Bola.com, Jakarta - Masa remaja merupakan masa pencarian jadi diri dan peralihan menuju dewasa. Maka itu, orang wajib waspada dalam menjaga perkembangannya.
Pasalnya, keluarga, lingkungan, dan pergaulan dapat memengaruhi emosi remaja. Emosi yang masih labil dan sering kali dipengaruhi mood, dapat menjadi penyebab depresi pada remaja.
Baca Juga
Advertisement
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti berbagai gangguan kesehatan hingga munculnya rasa ingin bunuh diri. Padahal, jika dideteksi sedini mungkin, banyak dari penyebab depresi pada remaja bisa diatasi.
Jika Anda orang tua yang memiliki anak berusia remaja, tidak ada salahnya untuk selalu mengikuti dan waspada terhadap perilaku buah hati Anda. Mengenali beberapa penyebab depresi pada remaja bisa menjadi perhatian khusus.
Berikut penyebab depresi pada remaja yang perlu diketahui orang tua, disadur dari dari Klikdokter, Minggu (9/1/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Depresi pada Remaja
1. Stres di Sekolah
Tuntutan akademis, berbagai ekspektasi dari orang tua, hingga perilaku bullying dari teman-teman sebaya atau senior bisa membuat remaja stres.
Masalah yang menurut Anda terlihat sepele, sering kali dipersepsi berbeda dan menjadi penyebab anak remaja depresi. Oleh karena itu, orang tua yang memiliki anak remaja sebaiknya memperhatikan perilaku anak, baik di sekolah maupun di rumah.
2. Memiliki Pikiran yang Terus-menerus Negatif
Berpikir negatif tidak hanya dapat terjadi pada orang dewasa, para remaja juga dapat mengalami kondisi ini. Apabila pikiran anak remaja terus-menerus dipenuhi oleh pikiran negatif, apalagi dijadikan suatu kebiasaan, hal ini dapat menjadi penyebab depresi pada remaja.
Sebagai orang tua, Anda perlu sigap ketika anak mengalami kondisi ini. Penanganan profesional yang cepat dan tepat diperlukan agar pikiran negatif tidak menguasai diri remaja.
3. Faktor Genetik
Faktor genetik ikut berperan terhadap gejala depresi pada remaja. Ketahuilah bahwa bukan hanya kelainan fisik saja yang diturunkan orang tua kepada anak. Depresi pada anak juga dapat terjadi akibat salah seorang anggota keluarga memiliki riwayat depresi.
Advertisement
Penyebab Depresi pada Remaja
4. Faktor Biologis
Tidak hanya faktor genetik, faktor biologis juga dapat menjadi penyebab anak remaja depresi. Kondisi ini terjadi akibat adanya gangguan pada neurotransmitter atau bahan kimia pada otak manusia.
Terganggunya otak manusia dapat berakibat pada meningkatnya faktor risiko anak remaja mengalami depresi.
5. Tekanan Sosial
Bagi kebanyakan remaja, menjadi populer merupakan suatu hal yang diimpikan. Tak jarang, berbagai upaya mereka lakukan untuk meraih popularitas atau setidaknya terlihat keren di antara kelompoknya.
Tekanan sosial dapat menjadi penyebab anak remaja depresi. Apalagi kini telah hadir media sosial yang memicu persaingan. Makin banyak waktu yang mereka habiskan di media sosial, makin tinggi risiko remaja memiliki tekanan mental yang dapat berujung pada stres dan depresi.
Kalau dulu remaja sudah senang bermain di rumah bersama teman-teman, sekarang mereka terdorong untuk hangout di kafe dan mengunggah foto atau video sebagai 'bukti' atau sekadar tak mau ketinggalan dengan aktivitas teman-teman lain.
Dalam media sosial, remaja juga rentan mengalami cyberbullying, yang dampaknya dapat menyerang psikis, mulai perasaan malu, tertekan, hingga depresi.
6. Masalah Percintaan
Ada pepatah mengatakan, cinta remaja hanyalah cinta monyet. Namun, nyatanya, banyak remaja masa kini menjadi labil dan patah hati, seolah dunia runtuh saat mengalami putus cinta.
Depresi akibat putus cinta remaja bisa berujung pada bunuh diri. Bahkan, tren bunuh diri (akibat putus cinta) di kalangan remaja kian meningkat karena depresi masalah percintaan.
Jadi, bagi Anda yang memiliki anak remaja, penting untuk menyelami dunia remaja dan menyesuaikan perbincangan dengan usianya. Masalah cinta monyet yang sering kali diremehkan pun nyatanya bisa menjadi penyebab depresi pada remaja.
Jangan menutup diri sehingga anak enggan menceritakan masalah cintanya pada Anda. Sebaliknya, bukalah diri agar bisa membimbing remaja melewati fase cinta monyetnya.
Penyebab Depresi pada Remaja
7. Pertengkaran Orang Tua
Pertengkaran yang dilakukan di depan anak remaja (atau diketahui oleh anak) bisa mengakibatkan trauma atau luka mendalam. Bahkan, meski pertengkaran tidak secara langsung disaksikan oleh anak, tak jarang aura bermusuhan tetap terasa saat menjalani hidup di rumah sehari-hari.
Terlebih jika pertengkaran terus-menerus tersebut berujung pada perceraian. Anak—terutama anak remaja—bisa mengalami stres berat, yang berakibat pada depresi.
Sebaiknya orang tua lebih bijak dan mempertimbangkan kesehatan mental anak saat memiliki konflik dalam rumah tangga. Jadi, masalah pertengkaran tidak menjadi penyebab depresi pada anak yang telah remaja.
8. Merasa Kehilangan
Kematian salah seorang atau kedua orang tua, kematian hewan peliharaan kesayangan, hingga pindah rumah bisa menjadi penyebab depresi pada remaja. Kondisi-kondisi tersebut memicu rasa kehilangan sehingga berisiko memicu putus asa yang tinggi, lalu berujung pada depresi.
9. Kepercayaan Diri yang Rendah
Masa remaja itu tak mudah, Anda pun pernah mengalaminya. Mulai perubahan bentuk tubuh (karena pubertas), pentingnya menjalin pertemanan, percintaan, ekspektasi orang tua, hingga sekadar timbulnya jerawat.
Kondisi-kondisi tersebut dapat memengaruhi tingkat kepercayaan diri remaja. Kepercayaan diri yang rendah, minder, dan rasa tidak mampu bersaing dapat membuat remaja mengalami stres hingga berujung pada depresi.
Agar penyebab depresi pada remaja ini tidak terjadi, ajarilah anak remaja bagaimana cara mencintai diri sendiri, menerima kekurangan dan menghargai kelebihan yang mereka miliki. Dengan begitu, kepercayaan diri mereka akan meningkat.
10. Trauma Mendalam yang Terjadi di Masa Kanak-Kanak
Apabila anak remaja Anda pernah mengalami trauma di masa kecil, misalnya mengalami pelecehan fisik atau emosional, ia berisiko mengalami depresi saat masa remaja.
Bahkan parahnya lagi, penyebab depresi pada remaja yang satu ini bisa memicu keinginan untuk bunuh diri. Jadi, kenali sejak dini bila anak Anda mengalami trauma, lalu lakukan penanganan segera dengan meminta bantuan profesional.
Â
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 21/9/2021)
Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement