Sukses


Ciri-Ciri Usus Buntu, Penyebab, dan Cara Menanganinya

Bola.com, Jakarta - Usus buntu merupakan satu di antara gangguan yang menyerang sistem pencernaan. Usus buntu adalah kondisi di mana terjadi pembengkakan dan infeksi pada bagian usus.

Penyakit usus buntu bisa terasa sangat menyakitkan. Jika tidak segera mendapat perawatan, penyakit ini bisa berakibat fatal.

Hal itu karena gangguan usus buntu dapat menyebabkan infeksi lainnya. Penyakit ini tak hanya dapat menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

Seseorang yang mengalami gangguan usus buntu akan menunjukkan ciri-ciri tertentu. Umumnya, orang yang mengidap usus buntu akan merasakan sakit perut.

Itulah mengapa, penting mengetahui ciri-ciri terkena usus buntu agar bisa segera ditangani. Apa saja ciri-ciri usus buntu?

Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri usus buntu, penyebab, dan cara menanganinya, seperti dilansir dari laman herminahospitals.com, Senin (10/1/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Usus Buntu

Untuk membedakan usus buntu dengan keluhan nyeri perut lainnya dapat dengan cara mengenali gejala-gejala yang ada. Gejala usus buntu yang paling khas adalah rasa nyeri di perut.

Meski begitu, penting untuk diketahui bahwa gejala usus buntu tidak hanya sakit perut. Ada tanda dan ciri-ciri usus buntu lain yang perlu Anda ketahui:

1. Sakit perut bagian kanan bawah (gejala khas usus buntu).

2. Mual, muntah, dan nafsu makan menurun.

3. Gangguan pencernaan.

4. Demam ringan.

5. Sering buang air kecil.

3 dari 4 halaman

Penyebab Usus Buntu

Banyak faktor yang diduga membuat seseorang mengalami radang usus buntu, di antaranya:

  • Hiperplasia kelenjar getah bening

Kondisi tersebut terjadi saat ada pembesaran pada kelenjar getah bening di pintu masuk usus buntu. Hal itu yang menyebabkan tertutupnya jalur keluar feses di usus buntu. Jadi, hal tersebut dapat memicu terjadinya gangguan saluran pada usus buntu.

  • Fekalit

Fekalit merupakan keadaan di mana terdapat penumpukan feses atau kotoran yang mengeras sehingga terjadi penyumbatan. Biasanya kondisi ini terjadi karena penderita kurang banyak mengonsumsi makanan berserat.

Jadi, penting untuk sering-sering mengonsumsi makanan berserat agar tidak terjadi penumpukan fases.

  • Adanya parasit atau cacing

Meski jarang ditemukan, beberapa kasus usus buntu terjadi karena adanya parasit atau cacing yang berkembang. Hal tersebut yang kemudian menyumbat usus buntu.

Biasanya parasit atau cacing berasal dari telor cacing yang masuk ke tubuh karena gaya hidup tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan yang tidak higienis.

  • Tumor pada perut atau inflammatory bowel disease.

Kondisi medis, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease, juga bisa menyebabkan terjadinya usus buntu. Meski demikian, penyebab penyakit usus buntu tetap belum dapat dipastikan.

Berbagai mitos yang menyebabkan bahwa makanan tertentu, seperti biji cabai, dapat memicu terjadinya usus buntu juga belum terbukti kebenarannya.

Berbagai cara mencegah usus buntu juga belum terbukti efektif sepenuhnya dan siapa pun bisa terkena penyakit ini.

4 dari 4 halaman

Cara Menangani Usus Buntu

Penanganan usus buntu umumnya dilakukan dengan cara melakukan operasi pengangkatan usus buntu. Saat ini terdapat suatu metode baru yang dinamakan dengan metode 'laparoskopi' atau yang disebut juga dengan operasi lubang kunci.

Adapun yang membedakan metode ini dengan metode konvensional adalah lebar sayatan pada metode laparoskopi hanya sekitar 1 cm. Jadi, metode ini tidak menimbulkan bekas luka yang signifikan.

Proses recovery metode tersebut juga lebih cepat dibandingkan metode operasi usus buntu konvensional.

Usus buntu bukan merupakan penyakit genetik sehingga dapat dicegah dengan cara menerapkan gaya hidup yang sehat. Hiperplasia kelenjar getah bening dapat mengalami pembesaran karena adanya bakteri yang masuk.

Maka itu, penting untuk memastikan makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang sehat dan higienis. Kemudian jangan lupa untuk senantiasa menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum makan.

Jangan sampai terlambat menangani usus buntu sehingga usus buntu pecah. Jika Anda telah merasakan gejala-gejala usus buntu, segeralah pergi ke rumah sakit dan berkonsultasi dengan ahlinya.

 

Sumber: Website RS. Hermina

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer