Bola.com, Jakarta - Gerhana bulan adalah satu di antara fenomena alam yang melibatkan rotasi bumi dan bulan terhadap matahari. Secara sains, gerhana bulan terjadi karena bulan tertutup sebagian atau penuh oleh bayangan bumi.
Sejatinya gerhana bulan bisa dilihat dengan mata telanjang atau tanpa memerlukan bantuan alat penglihat, dengan catatan langit sedang cerah tidak tertutup awan.
Baca Juga
Erick Thohir tentang Cedera Kevin Diks dan Terancam Absen Bela Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: Usaha Recovery, FC Copenhagen Kehilangan
Ole Romeny Tetap Yakin Dinaturalisasi ketika Ditanya Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Kalah 0-4 dari Jepang: Anak Medan
Erick Thohir soal Eliano Reijnders Tak Terpakai di Timnas Indonesia: Keputusan Shin Tae-yong, yang Terbaik Harus Bermain
Advertisement
Sedangkan dalam agam Islam, gerhana bulan bisa menjadi penanda bahwa fenomena alam ini sebagai bukti akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Melalui kehendak-Nya, segala hal dapat terjadi, termasuk gerhana bulan, yang bisa dipelajari secara ilmiah oleh umat manusia.
Dengannya, Nabi Muhammad SAW menganjurkan kepada setiap umat Muslim untuk melakukan salat gerhana saat fenomena alam yang unik tersebut terjadi.
Banyak keutamaan yang bisa didapatkan dengan mendirikan salat gerhana, yang paling utama adalah wujud iman kita kepada Allah SWT.
Berikut tata cara salat gerhana bulan beserta keutamaan mendirikannya, yang perlu Anda ketahui, seperti disadur dari Liputan6, Senin (3/1/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keutamaan Salat Gerhana Bulan
Menunaikan salat gerhana bulan dapat bernilai sejuta manfaat bagi siapa saja yang melaksanakannya dengan sungguh-sungguh.
Adapun keutamaan dari salat gerhana bulan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Tanda Beriman Kepada Allah SWT
Mengerjakan salat gerhana bulan sama artinya dengan beriman kepada Allah SWT. Fenomena alam yang menjadi misteri semata-mata hanya dapat terjadi jika Allah berkuasa.
"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah." (HR. Bukhari)
2. Meyakini Peristiwa Alam
Gerhana bulan bukan suatu fenomena yang tidak dapat dijelaskan menggunakan logika dan ilmu pasti. Maka itu, mengerjakan salat gerhana bulan sama saja dengan meyakini bahwa adanya gerhana bukan tanda-tanda fenomena gaib atau malapetaka bagi manusia.
"Sesungguhnya ketika tertutup cahaya matahari dan bulan (gerhana) bukanlah sebab karena ada yang mati atau karena ada yang hidup, namun itu adalah tanda kuasa Allah untuk menakut-nakuti hamba-Nya dengan terjadi gerhana tersebut." (HR. Muslim)
Advertisement
Bacaan Niat Salat Gerhana Bulan
1. Sebagai Imam
Ushallî sunnatal khusûufi rak‘ataini imâman lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
"Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."
2. Sebagai Makmum
Ushalli sunnatal khusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa.
Artinya:
"Saya niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
3. Salat Munfarid
Ushalli sunnatal khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa.
Artinya:
"Saya niat salat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Salat Gerhana Bulan
Salat gerhana bulan akan lebih baik dikerjakan secara berjamaah. Namun, jika keadaan tidak memungkinkan, salat gerhana bulan dapat dilakukan secara munfarid. Adapun tata cara salat gerhana bulan, sebagai berikut:
1. Sebelum memulai, membaca niat salat gerhana bulan.
2. Takbiratul Ihram.
3. Setelah mengucapkan takbir, membaca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Kemudian membaca surat panjang misalnya Al-Baqarah.
4. Karena dianjurkan memanjakan ruku', bisa disertai dengan membaca tasbih selama 100 kali.
5. Kemudian bangkit, tetapi tidak membaca doa I'tidal, melainkan baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat yang lebih pendek.
6. Ruku' lagi dengan membaca tasbih selama 80 kali.
7. Kemudian bangkit dan membaca doa I'tidal.
8. Sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti waktu ruku' pertama.
9. Duduk di antara dua sujud.
10. Sujud kedua dengan membaca tasbih 80 kali selama ruku' kedua.
11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.
13. Namun, setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surat An-Nisa pada rakaat pertama. Untuk rakaat kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.
14. Mengucapkan salam.
Setelah melakukan salat, ada baiknya untuk terus berdoa dan beristighfar kepada Allah SWT. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kagum sekaligus takut akan kekuasaan Allah SWT. Selain itu, berdoa saat gerhana bulan merupakan waktu yang mustajab agar doa kita lekas dikabulkan oleh Allah.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Yulia Lisnawati, Editor: Harley Ikhsan. Published: 26/5/2021)
Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement