Bola.com, Jakarta - Merasa sedih atau cemas merupakan sesuatu yang wajar dalam hidup. Namun, jika perasaan tersebut bertahan lebih dari dua minggu, mungkin disebut gejala depresi.
Depresi menurut American Psychiatric Association's Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-5 (DSM-V) adalah gangguan mood yang terjadi selama dua minggu berturut-turut.
Baca Juga
Advertisement
Orang yang mengalami depresi bisa merasa sedih, hampa, kehilangan minat terhadap segala hal, sulit berkonsentrasi, hingga berpikir ingin mati dan bunuh diri.
Selain menyerang pikiran dan mental, depresi juga bisa menyerang kondisi fisik.
Depresi memang suatu gangguan mental yang dapat berdampak kepada kesehatan fisik. Dengan diagnosis, pengobatan yang tepat, perubahan gaya hidup, Anda bisa mengatasi atau meminimalkan gejala fisik yang diakibatkan oleh depresi.
Berikut dampak depresi terhadap kesehatan fisik, disadur dari Klikdokter, Senin (10/1/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dampak Depresi terhadap Kesehatan Fisik
1. Kenaikan atau Penurunan Berat Badan
Orang dengan depresi mungkin mengalami perubahan nafsu makan yang dapat menyebabkan penurunan atau kenaikan berat badan.
Para ahli kesehatan telah menghubungkan penambahan berat badan yang berlebihan dengan kondisi kesehatan, termasuk diabetes, dan penyakit jantung.
Berat badan yang terlalu rendah dapat membahayakan jantung, memengaruhi kesuburan, dan menyebabkan kelelahan.
2. Penyakit Kronis
Orang dengan depresi mungkin mengalami sakit atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan, termasuk nyeri sendi atau otot, nyeri payudara, dan sakit kepala. Gejala depresi seseorang dapat memburuk karena adanya penyakit kronis.
3. Penyakit Jantung
Depresi bisa menurunkan motivasi seseorang untuk menjalani gaya hidup sehat. Risiko penyakit jantung akan meningkat ketika seseorang memiliki pola makan yang buruk dan gaya hidup kurang gerak.
Depresi juga dapat menjadi faktor risiko independen untuk masalah kesehatan jantung. Menurut penelitian yang diterbitkan pada 2015, satu dari lima orang dengan kondisi gagal jantung atau penyakit arteri koroner mengalami depresi.
Advertisement
Dampak Depresi terhadap Kesehatan Fisik
4. Inflamasi atau Peradangan
Penelitian menunjukkan stres dan depresi kronis yang berhubungan dengan inflamasi (peradangan), dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Penelitian lain juga mengatakan bahwa depresi bisa disebabkan oleh peradangan kronis.
Orang dengan depresi cenderung mengalami kondisi peradangan atau gangguan autoimun, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), diabetes tipe 2, dan artritis.
Namun, belum jelas apakah depresi menyebabkan peradangan atau peradangan kronis membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap depresi.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami hubungan antara keduanya.
5. Memengaruhi Kehidupan Seksual
Orang dengan depresi mungkin mengalami penurunan libido, sulit terangsang, tidak lagi mengalami orgasme, atau mengalami orgasme yang kurang memuaskan.
Beberapa orang dengan depresi juga dapat mengalami masalah dalam hubungan dan dapat berdampak pada aktivitas seksual.
Dampak Depresi terhadap Kesehatan Fisik
6. Gangguan Tidur
Orang dengan depresi dapat mengalami dampak gangguan tidur seperti insomnia. Kondisi insomnia dapat membuat seseorang merasa kelelahan, serta kesulitan menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.
Kekurangan tidur dapat berdampak kepada masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan berat badan, dan beberapa jenis kanker.
7. Gangguan Saluran Pencernaan
Orang dengan depresi sering dilaporkan mengalami gejala gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, mual, atau konstipasi.
Beberapa orang dengan depresi juga mengalami kondisi kronis seperti IBS (irritable bowel syndrome).
Â
Disadur dari:Â Klikdokter.com (Published: 16/12/2020)
Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement