Bola.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, meminta masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran COVID-19 menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Luhut mengingatkan, kesalahan kecil, seperti tidak taat protokol kesehatan dapat membuat kasus COVID-19 di Indonesia kembali melonjak.
Advertisement
"Di tengah euforia masa Natal dan Tahun Baru yang akan datang, saya terus mengimbau masyarakat untuk terus mengingat dan mawas diri bahwa Pandemi COVID-19 ini belum usai," ucap Luhut pada keterangan pers seusai Rapat Terbatas terkait Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden (13/12/2021).
"Kita tidak pernah tahu bahwa hanya karena kesalahan kecil, kita akhirnya kita harus mengulang masa kelam seperti beberapa bulan lalu," tambahnya.
Luhut mengakui bahwa situasi COVID-19 di Indonesia, terutama wilayah Jawa-Bali menunjukkan perbaikan. Hal ini terlihat dari kasus konfirmasi COVID-19 yang penurunannya masih di angka 99 persen sejak puncak kasus pada bulan Juli lalu.
"Selain itu dapat disampaikan bahwa kasus aktif dan jumlah rawat di Jawa Bali terus mengalami penurunan," ujar Luhut.
Meski demikian, Luhut meminta masyarakat tak jemawa dan berpuas diri dengan kondisi COVID-19 di Indonesia menunjukkan perbaikan.
"Kita tidak pernah tahu apa yang akan menimpa kita ke depan yang diakibatkan karena kelengahan dan kelalaian kita semua semuanya," tutur Luhut.
Terlebih, saat ini muncul varian Omicron yang disebut memiliki tingkat penyebaran yang lebih cepat dibanding jenis varian virus corona lainnya. Meski varian Omicron belum masuk ke Indonesia, masyarakat diminta untuk mematuhi protokol kesehatan.
Untuk mengantisipasi varian Omicron dan lonjakan kasus COVID-19, pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan 5M di mana pun berada. Utamanya memakai masker dan menjaga jarak.
Selain protokol kesehatan, pemberian vaksin menjadi solusi paling tepat untuk mengurangi risiko terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.