Bola.com, Jakarta - Bagaikan sungai yang tak punya malu
Mengalir meskipun terancam surut
Advertisement
Lalu kakimu melangkah ke rumahku
Setengah melirik mencoba rayu
Apa yang kau inginkan
Dari senyumku ya tuan
Gemar skali kau lukiskan bintang untukku
Sungguh lihai tanganmu menata kembali hati yang hampir mati
Kan ku letakkan hangat di tengah duka kita
Jangan biarkan ku pulang
Ke rumah yang bukan engkau
Bicarakan tentang seisi dunia
Perlahan mendekat bisikan cinta
Membuatku terlena
Ke dalam pesona sukma yang begitu indah
Apa yang kau inginkan
Dari senyumku ya tuan
Gemar skali kau lukiskan bintang untukku
Sungguh lihai tanganmu menata kembali hati yang hampir mati
Kan ku letakkan hangat di tengah duka kita
Jangan biarkan ku pulang
Ke rumah yang bukan engkau
Jika mampu kmenjelajahi langit
Kan ku petik pelangi tuk warnai harimu
Jangan khawatir masih ada aku
Jangan khawatir masih ada aku
Gemar skali kau lukiskan bintang untukku
Sungguh lihai tanganmu menata kеmbali hati yang hampir mati
Kan ku letakkan hangat di tengah duka kita
Kan aku persilahkan kau mеnetap di sini