Sukses


Macam-macam Sakit Kepala yang Perlu Anda Ketahui

Bola.com, Jakarta - Sakit kepala merupakan keluhan yang sering dirasakan oleh banyak kalangan, anak-anak, orang dewasa, hingga lansia pun berisiko mengalaminya.

Penyebab dari sakit kepala beragam, yang paling umum dan sering terjadi dikarenakan gaya hidup yang kurang sehat atau stres yang sedang dialami.

Jika Anda mengalami sakit kepala, namun tidak diiringi oleh sebuah penyakit yang diderita, mengonsumsi obat dan beristirahat bisa menyembuhkannya.

Di lain sisi, ada juga sakit kepala yang disebabkan oleh munculnya penyakit. Jika hal ini terjadi, penanganan khusus diperlukan untuk menyembuhkannya.

Secara garis besar, sakit kepala dibagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder, keduanya memiliki karakteristik dan penanganan yang berbeda.

Berikut macam-macam sakit kepala yang perlu Anda ketahui lebih lanjut, seperti disadur dari Klikdokter, Selasa (18/1/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Jenis Sakit Kepala Primer

Tipe sakit kepala primer merupakan sakit kepala yang paling banyak terjadi. Pada kondisi ini, sakit kepala tidak berhubungan dengan kelainan atau kondisi tertentu.

Hingga kini, pencetus terjadinya sakit kepala primer tidak diketahui secara pasti. Namun, bisa dipicu karena faktor, seperti stres, gaya hidup yang kurang sehat, hingga akibat posisi tubuh yang kurang baik. 

Berikut macam-macam sakit kepala primer dan penyebabnya:

1. Sakit Kepala Tegang (Tension-Type Headache)

Ini jenis sakit kepala yang paling sering terjadi. Seseorang yang mengalaminya akan merasakan keluhan sakit kepala tiba-tiba di kedua bagian kepala, belakang mata, atau leher.

Biasanya sakit kepala tegang menyebabkan keluhan seperti kepala diikat kuat atau tertimpa beban berat.

Sakit kepala jenis ini tergolong tidak berbahaya, namun bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk mengatasinya, Anda hanya cukup tidur, makan, atau mengonsumsi obat-obatan penghilang nyeri.

3 dari 5 halaman

Jenis Sakit Kepala Primer

2. Migrain

Migrain memberikan keluhan berupa sakit kepala sebelah yang berdenyut. Di samping itu, pengidapnya juga dapat mengalami mual dan sensitif terhadap paparan cahaya terang maupun suara keras.

Sebelum migrain muncul, beberapa orang bisa mengeluhkan gejala seperti melihat kilatan cahaya hingga blind spot.

Tak hanya gejala pada penglihatan, keluhan seperti kesemutan di area tubuh tertentu sebelum muncul serangan juga bisa terjadi. Kondisi ini disebut dengan aura.

Secara umum, sakit kepala tipe migrain dipicu oleh kondisi-kondisi tertentu. Misalnya kurang tidur, dehidrasi, faktor hormonal, makanan tertentu, maupun paparan kimia tertentu.

3. Sakit Kepala Kluster (Cluster Headache)

Sakit kepala kluster dideskripsikan sebagai sakit kepala yang terasa tajam atau bahkan terasa terbakar. Nyeri yang muncul ini umumnya muncul di sekitar atau di belakang satu di antara mata maupun wajah dalam suatu waktu.

Terkadang selain muncul keluhan nyeri tersebut, juga muncul keluhan kongesti hidung dan mata berair pada sisi bagian kepala yang nyeri.

Tipe sakit kepala ini membentuk suatu pola, yakni terjadi di waktu-waktu tertentu dan diikuti fase pemulihan. Dalam satu kali serangan, seseorang bisa mengalami keluhan sakit kepala 15 menit sampai dengan empat jam.

Untuk mengatasi kondisi ini, umumnya dokter dapat memberikan terapi yang meringankan gejala, tetapi tidak menghilangkan kondisi ini seutuhnya. Pemberian terapi oksigen dan sumatriptan bisa menjadi pilihan untuk mengatasi jenis sakit kepala kluster.

4 dari 5 halaman

Jenis Sakit Kepala Sekunder

Sakit kepala sekunder merupakan kondisi sakit kepala yang muncul akibat adanya penyakit yang mendasari.

Jenis-jenis sakit kepala sekunder yang umum terjadi, yaitu:

1. Sakit Kepala Pasca Trauma Kepala

Pasca mengalami trauma kepala, seseorang bisa mengeluhkan sakit kepala. Keluhan ini dapat memberikan gejala mirip dengan sakit kepala tipe tension maupun migrain, dan secara umum dapat berlangsung hingga 6-12 bulan.

Tipe sakit kepala ini bersifat kronis. Jadi, bila Anda mengalami kondisi ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar diberikan rencana terapi yang sesuai dengan kondisi Anda. Hal ini dilakukan untuk meringankan atau mencegah gejala makin buruk.

2. Sakit Kepala Sinusitis

Sakit kepala bisa muncul akibat peradangan pada sinus. Ini karena penumpukan lendir yang menumpuk dan menekan rongga sinus.

Jenis sakit kepala sinusitis umumnya berlangsung beberapa hari. Untuk meredakannya, dokter akan memberikan obat-obatan yang dapat mengatasi masalah pada sinusnya. Setelah sinus teratasi, keluhan sakit kepala pun dapat hilang.

3. Meningitis

Meningitis adalah infeksi pada selaput otak, yang terjadi akibat infeksi bakteri maupun virus. Seseorang yang mengalami penyakit ini akan mengeluhkan sakit kepala hebat, demam tinggi, kaku leher, penurunan kesadaran, nafsu makan hilang, muntah, dan kejang.

Jenis sakit kepala ini termasuk berbahaya. Terdapat laporan bahwa gejala sakit kepala akibat meningitis infeksi virus memiliki intensitas yang sangat tinggi.

Oleh karena itu, mereka yang mengalami meningitis, khususnya akibat infeksi virus dan memiliki status kekebalan tubuh yang rendah, berisiko lebih tinggi untuk kehilangan nyawa.

5 dari 5 halaman

Jenis Sakit Kepala Sekunder

4. Tumor Otak

Fakta menyebutkan, sebesar satu persen kasus sakit kepala disebabkan oleh tumor otak. Gejala yang terjadi akibat keadaan ini sangat bervariasi, mulai sakit kepala yang hilang-timbul, terasa berat, dan berdenyut.

Jenis sakit kepala akibat tumor otak juga berbahaya, apalagi jika tumor yang terbentuk bersifat ganas.

Selain itu, massa yang terbentuk di dalam tengkorak dapat mendesak struktur otak normal sehingga mengganggu fungsi dan kinerja otak secara berkelanjutan.

5. Stroke

Stroke dapat menjadi penyebab keluhan berupa sakit kepala. Pada kasus ini, sakit kepala terjadi bersama intensitas nyeri yang hebat, mendadak, dan disertai dengan gangguan neurologi seperti kesulitan bicara, gangguan penglihatan, maupun kelemahan pada tubuh.

Tipe sakit kepala ini termasuk berbahaya. Oleh sebab itu, jika seseorang mengalaminya, sebaiknya segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

6. Sakit Kepala Hormonal

Hampir 60 persen wanita mengalami sakit kepala jenis ini. Pasalnya, saat menstruasi, penggunaan pil kontrasepsi, maupun saat kehamilan, terjadi perubahan hormonal yang bisa memicu terjadinya keluhan, satu di antaranya sakit kepala.

Selain mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri, imbangi juga dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi, relaksasi, serta olahraga seperti yoga untuk mencegah timbulnya keluhan.

7. Sakit Kepala Rebound

Sakit kepala rebound dikenal sebagai sakit kepala akibat penggunaan obat-obatan secara berlebihan atau jangka panjang.

Pada jenis sakit kepala ini, seseorang bisa merasakan sakit kepala yang tumpul, tegang, atau sangat nyeri seperti pada migrain.

Biasanya keluhan ini sering muncul pada orang yang gemar mengonsumsi obat OTC (over the counter) seperti acetaminophen, ibuprofen dan digunakan lebih dari 15 hari dalam sebulan.

 

Sumber: Klikdokter.com 

Yuk, baca artikel macam lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer