Bola.com, Jakarta - Gangguan jiwa adalah gangguan mental yang bisa berdampak pada suasana hati, pola pikir, hingga tingkah laku secara umum yang dilakukan sehari-hari.
Seseorang bisa dikatakan menderita gangguan jiwa jika gejala yang mereka alami membuatnya tertekan dan tidak dapat menjalankan aktivitas secara normal.
Baca Juga
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Tak Perlu Panik dan Silau dengan Rekor Bahrain di Piala Teluk 2024
BRI Liga 1: Bertandang ke Markas Semen Padang, Arema FC Berbekal 3 Modal Penting untuk Petik Kemenangan
Hasil Leg 1 Semifinal Piala AFF 2024: Vietnam Ngamuk di Singapura, Drama Gol Injury Time Menang Telak
Advertisement
Setiap orang bisa mengalami gangguan jiwa dan hal tersebut biasanya disebabkan oleh sebuah tekanan yang terjadi di dalam hidup atau trauma terhadap sesuatu.
Menurut badan kesehatan dunia (WHO), gangguan jiwa masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Jika dibiarkan saja dan tidak segera ditangani, gangguan jiwa bisa berdampak buruk untuk kesehatan fisik atau bahkan bisa membuat pengidapnya meninggal dunia.
Ada beberapa jenis gangguan jiwa yang bisa dialami oleh siapa saja, berikut 12 macam gangguan jiwa yang perlu Anda ketahui, seperti dilansir dari Klikdokter, Senin (10/1/2022)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-macam Gangguan Jiwa
1. Gangguan Cemas
Gangguan kecemasan berhubungan dengan rasa takut terhadap objek atau situasi. Mereka juga umumnya mengalami peningkatan detak jantung dan sering berkeringat.
Penyakit kejiwaan ini terdeteksi jika respons seseorang tidak sesuai dengan situasi atau tidak dapat mengendalikan respons yang dikeluarkan.
2. Gangguan Mood
Jenis gangguan jiwa ini berhubungan dengan sering merasa sedih, kelewat bahagia, atau gejolak dari kebahagiaan hingga kesedihan berlebih.
Contoh dari gangguan mood (suasana hati) adalah depresi dan bipolar.
Depresi umumnya dicirikan dengan kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau menghargai diri rendah, gangguan tidur atau nafsu makan, kelelahan, dan konsentrasi yang buruk.
Sedangkan bipolar biasanya terdiri dari episode mania dan depresi, yang dipisahkan oleh periode suasana hati yang normal. Episode mania melibatkan suasana hati yang meningkat atau mudah tersinggung, aktivitas berlebihan, bicara cepat, harga diri meningkat, dan kebutuhan tidur yang sedikit.
Orang yang mengalami serangan mania, tetapi tidak mengalami episode depresi juga diklasifikasikan sebagai gangguan bipolar.
3. Gangguan Psikotik
Penyakit kejiwaan psikotik melibatkan kesadaran atau pola pikir yang terdistorsi. Dua gejala yang paling umum adalah halusinasi dan delusi.
Skizofrenia merupakan satu di antara contoh gangguan psikotik, yang ditandai dengan distorsi dalam berpikir, persepsi, emosi, bahasa, dan perilaku.
Advertisement
Macam-macam Gangguan Jiwa
4. Gangguan Makan
Gangguan makan melibatkan emosi, sikap, dan perilaku ekstrem yang melibatkan berat badan serta makanan.
Gangguan makan dapat berupa asupan makanan yang tidak mencukupi atau berlebihan, yang akhirnya dapat merusak kesejahteraan individu.
Bentuk gangguan makan yang paling umum, yaitu Binge Eating Disorder, Anorexia Nervosa, dan Bulimia Nervosa.
5. Kontrol Impuls
Gangguan kontrol impuls membuat pengidapnya tidak dapat menahan keinginan atau dorongan untuk melakukan tindakan yang membahayakan diri atau orang lain.
Sering kali, orang-orang dengan gangguan ini menjadi begitu terlibat dengan objek kecanduan sehingga cenderung mengabaikan tanggung jawab.
Pyromania (menyalakan api) dan kleptomania (mencuri) adalah contoh gangguan kontrol impuls.
6. Gangguan Kepribadian
Ini adalah jenis gangguan jiwa yang membuat pengidapnya mempunyai pola pikir atau perilaku yang cenderung kaku dan tidak sehat.
Seseorang dengan gangguan kepribadian mengalami kesulitan dalam memahami dan berhubungan dengan situasi bersama individu lainnya. Hal ini menyebabkan masalah dan keterbatasan yang signifikan dalam hubungan, aktivitas sosial, pekerjaan, dan sekolah.
Macam-macam Gangguan Jiwa
7. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Seseorang yang mengalami OCD diselimuti dengan pikiran atau ketakutan konstan, yang membuat mereka melakukan tindakan tertentu.
Contoh OCD adalah seseorang dengan rasa takut berlebihan terhadap kuman sehingga ia terus-menerus mencuci tangan.
8. Gangguan Stres Pasca-trauma (PTSD)
Gangguan stres pasca-trauma alias Post-traumatic stress disorder (PTSD) adalah jenis gangguan jiwa yang mengikuti peristiwa traumatis atau menakutkan di masa lampau. Contohnya, serangan seksual atau fisik.
Seseorang yang mengalami PTSD umumnya mempunyai pikiran maupun kenangan yang abadi dan cenderung kebas secara emosional.
Keadaan tersebut terjadi ketika seseorang mengembangkan gejala emosional atau perilaku dalam menanggapi peristiwa maupun situasi yang menegangkan.
Sindrom respons stres biasanya dimulai dalam waktu tiga bulan semenjak terjadinya peristiwa, dan berakhir dalam enam bulan setelah faktor penyebab stres berhenti atau hilang.
9. Gangguan Disosiatif
Penderita gangguan disosiatif cenderung mengalami perubahan dalam ingatan, kesadaran, identitas, dan kesadaran umum tentang diri maupun lingkungannya.
Jenis gangguan jiwa ini sering dikaitkan dengan stres luar biasa, yang mungkin merupakan akibat dari peristiwa traumatis atau kecelakaan, termasuk bencana yang mungkin dialami atau disaksikan.
Advertisement
Macam-macam Gangguan Jiwa
10. Gangguan Gejala Somatik
Gangguan gejala somatik sebelumnya dikenal sebagai gangguan psikosomatis. Jenis gangguan jiwa ini melibatkan seseorang yang memiliki fokus berlebih pada gejala fisik, seperti nyeri, kelemahan, atau sesak napas.
Individu tersebut akan memiliki pikiran, perasaan, maupun perilaku berlebihan yang berkaitan dengan gejala fisik tertentu.
11. Gangguan Tic
Orang dengan gangguan ini membuat suara atau melakukan gerakan tubuh yang tidak teratur dan berulang, cepat, secara tiba-tiba, serta tidak terkendali. Hal ini terjadi akibat suatu perubahan di bagian otak yang mengontrol gerakan.
Kelainan ini dapat diturunkan dalam keluarga dan kemungkinan ada penyebab genetik. Kondisi ini juga sering terjadi bersamaan dengan kondisi lain, seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
12. Gangguan Seksual dan Gender
Konseptualisasi gangguan seks dan gender terus berkembang sebagai tanggapan atas pengaruh budaya, ilmiah, politik, dan komersial yang beragam.
Gangguan seksual dan gender diklasifikasikan ke dalam tiga kategori utama, yaitu:
- Disfungsi seksual, yaitu masalah yang menghambat motivasi atau kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas seksual.
- Paraphilias, yaitu pola berulang dari gairah dan/atau perilaku seksual yang melibatkan target ekspresi seksual yang tidak tepat.
- Gangguan identitas gender, yaitu pengalaman ketaknyamanan yang intens dengan peran gender yang ditetapkan, disertai dengan keinginan untuk hidup sebagai lawan jenis.
Sumber: Klikdokter.com (Published: 12/11/2020)
Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengeklik tautan ini.