Bola.com, Jakarta - Stunting merupakan sebuah gangguan pada pertumbuhan anak yang cukup sering ditemui. Secara medis, stunting adalah suatu kondisi ketika tubuh dan otak anak tidak mengalami perkembangan secara optimal.
Stunting biasanya disebabkan oleh ketaktahuan orang tua dalam merawat anak maupun menjalani kehidupannya. Hal tersebut menyebabkan tubuh anak lebih pendek dan kemampuan berpikir yang cenderung lebih lemah dari anak lain seusianya.
Baca Juga
Advertisement
Penyebab stunting sangat berkaitan dengan gaya hidup dan kebersihan lingkungan. Jadi dalam mencegahnya, ibu maupun orang tua dapat menjalani gaya hidup yang sehat serta menjaga kebersihan lingkungan.
Dampak gangguan akibat stunting bisa dialami anak hingga dewasa. Maka itu, perlu dilakukan upaya pencegahan.
Berikut ini rangkuman tentang cara mencegah terjadinya stunting pada anak, seperti dilansir dari laman herminahospitals.com, Senin (3/1/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Stunting pada Anak
Penyebab utama stunting bisa karena gizi buruk sejak anak masih dalam kandungan hingga berumur 2 tahun. Ada banyak hal mengapa bisa terjadi gizi buruk, seperti:
- Ibu tidak memiliki pengetahuan mengenai nutrisi yang baik untuk kesehatan janin.
- Terjadi infeksi yang berulang atau kronis yang dialami anak sejak bayi.
- Sanitasi dan air bersih yang juga buruk.
- Ketersediaan kakus yang menjadi penyebab terjadi infeksi sehingga berisiko anak terserang diare dan cacingan.
- Terbatasnya layanan kesehatan.
Advertisement
Ciri-Ciri Stanting pada Anak
Penting untuk diketahui, beberapa ciri-ciri stunting pada anak. Berikut ini ciri-ciri stunting pada anak.
Ciri-Ciri Stanting pada Anak:
- Tubuh pendek.
- Pertumbuhannya lambat.
- Wajah terlihat lebih muda dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
- Performa buruk, terutama kemampuan konsentrasi, fokus, dan memori.
- Pertumbuhan gigi lambat.
- Di saat usia anak 8-10 tahun jadi lebih pendiam, tidak mau atau tidak banyak melakukan kontak mata ke orang di sekitarnya.
- Berat badan menurun atau tidak naik.
- Untuk anak perempuan mengalami perkembangan yang terhambat, seperti: menstruasi yang terlambat.
- Anak mudah terkena penyakit dan berbagai masalah infeksi.
Cara Mencegah Stunting pada Anak
Mencegah terjadinya stunting pada anak perlu dukungan semua pihak, bukan hanya tanggung jawab ibu. Apabila anak memperlihatkan gejala stunting, alangkah baiknya segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Perlu diketahui, asupan makanan bergizi dan bernutrisi merupakan kunci penting untuk mencegah stunting pada anak. Selain itu, masih ada beberapa hal penting yang perlu diketahui untuk mencegah terjadinya stunting, seperti:
- Ibu hamil memperhatikan asupan makanan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan selama masa kehamilan dan saat menyusui.
- Rutin memeriksa kesehatan kehamilan dan pertumbuhan anak setelah lahir.
- Memberikan makanan yang bergizi pada anak, seperti memberikan ASI saat ia masih bayi sampai usia maksimal dua tahun.
- Mencukupi kebutuhan nutrisi seiring bertambah usianya.
- Menerapkan gaya hidup sehat dan bersih, seperti mencuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, dsb.
- Mengikuti program imunisasi, khususnya imunisasi dasar.
Sumber: Web RS Hermina
Advertisement