Bola.com, Jakarta - Rumusan masalah adalah tulisan singkat berupa pertanyaan yang ada dalam karya tulis ilmiah. Adapun letak rumusan masalah dalam karya ilmiah diletakkan di bagian awal laporan penelitian.
Rumusan masalah merupakan bagian penting dalam kegiatan penelitian. Rumusan masalah berfungsi sebagai pedoman dalam sebuah penelitian.
Baca Juga
Advertisement
Cara membuat rumusan masalah juga tidak boleh sembarangan, dan harus disesuaikan dengan judul dan topik pembahasan dari laporan penelitian tersebut.
Maka itu, penting mengetahui dan memahami sistematika penulisan karya ilmiah, terutama bagian rumusan masalah. Secara umum, rumusan masalah dalam karya ilmiah dibagi menjadi tiga jenis.
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis rumusan masalah beserta penjelasannya yang perlu diketahui, seperti dilansir dari laman islamicandmedicalupdates.blogspot, Rabu (5/1/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif merupakan jenis rumusan masalah penelitian yang berhubungan dengan variable mandiri. Rumusan masalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah apa yang akan diselesaikan dalam penelitian.
Sebagai contoh, apabila ingin meneliti tingkat nyeri pada pasien fraktur femur yang dirawat di rumah sakit A maka bentuk rumusan masalahnya, sebagai berikut:
'Bagaimanakah tingkat nyeri pada pasien dengan fraktur femur yang dirawat di rumah sakit A?'
Advertisement
2. Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan masalah komparatif merupakan rumusan masalah yang ingin membandingkan variabel satu dengan yang lain. Masalah ini terdapat perbandingan atau perbedaan dari variabel yang akan diukur atau dari kelompok sampel yang berbeda.
Sebagai contoh, apabila ingin meneliti perbedaan tingkat nyeri pada pasien fraktur cruris dan fraktur femur femur yang dirawat di rumah sakit A, bentuk rumusan masalahnya, sebagai berikut:
'Adakah perbedaan tingkat nyeri pada pasien dengan fraktur femur dan cruris yang dirawat di rumah sakit A?'
3. Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif merupakan rumusan masalah penelitian yang ingin menghubungkan dua variabel dalam penelitian. Masalah ini terdiri dari hubungan simetris, hubungan kausal, dan hubungan interaktif.
- Hubungan simetris
Hubungan simetris memiliki sifat kesamaan bukan sebab akibat atau saling memengaruhi. Adapun contoh rumusan masalahnya, 'Adakah hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat dalam tindakan keperawatan pada pasien yang dirawat di rumah sakit A?'
- Hubungan kausal
Hubungan kausal merupakan hubungan sebab akibat yang saling memengaruhi di antara variabel. Adapun contoh rumusan masalahnya, 'Adakah pengaruh mobilisasi terhadap terjadinya ulkus dekubitus pada pasien CVA yang dirawat di rumah sakit A?'
- Hubungan interaktif
Hubungan interaktif merupakan hubungan antara yang diukur terdapat interaksi, tetapi tidak tahu mana independen dan dependen. Adapun contoh rumusan masalahnya, 'Adakah hubungan antara motivasi dan prestasi kerja perawat yang bekerja di rumah sakit A?'
Advertisement
Cara Membuat Rumusan Masalah
Berikut ini langkah-langkah membuat rumusan masalah pada suatu penelitian:
- Tulis satu kalimat atau paragraf pengantar rumusan masalah.
- Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian bisa ditulis dalam bentuk daftar pertanyaan atau paragraf.
- Rumusan masalah ditulis dengan menanyakan hubungan antarvariabel dalam konteks tertentu, khususnya untuk penelitian sosial.
- Libatkan beberapa kalimat tanya yang relevan seperti "apa", "mengapa", atau "bagaimana" yang sering muncul dalam penelitian sosial.
- Pastikan untuk mengakhiri pertanyaan dengan spesifik.
Â
Sumber: Islamicandmedicalupdates