perlawanan.
  • Menurut Alabaness, konflik adalah keadaan masyarakat yang mengalami kerusakan keteraturan sosial yang dimulai dari individu atau kelompok yang tidak setuju dengan pendapat dan pihak lainnya sehingga mendorong terjadinya perubahan sikap, perilaku, dan tindakan atas dasar ketidaksetujuannya.
3 dari 4 halaman

Faktor Penyebab dan Jenis-Jenis Konflik

2. Faktor Penyebab Konflik

  • Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian kemudian perasaan.
  • Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
  • Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
  • Perubahan-perubahan nilai yang ekspres dan mendadak dalam penduduk.
  • Kurangnya keharmonisan dalam hal interaksi sosial.

3. Jenis-Jenis Konflik

  • Konflik individu, yakni konflik yang terjadi antara individu dengan individu atau dengan kelompok masyarakat.
  • Konflik rasial, yakni konflik yang terjadi antara dua ras atau lebih yang berbeda.
  • Konflik agama, yakni konflik yang terjadi antara kelompok-kelompok yang memiliki agama dan keyakinan berbeda.
  • Konflik antara kelas sosial, yakni konflik antara kelas atau kelompok masyarakat yang berbeda.
  • Konflik politik, yakni konflik yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan di dalam kehidupan politik.
  • Konflik sosial, yakni konflik yang terjadi di dalam kehidupan sosial masyarakat.
  • Konflik internasional, yakni  konflik yang terjadi antarnegara di dunia secara global.
4 dari 4 halaman

Dampak Konflik

4. Dampak Konflik

- Dampak Negatif Konflik

  • Merusak integrasi sosial masyarakat.
  • Menyebabkan trauma secara sosial dan psikologis.
  • Menimbulkan kerusakan harta benda dalam masyarakat.
  • Timbulnya rasa dendam dan tidak bisa menciptakan kehidupan harmonis.

- Dampak Positif Konflik

  • Konflik sejatinya memperjelas berbagai aspek kehidupan yang masih belum tuntas.
  • Terjadinya konflik menimbulkan penyesuaian kembali serangkaian norma dan makna nilai yang berlaku dalam masyarakat.
  • Konflik mampu mendorong solidaritas mekanik dan solidaritas organik di antara angota kelompok yang ada di masyarakat perkotaan serta pedesaan.
  • Konflik dapat mengurangi rasa ketergantungan terhadap individu atau kelompok.
  • Terjadinya konflik dapat memunculkan kompromi baru yang dikenal dengan akomodasi dalam sosiologi.
  • Integrasi sosial lebih kuat.

 

Sumber: zonareferensi.com, dosensosiologi.com

Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer