Bola.com, Jakarta - Gangguan mental adalah gejala psikologis yang bisa berdampak pada banyak bidang kehidupan. Gangguan-gangguan tersebut bisa menciptakan tekanan bagi orang yang mengalaminya.
Gangguan mental tidak hanya bisa dialami orang dewasa saja, tetapi juga pada anak-anak. Namun, sulit untuk mengidentifikasi gangguan mental yang terjadi pada anak-anak.
Baca Juga
Advertisement
Hal itu karena biasanya kondisi psikologis pada anak-anak menimbulkan tanda yang berbeda dengan orang dewasa. Ada banyak hal yang bisa memengaruhi kondisi kesehatan mental seorang anak.
Faktor kesehatan, riwayat genetik, peggunaan obat dalam waktu lama, masalah saat hamil, dan lingkungan sekitar bisa menjadi penyebab gangguan mental.
Ada beberapa jenis gangguan mental yang bisa memengaruhi anak-anak hingga usia remaja. Apa saja jenis-jenis gangguan mental pada anak?
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis gangguan mental pada anak yang perlu diketahui, seperti dilansir dari laman rsud.bulelengkab.go.id, Rabu (29/12/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis Gangguan Mental pada Anak
1. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan menjadi satu di antara gangguan mental pada anak. Biasanya anak-anak dengan gangguan kecemasan akan merespons hal atau situasi tertentu dengan ketakutan.
Hal tersebut ditunjukkan dengan tanda-tanda fisik dari kecemasan, seperti detak jantung cepat dan berkeringat.
2. Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)
Anak-anak dengan ADHD umumnya memiliki masalah dalam berkonsentrasi atau memperhatikan sesuatu. Anak tersebut biasanya tidak bisa mengikuti arahan, dan mudah bosan atau frustrasi dengan tugas-tugas yang diberikan.
Selain itu, mereka juga cenderung untuk selalu bergerak dan impulsif (tidak berpikir sebelum bertindak).
Advertisement
Jenis Gangguan Mental pada Anak
3. Gangguan Perilaku Disruptif
Anak dengan gangguan mental ini memiliki kecenderungan untuk melanggar aturan dan sering kali disruptif (mengganggu atau mengacaukan) dalam lingkungan yang terstruktur, seperti sekolah.
4. Gangguan Perkembangan Pervasif
Anak-anak dengan gangguan ini akan mengalami kebingungan dalam pikiran mereka dan umumnya memiliki masalah untuk memahami dunia di sekeliling mereka.
5. Gangguan Makan
Jenis gangguan mental pada anak ini melibatkan emosi dan sikap yang intens. Perilakunya tidak biasa saat berhubungan dengan kegiatan makan.
Anak dengan gangguan makan juga cenderung memiliki masalah berat badan.
Jenis Gangguan Mental pada Anak
6. Gangguan Eliminasi
Gangguan eliminasi merupakan gangguan yang memengaruhi perilaku anak-anak dalam hal penggunaan kamar mandi. Enuresis atau mengompol, merupakan satu di antara gangguan eliminasi yang paling sering dialami anak-anak.
7. Gangguan Belajar dan Komunikasi
Anak-anak dengan gangguan belajar dan komunikasi memiliki masalah dalam menyimpan dan memproses informasi, serta memiliki masalah dalam menyampaikan pikiran dan ide mereka.
8. Gangguan Afektif (Mood)
Gangguan afektif melibatkan perasaan sedih atau perubahan mood secara cepat yang terus-menerus terjadi, termasuk juga depresi dan gangguan bipolar. Diagnosis terbaru mengenai gangguan ini disebut sebagai gangguan disregulasi mood disruptif.
Hal tersebut merupakan sebuah kondisi pada masa kecil dan remaja yang melibatkan perasaan mudah marah yang terjadi terus-menerus atau kronis, serta sering kali menimbulkan ledakan kemarahan.
Advertisement
Jenis Gangguan Mental pada Anak
9. Skizofrenia
Gangguan skizofrenia melibatkan pikiran dan persepsi yang terdistorsi. Anak-anak yang mengalami skizofrenia tidak bisa membedakan sesuatu yang nyata atau tidak.
Kemunculan gejala skizofrenia sebelum usia 12 tahun sangat langka.
10. Gangguan Tic
Gangguan Tic menyebabkan seseorang melakukan suatu gerakan atau suara secara tiba-tiba, berulang, tidak disengaja, dan sering kali tanpa tujuan.
Gejala Gangguan Mental pada Anak
Gejala gangguan mental pada anak bentuknya berbeda-beda, tergantung pada jenis gangguan mental yang dialami. Namun, beberapa gejala yang umumnya terjadi, antara lain:
- Ketakmampuan untuk menghadapi masalah dalam kegiatan sehari-hari.
- Perubahaan kebiasaan tidur atau makan.
- Adanya keluhan penyakit fisik yang berlebihan.
- Menentang peraturan, bolos sekolah, mencuri, atau merusak barang.
- Memiliki ketakutan yang kuat untuk menambah berat badan.
- Pemikiran negatif jangka panjang.
- Ledakan amarah yang sering terjadi tanpa sebab.
- Penurunan prestasi di sekolah seperti menurunnya nilai.
- Kehilangan minat untuk bermain dengan teman-temannya atau kegiatan yang biasa dilakukan.
- Lebih sering menghabiskan waktu sendiri.
- Cemas yang berlebihan.
- Hiperaktif.
- Mimpi buruk terus-menerus.
- Perilaku yang agresif dan sulit diatur.
- Berhalusinasi.
Â
Sumber: Web RSUD Kab. Buleleng
Dapatkan artikel jenis dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement