Bola.com, Jakarta - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sudah mulai digelar di lingkungan sekolah di Indonesia. Bahkan, ada sejumlah sekolah yang menggelar pertemuan tatap muka setiap hari dengan kapasitas 100 persen.
Meski begitu, orang tua harus tetap waspada agar penularan COVID-19 pada anak-anak dapat dihindari. Seperti diketahui, hingga kini virus corona penyebab COVID-19 masih belum mereda.
Baca Juga
Advertisement
Hal itu ditunjukkan dengan masih adanya kasus pasien positif COVID-19. Maka itu, protokol kesehatan harus selalu disampaikan orang tua ke anaknya yang melakukan pembelajaran tatap muka.
Adapun protokol kesehatan tersebut, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dengan orang lain. Hal tersebut perlu diterapkan agar anak-anak bisa belajar di lingkungan yang lebih aman dari COVID-19.
Selain protokol kesehatan, vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak perlu dilakukan. Bagi orang tua dan guru diminta untuk mengajak anak agar segera disuntik vaksin COVID-19.
Berikut ini beberapa cara yang perlu dilakukan orang tua dan pihak sekolah agar anak aman dari COVID-19 saat pembelajaran tatap muka, seperti dilansir dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) via Merdeka.com, Kamis (6/1/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Menjaga Anak Aman dari Virus COVID-19
1. Pastikan Ventilasi yang Memadai dan Tingkatkan Pasokan Aliran Udara di Kelas
Ventilasi alami yang bersih yakni dengan membuka jendela. Sementara jika menggunakan sistem pemanas, ventilasi, atau pendingin udara, pastikan untuk diperiksa, dirawat, dan dibersihkan secara teratur.
Pemeliharaan dan penyaringan tersebut sangat penting untuk memastikan keefektifan udara yang sehat.
2. Pemantauan yang Ketat
Diperlukan efektivitas pelaporan gejala, pemantauan, pengujian cepat, dan penelusuran kasus COVID-19 yang dicurigai. Baik siswa maupun guru yang sedang sakit atau mengalami gejala, tidak wajib mengikuti pembelajaran tatap muka.
3. Rajin Mencuci Tangan
Sering-sering mencuci tangan, selalu dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Ingat untuk tidak menyentuh wajah, mata, hidung, dan mulut yang belum bersih.
Bisa juga menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol, setidaknya 60 persen alkohol. Selain itu, ajarkan anak untuk tidak berbagi cangkir dan peralatan makan dengan orang lain. Atau pastikan segera mencuci tangan.
Advertisement
Tips Menjaga Anak Aman dari Virus COVID-19
4. Fasilitas Prokes di Sekolah
Sediakan fasilitas berupa tempat cuci tangan yang memadai. Hal ini secara perlahan ikut menyediakan lingkungan yang aman bagi anak-anak dan staf.
5. Mematuhi Penggunaan Masker
Untuk anak-anak antara usia 6 dan 11 tahun, pendekatan berbasis risiko harus diterapkan. Mereka wajib mengenakan masker dengan mempertimbangkan intensitas penularan. Wajib pula disiplin pakai masker bagi para staf.
Sedangkan untuk anak dan remaja usia 12 tahun ke atas, harus mengikuti pedoman masker layaknya orang dewasa. Masker bisa membantu melindungi orang lain karena pemakainya mampu terinfeksi, sebelum gejala sakitnya muncul.
6. Menjaga Jarak Fisik
Menjaga jarak fisik sangat penting, khususnya bagi pengguna transportasi umum seperti bus sekolah. Jelaskan anak mengenai cara bepergian yang aman ke dan dari sekolah.
Atur per kursi satu anak dan pastikan jarak fisik setidaknya 1 meter antarpenumpang. Jika memungkinkan, buka jendela bus untuk sirkulasi udara.
Tips Menjaga Anak Aman dari Virus COVID-19
7. Contohkan Praktik Bersin dan Batuk yang Baik
Demi mencegah penularan COVID-19 di sekolah, anak-anak perlu diajarkan mengenai contoh yang baik. Seperti praktik bersin atau batuk menggunakan siku, tisu, atau menutup dengan tangan. Lalu segera mencuci tangan. Langkah ini begitu wajib diterapkan bagi para guru dan staf.
8. Pantau Kesehatan Anak
Orang tua perlu sering memantau kesehatan anaknya dan hindari masuk sekolah jika sakit.
9. Berdiskusi dengan Anak dan Guru Sekolah
Dorong anak untuk mengajukan pertanyaan atau mengungkapkan perasaan mereka. Hal ini akan membantu menjaga kondisi mental atau kejiwaan anak di masa pandemi.
Ingat bahwa anak mungkin memiliki reaksi yang berbeda terhadap stres. Kemudian, sebagai orang tua harus bisa berkoordinasi dengan sekolah untuk menerima informasi sekaligus mendukung upaya keamanan di sekolah.
Sumber Asli: WHO
Disadur dari: Merdeka.com (Reporter: Kurnia Azizah. Published: 23/10/2021)
Dapatkan artikel cara dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement