Sukses


Sejarah Peringatan Hari Ibu Nasional 22 Desember yang Perlu Diketahui

Bola.com, Jakarta - Di Indonesia, Hari Ibu diperingati secara nasional setiap 22 Desember. Banyak orang menjadikan momen tersebut untuk mengapresiasi jasa dan pengorbanan seorang ibu dalam merawat keluarganya.

Ibu merupakan sosok paling berjasa dan berarti bagi kehidupan setiap orang di dunia. Hal itu karena setiap orang pastinya terlahir dan tumbuh dewasa berkat perjuangan seorang ibu.

Kasih sayang yang diberikan kepada anak-anaknya akan terus mengalir sepanjang masa. Meski, kasih ibu tidak akan pernah terbalaskan dengan segala harta benda yang ada di dunia.

Itulah mengapa penting bagi seorang anak berbakti kepada kedua orang tua, terutama kepada ibu. Sebagai seorang anak tidak ada salahnya memberikan apresiasi dan penghargaan, terutama saat Hari Ibu tiba.

Peringatan Hari Ibu di Indonesia tak lepas dari kiprah pejuang wanita Tanah Air dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara.

Berikut ini rangkuman tentang sejarah peringatan Hari Ibu Nasional 22 Desember yang perlu diketahui, seperti dilansir dari laman bkd.jogjaprov.go.id, Senin (20/12/2021).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Sejarah Hari Ibu Nasional

Setiap 22 Desember, Bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu. Penetapan Hari Ibu, pada awalnya merupakan upaya untuk mengenang dan memaknai kembali peristiwa bersejarah yang menandai tonggak awal gerakan perempuan nasional.

Konggres perempuan Indonesia pertama berlangsung di Yogyakarta, pada 22-25 Dsember 1928. Konggres tersebut diprakarsai oleh tiga orang tokoh wanita, yakni RA. Soekonto dari Organisasi Wanita Utomo, Nyi Hajar Dewantara dari Wanita Taman Siswa, dan Sujatin dari Putri Indonesia.

Dalam konggres tersebut, dihadiri oleh sekitar 1.000 perempuan dari 30 organisasi berbeda, seperti dari latar belakang suku dan agama yang berbeda. Meski terdapat perbedaan, mereka berkumpul dan bertukar gagasan.

Mereka membahas berbagai hak-hak perempuan, teruama dalam bidang pendidikan dan pernikahan. Hal-hal yang dikemukakan di dalam kongres pada dasarnya mengenai kemajuan wanita.

3 dari 4 halaman

Penetapan Hari Ibu Nasional

Namun, pada akhirnya kongres tersebut mengarah pada kerja sama atau perjuangan bersama dengan kaum laki-laki untuk mencapai persatuan bangsa.

Dengan titik awal tersebut, Kongres Perempuan Indonesia III pada 1938 memutuskan tanggal 22 Desember selanjutnya akan diperingati sebagai hari ibu. Pada 1953, Hari Ibu ke-25 dirayakan secara meriah di kurang lebih 85 kota di Indonesia.

Presiden Soekarno akhirnya meresmikan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember melalui Dekrit Presiden No. 315 Tahun 1959. Sejak saat itu, Hari Ibu pada 22 Desember diperingati dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.

4 dari 4 halaman

Makna Hari Ibu Nasional

Peringatan Hari Ibu di Indonesia sesungguhnya mengandung makna yang lebih agung dari sekadar romantisme perayaan belaka. Hari Ibu bukan hanya diperuntukan bagi para ibu dalam arti harfiah saja melainkan juga untuk seluruh perempuan Indonesia.

Selaras dengan sejarah ditetapkannya, misi awal peringatan Hari Ibu ditujukan untuk mengenang semangat dan perjuangan perempuan Indonesia dalam meningkatkan kualitas bangsa.

Perayaan tersebut juga sekaligus menjadi cerminan semangat kaum perempuan yang mampu bersatu untuk memajukan negara.

Namun, seorang ibu tak boleh melupakan tugas utamanya sebagai pendidik. Disematkan gelar ibu karena ada generasi yang harus ia besarkan.

Para ibu di zaman sekarang mesti paham tugas besar ini. Sebagai subjek, ibu berhadapan dengan anak-anak yang menjadi tanggung jawabnya.

 

Sumber: Situs resmi BKD Provinsi Yogyakarta

Video Populer

Foto Populer