Sukses


6 Cara agar Anak Senang Makan Buah

Bola.com, Jakarta - Cara agar anak senang makan buah perlu diketahui para orang tua. Pasalnya, tak bisa dimungkiri, banyak anak yang kurang suka mengonsumsi buah-buahan, baik buah tertentu maupun hampir segala jenis buah.

Padahal, di masa mereka, anak sangat membutuhkan manfaat dari buah. Seperti diketahui, buah mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dapat menangkal penyakit.

Buah juga mengandung glukosa dan fruktosa sebagai sumber kalori yang bermanfaat dalam masa pertumbuhan anak, seperti untuk membantu meningkatkan berat badan anak.

Ada berbagai manfaat dengan anak mengonsumsi buah secara rutin, seperti pencernaan lebih baik dan memiliki berat badan ideal.

Lantas, bagaimana jika anak Anda kurang menyukai buah atau bahkan enggan mengonsumsi buah? Jangan khawatir karena ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk si kecil.

Berikut beberapa cara agar anak senang makan buah, seperti disadur dari Klikdokter, Senin (20/12/2021).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Cara agar Anak Senang Makan Buah

1. Suguhkan berbagai jenis buah

Sajikan berbagai jenis buah potong seperti menyajikan rujak. Anda juga bisa mencampurkan buah beku dan buah kering di dalamnya. Biarkan si kecil mencicipi sesuai keinginannya.

Selain dapat membantu si kecil menyukai buah, sajian buah potong ini juga baik untuk perkembangan motorik halus, khususnya untuk anak usia 1-4 tahun.

2. Sisipkan buah dalam menu makanan

Agar anak Anda mau makan buah, Anda dapat mencoba menyisipkan buah dalam menu makanan yang disukainya.

Misalnya, bila si kecil gemar makan serealia, Anda bisa mencampurkan serealia dengan pisang yang dipotong kecil-kecil. Atau bila si Kecil menyukai roti, Anda dapat mengoleskan selai buah yang dibuat sendiri ke dalam roti.

3. Sajikan buah dalam bentuk pure

Pure merupakan bahan makanan yang dilembutkan hingga konsistensinya serupa bubur. Menyajikan buah dalam bentuk pure menjadi satu di antara cara mudah agar si kecil mau makan buah.

Hal ini sangat bermanfaat terutama saat anak sedang tumbuh gigi (usia 6 bulan-2 tahun). Saat itu gusinya tidak nyaman sehingga sering kali si kecil malas makan. 

Pure yang disajikan dingin tidak hanya nikmat, tetapi juga dapat membantu mengatasi ketaknyamanan anak saat tumbuh gigi.

3 dari 3 halaman

Cara agar Anak Senang Makan Buah

4. Jadikan buah sebagai smoothies atau es krim

Smoothies merupakan minuman berbahan dasar susu atau yoghurt yang dapat dicampur dengan buah-buahan. Campurkan berbagai jenis buah ke dalam smoothies sesuai selera anak. Sebaiknya hindari penggunaan gula pasir supaya anak tidak kelebihan asupan gula.

Lantaran mengandung produk susu sapi, pemberian smoothies bisa diberikan saat anak berusia 8 bulan ke atas. Pastikan bahwa si kecil tidak memiliki riwayat alergi susu sapi.

Bila anak suka makan es krim, Anda juga bisa membuat es krim dengan bahan dasar buah-buahan. 

Satu di antara buah yang sangat cocok dibuat es krim adalah pisang. Anda cukup membekukan pisang di lemari es, kemudian diblender. Jadilah es krim pisang yang lezat dan bergizi. 

Es krim lembut dengan bahan berupa buah tanpa adanya campuran bahan lain bisa diberikan saat si kecil mulai mendapatkan MPASI.

5. Makan buah sambil bermain peran

Jadikan makan buah menjadi momen yang menyenangkan untuk anak. Caranya, ajak anak Anda bermain peran menjadi binatang tertentu yang sedang makan buah kesukaannya.

Misalnya, bermain peran menjadi monyet yang sedang makan pisang, burung yang sedang makan semangka, gajah yang sedang makan apel, dan sebagainya.

6. Ajak anak membeli dan menyiapkan buah untuk dirinya sendiri

Ajaklah anak Anda ke pasar atau swalayan, biarkan dia memilih buah yang menarik baginya. 

Libatkan juga anak ketika Anda menyiapkan buah tersebut untuk dimakan. Hal ini akan lebih membangkitkan keingintahuan dan selera makannya. Cara ini efektif diterapkan pada anak berusia satu tahun ke atas.

 

Disadur dari: klikdokter.com (Published: 3/11/2017)

Dapatkan artikel cara dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer